DIBALIK NAIKNYA TARIF TOL ADA KEPENTINGAN SIAPA?

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

DIBALIK NAIKNYA TARIF TOL ADA KEPENTINGAN SIAPA? 

Mesliani

(Aktifis Dakwah Muslimah Deli Serdang)

 

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) selaku pengelola Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) pengelola Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) bakal menaikkan tarif kedua tol tersebut mulai hari Sabtu (9 Maret 2024).

Banyak yang menyayangkan kenaikan harga itu tidak dibarengi dengan kualitas jalan yang ada. Perubahan tarif ini mengundang protes karena tarif yang ada saat ini dirasa kurang adil dan membuat masyarakat merasakan kenaikan tarif secara signifikan. Kami yg tinggal di cikarang, dulu tol cikarang – cikampek 7.000. tahun 2021 klo ga salah tarif jauh deket jadi 20.000. sekarang malah nambah lagi jadi 27.000. kenapa tarif tidak dikembalikan seperti dulu. Berdasarkan jarak biar fair.

Harusnya Masyarakat tidak boleh hanya diam saja, karena kenaikkan ini juga akan berpengaruh dengan kebutuhan masyarakat yang juga akan naik dlihat dari pengalaman sebelum-sebelumnya, dengan alasan naiknya tarif tol maka harga-harga bahan pokok juga mahal dikarenakan kendaraan pengangkut merupakan pengguna jasa tol.

Yang menjadi pertanyaannya adalah kenapa yang katanya fasilitas publik seperti jalan tol bisa naik tarifnya disaat masyarakat menghadapi masa meningkatnya kebutuhan di bulan Ramadhan? Kenapa disetiap moment-moment tertentu selalu saja ada sensasi yang dibuat, seolah menjadi tradisi yang tidak lekang oleh waktu. Disaat rakyat butuh keadilan dan hidup nyaman serta terpenuhi kebutuhannya. Disitu pulalah kebijakan zalim diberlakukan, semakin memberatkan dan membebani rakyat.

Jalan Tol merupakan Sarana Publik yang di peruntukkan rakyat dalam mempersingkat waktu baik itu kendaraan pribadi atau kendaraan umum, bahkan dengan adanya tol ini bisa menghemat pembiayaan selama masa perjalanan, sehingga tidak membutuhkan modal tambahan lagi untuk proses pengangkutan bahan-bahan yang menjadi kebutuhan dasar rakyat, kondisi ini memungkinkan harga-harga tidak melambung tinggi dan mudah dijangkau oleh rakyatnya.

Begitu pula tradisi pulang kampung di moment lebaran, arus mudik melalui fasilitas publik yaitu tol akan mempersingkat waktu dan juga menghemat tenaga dan biaya perjalanan. Akan banyak moment haru pertemuan anak kepada orangtua, pertemuan antar saudara, kerabat dsb bahkan hanya sekedar menikmati suasana kampung halaman. Itu semua hanya bisa menjadi hayalan saja bagi beberapa elemen masyarakat mengingat momen mudik membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Ada kepentingan siapa sebenarnya dibalik kasus ini?

Ternyata jalan tol dibangun telah dibisniskan untuk kepentingan investor asing. Terbukanya asing untuk memiliki dan menguasai bermula pada kebijakan Paket Ekonomi jilid X, investor asing diperkenankan berinvestasi dijalan tol sebesar 100 %. Jadi sangat tidak heran bahwa sarana publik seperti jalan tol hanya menjadi kantong bisnis yang sangat besar bagi penguasa dan pengusaha demi mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Maka wajar akhirnya jalan tol harga ditentukan mahal tidak murah apalagi gratis.

Mestinya negara memiliki peran yang amat penuh dan amat penting dalam memenuhi kebutuhan rakyatnya. Namun tidak dengan negara demokrasi kapitalisme hari ini. Tidak ada jaminan kemudahan dan kenyamanan malah memberatkan beban rakyat semakin berat.

Jalan tol adalah fasilitas publik yang dimanfaatkan oleh semua orang. Maka menjadi kewajiban negara untuk membangunnya dan negara hari ini telah mengkhianati rakyat mereka rela menjadi regulator kepentingan asing dan kapitalis.

Dalam Pembangunan infrastruktur merupakan hal penting dalam membangun perekonomian maju. Seperti jalan tol atau yang lainnya. Mestinya umat yang memiliki aqidah Islam yakin terhadap Islamnya. Islam pernah jaya ketika pada masa kekhilafan Islam , pembangunan infrastruktur berjalan pesat jalan jalan Di Kota BAGHDAD IRAK saat itu sudah teralapisi aspal.

Pada masa Khalifah Umar bin Khattab pernah mendanai pembangunan infrastruktur melalui anggaran khusus di Baitul mal. Pemimpin dalam Islam benar benar meri’ayah rakyat nya amanah dalm kepimpinannya karena akelak akan dimintai pertanggung jawaban oleh kelah atas kepemimpinannya. Maka pemimpin dalam kehilafahan memehami benar bahwa dalm islam tidak akan mengalokasikan pembiayaan infrastruktur dengan jalan hutang atau investasi asing.

Negara akan memodali penuh yang berasal dari kas Baitul mal yang berasal dari harta fa’i, ghanimah, Anfal, usyur, khumus, rikaz, zakat, zijiyah, kharaj serta pengelolaan barang tambang. Maka dengan penerapan sistem politik ekonomi Islam secara kaffah, negara akan memiliki sumber dana yang cukup sehingga dapat memenuhi kebutuhan rakyatnya sengga dalm penggunaan jalan tol akan mendapatkan tarif yang murah bahkan menjadi fasilitas bagi rakyat yang bisa dinikmati kapan dan kemanapun, dan di beri secara Cuma-Cuma.

Wallahu’alam bish-shawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *