Berkiblat Kepada Ekonomi Islam

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Nanis Nursyifa

 

Dalam rangka peringatan hari Santri nasional pada  jumat, 22 Oktober 2021 pemerintah mendorong Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah dikarenakan potensi jumlah penduduk muslim dan produk syariah yang dimiliki saat ini.

Di kutip dari kompas. Com

Presiden joko widodo ingin Indonesia menjadi pemain utama sektor ekonomi syariah dan industri halal dunia.

Hal ini mengingat RI merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

“Indonesia harus menjadi pusat gravitasi ekonomi syariah dunia,” kata Jokowi dalam acara Peringatan Hari Santri Nasional dan Peluncuran Logo Baru Masyarakat Ekonomi Syariah di Istana Negara, Jakarta, Jumat (22/10/2021)

Jokowi mengatakan, perkembangan ekonomi syariah Indonesia cukup pesat. Menurut data The State of Global Islamic Economy Indicator Report, ekonomi syariah RI mengalami pertumbuhan signifikan dari tahun ke tahun.

Disaat negara belum berdasarkan syariah,  kebijaksanaan seperti ini dimungkinkan lahir dari cara pandang kapitalistik. Ini bisa kita lihat dari tolak ukur negara yang masih mengambil asas manfaat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat nya.

Jika kita mencoba menampilkan sistem ekonomi kapitalis, kita akan menemukan bahwa ekonomi dalam pandangan mereka adalah sistem yang membahas tentang kebutuhan-kebutuhan (needs) manusia beserta alat-alat pemuasnya. Ekonomi mereka sesungguhnya hanya membahas aspek material (kebendaan) dari kehidupan manusia. Ekonomi kapitalis dibangun atas tiga prinsip:

1.Problem kelangkaan relatif barang dan jasa yang berkaitan dengan kebutuhan manusia. Maksudnya, barang-barang dan jasa-jasa yang ada tidak mampu mencukupi kebutuhan-kebutuhan manusia yang terus bermunculan dan beraneka ragam. Menurut mereka inilah problem ekonomi yang di hadapi masyarakat.

2. Nilai (value) suatu barang yang di produksi. Inilah yang menjadi dasar penelitian ekonomi, bahkan yang paling banyak dikaji.

3. Harga (price) serta fungsi yang dimainkannya dalam produksi, konsumsi dan distribusi. Harga adalah alat pengendali dalam sistem kapitalis.

Inilah karakteristik kebutuhan dalam pandangan mereka. Ini juga yang menjadi karakteristik alat-alat pemuas kebutuhan manusia menurut mereka. Karena itu, para Pakar ekonomi kapitalis tidak pernah memperhatikan apa yang semestinya harus dijadikan pijakan oleh masyarakat. Sebaliknya, mereka hanya memperhatikan benda-benda ekonomi dari segi apakah bisa memuaskan kebutuhan atau tidak. Karena itulah, urgensi ekonomi adalah bagaimana memenuhi barang dan jasa atau memenuhi alat-alat pemuas kebutuhan manusia, tanpa memperhatikan pandangan yang lain.

Adapun sistem ekonomi Islam

Menjamin terealisasinya pemenuhan semua kebutuhan Primer (basic needs) setiap orang secara menyeluruh. Tak hanya itu, di dalam islam juga di bahas mengenai cara-cara memiliki harta dan pengembangannya, cara-cara membelanjakan harta dan mengelolanya, mendistribusikan harta kekayaan kepada Individu-individu di tengah-tengah masyarakat. Begitupun tentang kepemilikan, dalam islam di bahas secara jelas yang mana kepemilikan umum, individu, dan kepemilikan negara serta harta yang menjadi hak Baitul mal kaum muslimin, berikut aspek-aspek pengelolaannya. Karena itu, islam telah menjadikan falsafah ekonomi nya berpijak pada upaya untuk menjalankan aktivitas perekonomian dengan berpegang teguh apda perintah dan larangan Allah, yang didasarkan pada kesadaran adanya hubungan manusia dengan_Nya. Dengan kata lain, islam telah menjadikan ide yang digunakan unttuk membangun pengaturan urusan kaum muslimin dalam suatu masyarakat, dalam kehidupan, adalah menjadikan aktivitas perekonomian tersebut sesuai dengan apa yang di perintahkan oleh hukum-hukum syariat sebagai suatu aturan agama.

Maka, sudah seharusnya dengan mayoritas penduduk muslim di negri ini, pemerintah tidak ragu lagi mengimplementasikan seluruh syariat termasuk sistem ekonomi islam Karena dorongan iman. Karena sistem ekonomi islam tidak akan terealisasikan jika negara belum ada kesadaran akan kebutuhan ekonomi islam itu sendiri. Dengan itu maka Allah swt akan menurunkan berkah kepada negri ini, negara dan rakyat pun akan mendapatkan kemaslahatan (keuntungan, kesejahteraan) dan akan menjadi gravitasi atau kiblat ekonomi global.

Wallahua’lam bishawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *