BRI Cina, Jebakan Utang Berulang

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

BRI Cina, Jebakan Utang Berulang

Oleh Ai Sari

Kontributor Suara Inqilabi

Jakarta, CNN In donesia – Pada Rabu (18/10/2023) Presiden Xi Jinping mengumumkan bahwa negaranya akan menyuntikan dana lebih dari USS.100 Miliar atau sekitar Rp.1.576,99 Triliun (asumsi kurs Rp.15.769 per dolar AS). Suntikan itu akan diberikan oleh pemberi pinjaman utama Belt and Road Initiative (BRI) China Development Bank dan Bank Ekspor-Impor.

Dikutip Channel News Asia. Kedua lembaga itu akan menyiapkan peluang pembiayaan sebesar 350 Yuan (USS.47,9 Miliar) untuk proyek-proyek BRI. BRI memang menjadi mimpi besar China untuk menjadi negara digdaya, hingga saat ini China telah menyalurkan dana investasi untuk proyek infrastruktur ke hampir 150 Negara melalui proyek ini.

Proyek BRI ini sebagai upaya China untuk mendapatkan wilayah jajahan baru atau dengan kata lain Kolonialisme China terhadap Negara-Negara berkembang lainnya yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup besar.

Dalam beberapa waktu kedepan tidak menutup kemungkinan China akan menguras kekayaan alam Indonesia dan membanjiri Indonesia dengan produk-produknya, hal ini tentu akan mematikan produk lokal serta menambah jumlah pengangguran.

Inilah realitas penerapan Sistem Ekonomi Kapitalisme Global, Negara berkekuatan modal besar mudah mencengkeram negara yang lemah. Sistem Kapitalisme yang menjadi alat melanggengkan penjajahan bagi negara adidaya dan negara berkekuatan modal besar seperti Amerika dan China.

Sungguh kepemimpinan Kapitalisme Global membawa kesengsaraan bagi Umat. Hal ini berbeda dengan kepemimpinan Islam yang telah terbukti dalam sejarah telah mampu mewujudkan kebahagiaan dan Rahmat bagi seluruh alam dalam kurun waktu 13 Abad.

Sistem Islam meletakan kekuasaan sebagai Amanah yang pertanggung jawabannya tidak hanya berhenti di dunia tetapi juga di akhirat, pemimpin dalam Islam ialah Rain (pengurus) dan Junnah ( penjaga) dengan kedua sifat ini maka penguasa dalam Islam akan senantiasa memastikan rakyatnya dalam keadaan aman.

Semua hak miliknya dijaga dan kemuliaannya dibela sebagaimana tuntunan hukum-hukum syariat, karena itu penguasa dalam sistem Islam tidak akan menyerahkan masa depan rakyatnya kepada asing apapun bentuknya termasuk menerima jebakan utang. Dalam sistem ekonomi Islam sumber keuangan negara berada dalam Baitul Mal, adapun sumber pemasukan Baitul Mal terdiri dari 3 Pos yaitu:

1. Pos Kepemilikan Negara

2. Pos Kepemilikan Umum

3. Pos Zakat

Masing-masing memiliki sumber aliran dana dan pengeluaran. Penerapan Ekonomi Islam ini telah berhasil membawa Negara menjadi Negara kuat, sistem syariat Islam akan menyelamatkan negeri-negeri muslim dari penjajahan Ekonomi Kapitalis pastinya jika diterapkan secara Kaffah.

Untuk itu sebagai seorang muslim sejati, haruslah memiliki cita-cita dan impian untuk melanjutkan kehidupan Islam yang gemilang yang telah terbukti selama 13 abad lamanya menghadirkan kehidupan yang sejahtera bagi masyarakat dalam naungan Daulah Khilafah Islamiyah.

Mari bergabunglah untuk berjuang bersama dengan partai ideologis yang shahih agar menjadi solusi dalam setiap permaslahan kehidupan dengan diterapkannya Syariat Islam secara kaffah.

Wallahu a’lam bishawab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *