Imam Umat Islam Telah Kembali ke Tanah Air

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Haffsah Aiza Ar Raya
(Aktivia dakwah kampus)

Hari selasa 10 November tepatnya tahun 2020 ini, imam umat Islam telah kembali ke tanah air Habib Muhammad Rieziq Shihab, setelah sekitar 3 tahun berada di Arab Saudi. kedatangannya disambut oleh banyak sekali umat. Tidak hanya FPI saja namun banyak umat yang menanti kehadirannya seperti, content kreator dakwah, ustadz, dan firqoh yang lain tentunya. Beliau dicintai banyak orang berkat kegigihannya dalam menumpas kezaliman.

Pada saat kepulangan Habib pun banyak sekali kejadian yang selalu menggagalkan kepulangannya, imam besar Habib Rieziq juga mengungkapkan betapa jahatnya para penguasa negeri ini telah menebar kabar sampah hingga Habib harus berulang kali berhadapan dengan otoritas aparat Saudi. Sementara itu, dalam penyambutan kepulangan Habib Rieziq, ratusan bahkan mungkin juta massa yang berjalan kaki 7 km dari kemacetan total menuju terminal 3 bandara Soekarno-Hatta.

“Marhaban Ya Habib” teriak massa pada waktu kepulangan beliau, dikutip dari republika.com Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyidin Junaidi menilai, kepulangan Habib Rizieq memiliki arti dalam perjuangan panjang menengakkan keadilan. Selain itu, lanjut Muhyidin, juga untuk melakukan reformasi akhlak bangsa yang nyaris mengalami dekadensi moral. “ahlan Wa sahlan atas kedatngan imam besar Habib Muhammad Rieziq Shihab ke Tanah Air tercinta” tutur beliau.

Seorang konten kreator dakwah pun ikut andil dalam penyambutan Habib Riziq Shihab, seperti Qanuun, akunnya yang bernama @qanuun mengatakan “ Ahlan wa sahlan Habibana, Bagaimanapun beliau dzuriyah Rasulullah SAW, sosok yang tegak berdiri melawan kedzoliman”. Tidak hanya itu umat islam seperti merasakan kerinduan terhadap Rasulullah SAW yang terus terpompa hingga air mata menetes.

Namun disisi lain ada yang tidak setuju bahkan memfitnah dan caci maki, dilansir pada cuitan twitter yang seolah-olah menolak kedatangan Imam besar tersebut seperti akun @permadiaktivis1 “Ada yang tanya, kenapa ulama cabul gitu banyak pengikutnya? Jawab: masuk universitas negeri seperti UI, ITB, banyak yang tidak diterima daripada yang diterima. Dimana mana jumlah orang kurang cerdas pastri lebih banyak dari yang cerdas”. Naudzubillah, mengapa masih ada aktivis yang memusuhi agamanya sendiri. Semoga kita menjadi pribadi yang senantiasa berfikir secara Syari dan tidak mencari kesalahan pada seorang Habib.

Andaikan para pembenci Habib tahu bagaimana beratnya kehidupan beliau setelah Aksi Bela Islam, bagaimana teguh hatinya meskipun disuap dengan uang triliunan, bahkan saat dirayu akan dibangunkan pesantren termegah di indonesia beliau menjawab “andainya diberikan tanah dari sabang sampai merauke saya tidak akan menghentikan perjuangan ini”. Bagaimana di sekitar pesantrennya dijadikan tempat latihan perang, sehingga terdengar suara tembakan dari pagi hingga malam. Namun beliau dan istri menghadapinya dengan sabar, malah menyembelih sapi dan dibagikan ke warga sekitar agar warga tidak takut dan menganggap suara tembakan itu seperti petasan dan dagingnya adalah hewan kurban seperti Idul Adha.

Namun teror itu tidak pernah berhenti, muncul chat fitnah Habib Rizieq dengan seorang perempuan untuk menghancurkan kehormatan beliau dan keluarganya. Bisa dibayangkan perasaan seorang istri dan tujuh anak perempuan melihat ayah tercintanya mendapatkan fitnah keji, namun mereka berusaha sabar menghadapinya. Teror semakin keras, hingga suatu hari penembakan diarahkan tepat di kamar tempat Habib shalat, maka di situasi itulah Habib merasa perlu untuk pergi dari Indonesia, demi keselamatan istri dan anak-anaknya.

Sungguh beruntung Habib pernah kuliah dan mengajar di Arab Saudi, apalagi sanadnya adalah keturunan Rasulullah SAW sehingga mudah bagi beliau mendapatkan perlindungan di sana. Tidak terhitung banyaknya pejabat negara yang datang menemui beliau membujuk agar pulang, namun Habib memiliki perhitungan sendiri. Pertempuran belum selesai, beliau tidak akan pulang sebelum bangsa ini mendapatkan kemenangannya, merdeka dari penjajahan yang tak kasat mata.

Mungkin mereka terlalu lama dicuci otak oleh media mainstream sehingga tak bisa lagi membedakan hitam dan putih. Dan sudah terlanjur keruh pikirannya dengan opini buzzer-buzzer bergaji 4 juta sebulan yang bermarkas di perumahan mewah Menteng.
Bahkan jika kita bisa berfikir positif, seperti yang disampaikan Rocky Gerung seorang pengamat politik, momen kepulangan Habib Rieziq ini menjadi pertanda bahwa masyarakat menginginkan perubahan “ Kita bayangkan bahwa rakyat melalui momentum Habib Rieziq ini menginginkan perubahan semua aturan politik, termasuk cara pemilu, cara beroposisi termasuk keangkuhan rezim”

Memang Habib Rieziq shihab hanyalah manusia biasa, tetap mempunyai salah dan dosa namun sungguh bagi siapa saja yang jujur hati dan imannya, pasti menaruh simpati atas perjuangannya yang luar biasa. Dan semoga kembalinya imam besar umat islam ini membawa keberkahan untuk Tanah Air, yang mana didalamnya masih dikuasai oleh neo imperialisme. ( Wallahu’alam)

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *