Dibalut Kemiskinan, Kesejahteraan Tinggal Angan

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Dibalut Kemiskinan, Kesejahteraan Tinggal Angan
Astina

Kontributor Suara Inqilabi

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi menyebut bahwa terungkapnya kasus perdagangan bayi oleh Polres Metro, Jakarta Barat merupakan fenomena gunung es. Menurutnya, meskipun terdapat lima bayi yang diamankan dalam perdagangan gelap tersebut, masih banyak kasus serupa yang belum terungkap lantaran tidak tercium aparat berwenang.

Perdagangan bayi di Indonesia masih terus terjadi sampai saat ini, salah satu faktor penyebabnya adalah kemiskinan yang dirasakan oleh masyarakat yang masih memiliki pendapatan rendah dan berbanding terbalik dengan kebutuhan hidupnya yang tinggi apalagi jika hidup di kota-kota besar.

Kemiskinan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan, karena dimasa saat ini kehidupan yang aman dan nyaman adalah ketika masyarakat memiliki uang yang bisa mencukupi kehidupannya sehari-hari utamanya memenuhi sandang, papan dan pangan. Tetapi pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan. Sehingga saat ini banyak masyarakat yang mencari nafkah dengan menghalalkan segala cara seperti, mencuri, hingga menjual anaknya sendiri seperti kasus perdagangan bayi yang sedang terjadi.

Dalam kasus yang terjadi, nampak jelas bahwa sistem saat ini sangat tidak menyejahterakan masyarakatnya. Biaya kesehatan yang sangat mahal menjadikan masyarakat sulit untuk melakukan pengobatan ke fasilitas kesehatan begitu pula dengan persalinan juga membutuhkan biaya yang tinggi. Meskipun saat ini pemerintah memiliki program Kartu Indonesia Sehat, tetapi tidak semua masyarakat mendapatkannya bahkan beberapa daerah memberikan KIS tidak tepat sasaran.

Kemiskinan mengakibatkan hilangnya naluri keibuan. Kemiskinan juga dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan. Kondisi ini adalah buah penerapan sekulerisme dan sistem ekonomi kapitalisme. Islam menjadikan negara wajib mewujudkan kesejahteraan individu per individu. Sistem ekonomi Islam memiliki berbagai mekanisme untuk menjamin kehidupan yang Sejahtera.

Islam juga memiliki sistem Pendidikan yang mencetak individu yang beriman dan bertakwa, sabar dalam menghadapi ujian, menjauhi kejahatan dan saling tolong menolong dalam kebaikan dan takwa. Islam juga memiliki sistem sanksi yang tegas dan menjerakan sehingga mencegah orang melakukan kejahatan.

Dalam sistem Islam negara wajib memenuhi kebutuhan sandang, papan dan pangan masyarakatnya. Islam memiliki pandangan yang tak tertandingi tentang pentingnya peran keibuan, disertai dengan sejumlah hukum dan tugas yang ditentukan pada laki-laki dan perempuan untuk memastikan bahwa semua hal itu dilindungi dan didukung juga oleh negara. Oleh karena itu, hanya sistem yang menerapkan Islam secara menyeluruh yang akan mengembalikan status besar yang layak dimiliki ibu dalam suatu masyarakat dan mengembalikan Ibu pada fitrahnya.

Wallahu’alam bish-shawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *