Oleh Imas Sunengsih, S.E (Aktivis Muslimah Ideologis)
Wabah belum berakhir, corona virus semakin menjadi. Gelombang ke dua datang lebih dahsyat daripada yang pertama, kini ribuan orang terpapar virus setiap harinya. Pemerintahpun membuat kebijakan PPKM yang bertujuan memutus rantai penularan Covid-19 ini secara resmi 3 s/d 20 Juli 2021, secara resmi diumumkan melalui You Tube Sekretariat Presiden oleh Presiden Joko Widodo
(Kompas.com.1/7/2021).
Presiden Jokowi mengatakan, PPKM darurat akan membatasi aktivitas masyarakat secara lebih ketat dari aturan-aturan sebelumnya. Betulkah kebijakan ini akan efektif, menekan laju covid-19? Namun, nampaknya seperti kebijakan-kebijakan sebelumnya seperti PSBB, nyatanya tidak menunjukan hasil yang berarti guna menekan laju corona. Jika dicermati kebijakan yang dibuat pemerintah masih setengah hati, hanya berpihak kepada para kapitalis dengan mengorbankan rakyat sendiri. Faktanya di lapangan saat diberlakukan PPKM, orang asing justru berseliweran bebas masuk ke dalam negeri. Mereka dengan santai melakukan mobilitas di negeri ini padahal sudah jelas datangnya virus varian baru delta dari India. Di negara tersebut bisa disaksikan korban terus berjatuhan dan menjadi negara terparah akibat lonjakan Covid-19 tersebut.
Jika dikaji selama ini pemerintah menerapkan kebijakan yang bersumber dari sistem kapitalis sekuler, maka pandemi ini tidak akan pernah bisa diatasi secara tuntas. Sistem ini hanya mementingkan keuntungan materi semata walaupun harus mengorbankan nyawa. Sungguh, sistem yang rusak dan tidak memanusiakan manusia. Di dalam sistem ini nyawa manusia tidak berharga. Di sistem kapitalis tak ada keamanan, keadilan yang ada hanya memupuk berbagai kezaliman bagi rakyat jelata.
Untuk itu, solusi mengatasi pandemi hari ini hanya dengan sistem Islam kafah yang jelas aturan yang bersumber dari Allah Swt Sang pencipta manusia, alam semesta dan kehidupan, serta sebagai Sang pengatur. Dalam Islam, ketika terjadi wabah, negara Islam dengan sikap segera mengunci atau akan melockdown wilayah yang terkena wabah, orang yang sakit dan yang sehat dipisahkan, serta bagi yang sakit akan diberikan pelayanan yang terbaik. Di dalam sistem ini pula diberikan jaminan kesehatan secara gratis dengan tenaga medis yang kompeten, obat-obatan yang teruji dan ampuh.
Dengan demikian, hanya dengan sistem Islam Kafah satu-satunya solusi tuntas mengatasi pandemi atau wabah ini. Wajib segera diwujudkan dengan memperjuangkan kembali tegaknya sistem Islam Kafah dalam bingkai khilafah.
Sistem Islam kafah yang dibawa Rasulullah ini akan menjadi rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana firman Allah Swt:
” Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam” (TQS. Al-Anbiya{21}:107).
Wallahu a’lam bishshawab
