BENARKAH MUDIK MEMBAWA PETAKA, AKIBAT SALAH TATA KELOLA?

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Benarkah, Mudik membawa petaka, akibat salah kelola. 

 Bunda Erma E, S.Pd.

(Pemerhati Kebijakan Publik)

 

Tradisi mudik merupakan salah satu agenda tahunan di negeri ini, mudik juga menjadi momen yang ditunggu-tunggu agar bisa kembali berkumpul bersama keluarga. Namun, terkadang kegiatan yang membawa suka cita ini bisa mendatangkan dukacita pula. Tak sedikit kejadian nahas berupa kecelakaan semakin meningkat pada momen ini.

Juru bicara Polri dalam Operasi Ketupat 2023, Pombes Erdi Adrimurian Chaniago menuturkan selama empat hari operasi ketupat sejak selasa 18 April hingga jumat 21 April tercatat ada 933 kecelakaan lalu lintas. Jumlah korban tewas akibat kecelakaan hingga H-1 lebaran yakni 101 orang. Sedangkan 82 orang luka berat dan 1.283 luka ringan. (tempo.com)

Realita meningkatnya kecelakaan yang terjadi dipengaruhi oleh banyak faktor. Mulai dari kualitas infrastruktur, jalan yang tidak layak, harga tiket tol yang mahal, banyaknya kendaraan pribadi, kondisi para pemudik, dll. Hal ini terjadi berulang setiap terjadi arus mudik, sehingga  menggambarkan bahwa tidak ada penanganan yang komprehensif terhadap problem ini.

Sejatinya, penyebab tersebut dapat diatasi agar korban bisa diminimalisir hingga mendekati nol. Sayangnya, maindset pengelolaan infrastruktur, termasuk jalan dikelola dengan sistem kapitalisme. Sisten ini menjadikan semua sektor apapun itu, selama bisa menjadi sumber uang akan dikomersialisasi. Sebab orientasi sistem ini adalah materi. Tak kalah mengerikan adalah negara bisa tunduk dengan para kapitalis transsportasi. Mereka tidak memiliki peran apapun kecuali sebagai regulator.

Maka wajar, pembangunan jalan, seperti jalan tol bekerja sama dengan swasta. Rakyat bahkan harus membayar jika ingin menikmatinya. Ketika sebuah ruas jalan itu rusak, tak ada perbaikan secepatnya karena jalur tersebut bukan jalur utama, atau diperbaiki dengan kualitas buruk. Selain itu, minimnya kesadaran orang menjaga diri dan orang lain diantara pemudik menjadi faktor meningkatnya angka kecelakaan.

Islam Memperhatikan Urusan Mudik

Kasus kecelakaan di musim mudik tidak boleh dipandang sebagai kasus rutinan yang diantisipasi seadanya. Sistem kapitalisme sudah gagal dalam menyedeiakan sarana transportasi yang aman, nyaman, dan murah. Karena itu, rakyat membutuhkan sistem alternatif yang terbukti mampu memberikan pelayanan transportasi dengan baik. Sistem ini tidak lain adalah sistem Khil4f4h warisan Rasulullah saw. yang pernah diterapkan di muka bumi selama 1.300 tahun lamanya.

Syariat menetapkan bahwa Khil4f4h sebagai negara memiliki fungsi untuk mengurus urusan rakyat. Rasulullah SAW bersabda,

“Imam atau penguasa adalah raain dan penanggung jawab urusan rakyatnya.” (HR. Bukhari)

Maka, urusan mudik akan sangat diperhatikan oleh Khil4f4h. Tradisi mudik tidak hanya diperhitungkan sebagai agenda tahunan. Namun lebih dari itu, tradisi mudik akan dipandang sebagai aktivitas birrul walidaini dan silaturahim, setelah sekian lama seorang muslim jauh merantau. Sehingga negara wajib memberi dukungan dan fasilitas terhadap tradisi tersebut. Karena mudik sangat berkaitan dengan mekanisme transportasi, maka Khil4f4h akan memastikan dengan betul jalur-jalur mudik hingga sampai pelosok desa tersedia dengan baik.

Standar baik adalah dapat diakses dengan mudah, nyaman, dan terjangkau. Poin paling penting adalah jalur transportasi tersebut harus dirancang agar kecelakaan bisa diminimalisir. Hal ini merupakan wujud negara menjalankan perannya sebagai hifdzun an-nafs (penjaga jiwa

Adapun mekanisme yang akan dilakukan Khil4f4h adalah sebagai berikut;

1. Khil4f4h akan membangun dan memperbaiki sarana publik, seperti jalan raya secara totalitas. Jalan akan diperbaiki dengan kualitas terbaik. Mulai dari jenis pemilihan bahan dan proses pengerjaannya. Apakah jalan tersebut cocok untuk diaspal, dibeton atau dimodel pafing. Khilafah juga akan memperbaiki sarana lainnya seperti lampu penerangan jalan, titik rest area, dan sejenisnya. Khilafah akan mengerahkan ahli sipil, perancang bangunan dan tenaga ahli lainnya untuk menentukan hal teknis tersebut.

2. Khil4f4h akan menyediakan model transportasi dengan teknologi terbaru. Tingkat keselamatan yang tinggi dan berkualitas. Standar aman, nyaman, dan terjangkau juga harus terpenuhi. Konsep ini akan mempermudah masyarakat dalam mobilitas termasuk mudik. Dalam hal ini model trasnportasi berkualitas selain disediakan oleh negara, juga dapat disediakan oleh swasta sesuai standar yang telah ditetapkan oleh negara.

3. Khilafah akan membangun industri strategis, yaitu industri transportasi, IT dan industri yang saling mendukung untuk mewujudkan transportasi yang berkualitas dan menghindarkan rakyat dari hal-hal yang mengganggu perjalanan, sehingga dapat terhindar dari kecelakaan. Sementara biaya untuk membangun infrastruktur seperti ini, Khil4f4h akan mengambil dana dari pos kepemilikan negara dan pos kepemilikan umum Baitul mal.

Kehebatan pelayanan transportasi Khil4f4h masih terabadikan dalam sejarah. Salah satu diantaranya adalah kereta api Hijaz, yang dibangun pada masa Sultan Abdul Hamid II, pemimpin Khilafah Utsmaniyah. Pada masa itu, kereta api adalah teknologi transportasi terbaru. Khalifah Abdul Hamid lantas membangun kereta api Hijaz untuk mempermudah para jamaah haji saat menuju Mekkah. Dengan adanya kereta api tersebut dapat memperpendek perjalanan dari empat puluh hari menjadi lima hari

Tak hanya itu, Khalifah Umar bin Khattab, beliau membangun suatu rumah yang diberi nama ‘daarul daaqiq’ (rumah tepung) antara Mekkah dan Syam. Khalifah Umar memandang perlu membangun daarul daaqiq sebagai wujud negara menolong orang yang singgah (ibnu sabil) dalam perjalanan dan memenuhi kebutuhan orang yang perlu sampai kebutuhannya terpenuhi.

Inilah tanggung jawab Khalifah kepada rakyatnya yang begitu luar biasa dalam menyediakan sarana Transportasi.

Wallahu a’lam bishshawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *