Hati dan Perasaan Seorang Muslim Terhadap Penderitaan Sesama

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Dhiran Al-fatih

Bismillahirahmaanirrahim

Manusia adalah makhluk dengan nurani yang dengannya ia dapat merasa rasa iba akan penderitaan dan kesulitan yang dialami oleh manusia lainnya. Penderitaan yang penulis maksudkan di sini adalah penderita yang dialami oleh saudara seiman yang tengahl mengalami Penderitaan yang sudah melewati batas wajar yang dialami oleh kaum muslimin. Seperti kaum muslimin yang dibantai di suriah, yang di bantai di mnyanmar dan yang di bantai dan banhkan dibunuh di Uyghur dan palestina

Penderitaan yang sudah melewati batas wajar yang dialami oleh kaum muslimin di beberapa Negara ini adalah kebiadaban yang dilakukan negeri kafir penjajah yang benci terhadap islam. Mereka membunuh ribuan dan bahkan jutaan kaum muslim yang tak bersalah. Mereka yang menyuarakan HAM pun diam bagai orang bisu dan buta terhadap pelanggaran HAM besar ini. Dan mereka yang getot meneriaki terorisme pun tak mau mengangkat suara terhadap penderitaan ini . Mereka selalu mengatakan dan mengaitkan teroris dengan islam enggan mengatakan mereka yang membunuh kaum muslim itu teroris melainkan hanya tindak kekerasan padahal tindakan teroris lah yang mereka lakukan terhadap kaum muslimin , mereka menyiksa dan membunuh layaknya hariamau yang menerkam mangsanya.

Siapa yang teroris sebenarnya, zionis, kafir barat dan komunis china atau kaum muslimin? Kalau anda mengatakan bahwa islam yang teroris berarti anda sudah terpengaruh dengan isu yang dipropaganda oleh para pembenci islam. Karna sesungsungnya agama islam tidak mengajarkan tentang hal membunuh tanpa haq. Agama islam mengajarkan akan hal saling menolong dan melindungi sesama. Mengapa? Karna agama islam adalah agama yang Allah ridhoi dan agama yang rahmatan lil a`alamin. Maha benar Allah dengan firman-Nya:

“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu.” [Al-Maidah: 3].

“Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya” (QS: Al-Maidah: 32).

Penderitaan kaum muslim uygur akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat serta menjadi perhatian di dunia islam, dan menjadi ajang untuk memperlihatkan sikap dan respon kaum muslim di dunia terhadap tindakan rezim komunis china saat ini. Para pemimpin Negara yang punya jiwa untuk membela agama islam seharusnya mengecam dan memberi sikap yang tegas dan serius terhadap penderitan yang dialami oleh kaum muslim saat ini .
Begitu pula hal dengan mayoritas kaum muslim yang ada di dunia harus mempunyai sikap dan upaya untuk menghentikan tindak kekerasan yang dialami kaum muslim yang dibantai saat ini. Atau pun dengan sikap menolak atas tindakan yang dilakukan oleh rezim komunis china saat ini. karna umat islam diibaratkan bagai satu tubuh dimana ketika anggota badan yang satu mengalami kesakitan maka anggota badan lainnya pun mengalami kesakitan.

Hadits Rasul yang diriwayatkan oleh Nu’man bin Basyir berbunyi:

“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal kasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam”

Ada pun upaya atau tindakan yang dilakukan kaum muslim untuk menolak tindakan yang dilakukan oleh rezim komunis china dan zionis Israel terhadap kaum muslim hanya respon unjuk rasa maupun aksi protes dan memberi bantuan kepada kaum muslim yang menjadi korban dari kebiadapan mereka adalah upaya yang tidak berdampak besar. Karna upaya untuk memberhentikan penindasan ini adalah berkaitan dengan militer maupun upaya politik yang di lakukan oleh pemimpin islam yang benar-benar menjakankan dan menerapkan Al-qur`an dan hadits.

Seperti halnya yang dilakukan oleh seorang teladan abadi sepanjang masa, khalifah Al-Mu`tasim , peristiwa itu terjadi pada tahun 837 kala itu, Al-mu`tasim billah menyahut seruan seorang budak yang sedang berbelanja di pasar. Yang meminta pertolongan karna telah diganggung dan dilecehkan oleh orang romawi, wanita itu berteriak memanggil khalifah Al-Mu`tasim dengan teriakan memanggil namanya. ‘’ Waa Mu`tasimaah! (dimana engkau wahai mutashim.. tolonglah aku!) setelah mendapat laporan menegenai pelecehan itu, maka khalifah mutashim langsung mengirim puluhan ribu pasukan untuk menyerbu kota Ammuriah(turki) catatan sejarah menyatakan selama kurang lebih lima bulan hingga akhirnya kota ammuriah itu takluk ditangan Khalifah Al-Muthsim pada tanggal 13 agustus 833 Masehi. Itulah sejatinya sikap dan tindakan seorang pemimpin yang cinta terhadap agamnya dan rakyatnya. Ia Tidak ingin agamanya dan muslimhanya di lecehkan .

Dimanakah Mutashim di zaman ini??? Di mana ribuan kaum muslim dilecehkan dan dibunuh saat ini, dimanakah pemimpin Negara islam saat ini? Ketika banyak korban jiwa berjatuhan yang dibunuh di china dan palestina dan Negara-negara lainnya. Apakah belum cukup banyak jiwa yang menjadi korban? Apakah belum cukup fakta atas tindakan biadap yang di lakukan oleh mereka?

Wahai kaum muslimin sesungguhnya, persolaan yang melanda kaum muslim saat ini tidak akan bisa diselesaikan secara tuntas jika hanya masih berharap dan mengandalkan pada sistem buatan manusia #komunis #sekulerism #kapitalism #demokrasi. Wahai kaum muslimin kembalilah pada Al-qur`an dan sunnah sebagai pandangan hidup dan sumber aturan kehidupan dan Wahai kaum muslimin mari berjuang untuk menyatukan umat islam dalam satu kepemimpin yang menjalankan kitabullah dan sunnah agar menjadi benteng atau perisai umat isalm di dunia sesuai dengan sabda rasulullah saw.
sabda Rasulullah saw ; ‘’IMAM (KHALIFAH) ITU LAKSANA PERISAI, KAUM MUSLIM DIPERANGI (oleh kaum kafir) DI BELAKANG DIA, DAN BERLINDUNG (dari musuh) DENGAN KEKUASAAN NYA,..’’ [HR. Al-Bukhari, Muslim, An-Nasa`I, Abu Dawud, Ahmad]..

Dengan bersatunya kaum muslimin dengan satu kepemimpinan khalifah maka yakin lah dengan ijin allah dengan kepemimpinanya kemudian bisa membebaskan kaum muslim yang dibantai dan dibunuh oleh orang kafir yang benci terhadap islam. Agar kemudian umat islam terbebaskan dari kekejaman biadap kafir, Agar umat islam bisa merasakan rahmatnya islam agar umat islam menjadi ummat terbaik dan agar islam kembali menjadi Negara adidaya yang penuh dengan keberkahan dan rahmat. Dan andaikan umat saat ini yakin akan kemenangan islam maka insyaALLAH janji allah akan datang. Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.” (HR. Ahmad dalam Musnad-nya (no. 18430), Abu Dawud al-Thayalisi dalam Musnad-nya (no. 439); Al-Bazzar dalam Sunan-nya (no. 2796))

Maka solusi hakiki persoalan ini hanya akan muncul jika kaum muslim sadar akan adanya potensi spiritual dan politik yang dimiliki, kekuatan ini bisah di raih ketika kaum muslimin bersatu . sejatinya kekuatan spiritual dan politik hanya bisa di wujudkan dengan mengembalikan kepemimpinan islam yaitu khilafah Islamiyyah. Karna khilafah akan menjaga marwah kaum muslim, sehingga tidak ada lagi penindasan yang dialami oleh kaum muslimin. Di bawah satu kepemimpinan yang menyatukan seluruh umat islam, maka khilafah berupaya mengomando segenap kekuatan untuk membebaskan kaum muslim yang terjajah serta menyebarkan risalah islam melalui da`wah dan jihad. Wallahua`lam []

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *