Bunuh Diri Solusi Instan Masyarakat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Bunuh Diri Solusi Instan Masyarakat

Oleh Aini Ummu Aflah

Kontributor Suara Inqilabi

Angka bunuh diri makin meningkat dari hari ke hari. Menandakan keadaannya sedang tidak baik-baik saja. Rumitnya kehidupan menjadikan seseorang memilih jalan pintas yakni bunuh diri.

Bunuh diri tidak hanya terjadi di kalangan kolonial saja namun millenial dan Gen-z juga ikut menyumbangkan tingginya angka bunuh diri. Apakah dengan bunuh diri lantas persoalan selesai bro? jawabannya bisa iya bisa tidak, tergantung dari persepsi individu-individu tersebut.

Di Kota Bogor laki-laki usia 51 tahun ditemukan telah bunuh diri dengan gantung diri di rumahnya. Istrinya yang baru pulang dari pekerjaannya sebagai ART menemui suaminya sudah tewas gantung diri padahal sebelumnya baik-baik saja (Kompas, 13 Oktober 2023).

Lain pula di Kota Semarang, diberitakan oleh Republika bahwa dua mahasiswa telah bunuh diri. Pertama mahasiswi di PTN dengan inisial NJW asal Ngaliyan-Semarang ditemukan sudah tewas di Mall Paragon pada hari selasa. Sedangkan kedua adalah mahasiswa asal Kapuas-Kalimantan Tengah dengan inisial EN ditemukan tewas di kamar indekostnya.

Peristiwa bunuh diri yang terjadi pada dua mahasiswa yang ada di PTN ini membuat prihatin Walikota Semarang. Pihak polisi menduga bahwa ada persoalan internal keluarga yang terjadi pada dua mahasiswa tersebut karena sebelum mengakhiri hidupnya, mereka sempat menulis surat wasiat. (Republika.Co. Id, 13 Oktober 2023)

Dilansir dari Tempo.Co bahwa ada 4 mahasiswa yang telah diduga bunuh diri. Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro dengan inisial EB tewas di kamar kostnya. Menurut data WHO tahun 2019 bahwa Indonesia memiliki tingkat rasio 2,4 per 100 ribu penduduk. Menurut Psikolog anak, Astrid W. E. N bahwa tanda kecenderungan bunuh diri berawal dari pikiran. Tanda-tandanya adalah produktifitas terganggu.

Menurut Praktisi psikologi keluarga, Nuzulia Rahma Tristinarum bahwa ada beberapa hal yang bisa memicu bunuh diri. Pertama pola asuh orang tua terhadap anak. Kedua adalah informasi dari dumay yang mudah didapat namun tidak ada filter. Ketiga adanya tuntutan yang tinggi. (Republika, 15 Oktiber 2023)

Sungguh miris dan prihatin jika kita menyaksikan di negeri tercinta kita banyak nyawa yang hilang dengan sia-sia. Sistem kapitalis telah membentuk para generasi yang bermental rapuh, mudah depresi, stress, emosi labil dan tidak punya misi hidup. Bagaimana bisa hidup bahagia dunia dan akhirat jika ada masalah sedikit saja ujung-ujungnya sudah bunuh diri.

Dalam Islam keimanan adalah modal besar dalam menjalani proses kehidupan. Seberapa pun masalah yang dihadapi semuanya adalah qodho dari Allah. Karena percaya qodho baik dan buruk termasuk rukun iman yang ke-6. Di samping itu setiap amal manusia terikat dengan penghisaban. Negara pun memberikan jaminan kehidupan baik sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan dan keamanan. Sehingga bagi orang tua bisa beribadah dan bekerja dengan tenang. Sedangkan pelajar dan mahasiswa fokus belajar yang diperuntukkan bagi kemaslahatan umat Islam dan kaum muslimin. Makna kebahagian hakiki yakni sukses serta bahagia dunia dan akhirat itulah yang ada di benak setiap orang.

Negara pun akan mengawal kepribadian pola pikir setiap individu dengan memberikan filter di sosmed, mana yang boleh untuk dikonsumsi oleh publik dan yang tidak boleh akan dijauhkan. Sedangkan negara juga berperan penting dalam mengawal pola nafsiyah (pola sikap) individu melalui sistem pendidikan Islam. Negara dalam sistem Islam menjadi garda terdepan untuk membentuk generasi yang tangguh, pejuang, dan militan dalam hal dunia dan akhirat. Tentu kita rindu akan hadirnya sistem Islam yang mampu mencetak generasi seperti Bilal bin Robah, Mush’ab bin Umair, Ali bin Abi Thalib dll. Sistem Islam inilah yang harus kita perjuangkan dan tegakkan agar generasi sekarang mampu dan layak untuk meninggikan agama Allah bukan malah menjadi generasi lemah.

Wallahu A’lam bisshowab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *