Bunuh Diri Bukan Solusi Masalah Hidup

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Bunuh Diri Bukan Solusi Masalah Hidup

Oleh Nina Iryani S.Pd

Kontributor Suara Inqilabi

Maraknya bunuh diri dipicu banyak hal. Diantaranya stress, depresi, bingung cara menghadapi masalah, masalah yang dihadapi dianggap sangat berat seolah tidak ada jalan keluar dan yang pasti. Sementara itu, mereka minim bahkan tidak beriman kepada Allah.

Mereka merasa buntu, bosan hidup, dan menganggap bunuh diri satu-satunya jalan, padahal Allah Maha Nenolong, Allah menjamin solusi. Hanya perlu ikhtiar, berdo’a lalu berbaik sangka pada Allah, karena hanya Allah Yang Maha Mengetahui yang terbaik bagi makhluk-Nya.

Tempo.co Jakarta-Fenomena bunuh diri menjadi marak dikalangan mahasiswa belakangan ini. Pada Oktober ini sudah ada empat kasus yang diduga bunuh diri. Kasus terakhir terjadi pada mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro pada Rabu malam, 11 Oktober 2023. Korban EB yang berusia 24 tahun ditemukan tewas dikamar indekos di daerah Tembalang. Semarang.

Sehari sebelumnya mahasiswa Universitas Negeri Semarang ditemukan tewas diarea pintu keluar parkir Mall Paragon, Semarang. Dugaan sementara kepolisian bahwa korban NJW bunuh diri dengan jatuh dari lantai empat area parkir. Polisi menemukan tas milik korban, tanda pengenal, kartu mahasiswa, serta secarik kertas yang berisi permohonan maaf kepada keluarganya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2019 mencatat bahwa Indonesia memiliki rasio bunuh diri sebesar 2,4 per 100 ribu penduduk. Psikolog anak, Astrid W.E.N mengungkapkan bahwa biasanya gejala awal dari depresi, yang berujung pada kecenderungan bunuh diri berawal dari pikiran individu.

“Kalau orang sudah merasa dirinya buruk, ya sudah buruk saja. Jadi ada kecenderungan masuk ke kondisi maunya mati saja.” Katanya pada Jum’at, 13 Oktober 2023.

Kehidupan memang tidak harus selalu jadi apa yang kita mau. Buruk menurut kita, ternyata baik menurut Allah. Harus kita sadari dan ikhlaskan meski melalui hari-hari berproses dari tangisan, terus belajar ikhlas. Karena pasti ada banyak kemudahan dalam satu kesulitan. Pasti ada kabar baik setelah cobaan.

Hidup harus terus berjalan. Tanpa ingin mati pun, kematian kita sudah dijadwalkan Allah. Allah yang atur skenario hidup kita. Tugas kita hanya beribadah tekun, mengumpulkan amal, sabar, berdo’a, ikhtiar, berbaik sangka pada Allah. Pemahaman tersebut akan membuat manusia merasa semua pasti akan baik-baik saja.

Mengapa ilmu agama wajib dipelajari, diamalkan juga? Karena pondasi iman yang kuat melahirkan mental baja, mental kuat dan yakin pada Allah. Generasi muda adalah generasi di era kini dan masa depan bangsa ini dikemudian hari. Jika generasi mudanya lemah, mudah putus asa apalagi bunuh diri, bagaimana bisa hadapi masa mendatang?

Berdasarkan Q.S An-Nisa ayat 29-30 :

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah penyayang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya kedalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”

Rasulullah SAW pun bersabda :

“Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu, ia akan di azab dengan itu di hari kiamat.”

(H.R Bukhori nomor 6105. Muslim nomor 110).

Disisi lain Rosul SAW bersabda :

“Barang siapa yang bunuh diri dengan menjatuhkan dirinya dari atas gunung, maka dia akan dijatuhkan dari tempat yang tinggi di dalam neraka jahanam. Kekal disana selama-lamanya.”

(H.R Bukhori nomor 5778. Muslim nomor 109).

Demikianlah, Islam melarang bunuh diri dengan alasan apapun bahkan ancamannya tinggal di neraka jahanam. Islam menghargai nyawa setiap muslim. Bagi manusia beriman dan bertakwa, adanya masalah sebagai penggugur dosa dan berproses naik derajat, Allah sedang melatih diri menjadi kuat dan mampu menghalau masalah berikutnya. Sedangkan, adanya hal yang kita ingin Allah kabulkan lebih cepat, tandanya Allah pun sayang pada kita dan senantiasa hendaknya kita bersyukur.

Masalah adalah irama kehidupan. Begitu selesai satu masalah, akan datang masalah berikutnya dengan porsi berbeda. Semua ada atas kehendak Allah, pasti ada solusinya, pasti ada kemudahan dan selesainya bukan untuk diratapi atau dibuat larut dalam masalah, namun untuk amal ibadah kita bekal akhirat. Cobaan pasti sesuai kemampuan kita, karena Allah lebih tahu, dan kita seyogianya tidak tahu apa-apa.

Hanya dengan kembalinya Islam segala masalah teratasi. Dengan Islam pula mental kita semakin kuat, ibadah kita semakin baik. Sedangkan sistem kapitalisme melahirkan generasi bobrok rusak mentalnya, beban hidup sangat sulit sehingga menimbulkan bunuh diri yang merajalela. Bangkit dengan Islam, melanjutkan kembali kehidupan gemilang hanya dengan Islam kaffah.

Wallohu’alam bissawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *