Oleh : Heni Andriani (Ibu Pemerhati Umat)
Menurut NIC(National Intelegence Council’s merilis sebuah laporan bahwa ada 4 skenario dunia tahun 2020 salah satunya adalah berdirinya kembali Khilafah Islamiyah, sebuah pemerintahan Islam global yang mampu memberikan tantangan pada norma-norma dan nilai-nilai global Barat.
Terlepas dari laporan tersebut tentu bagi kita bisa memahami bahwa Barat sangat meyakini tentang adanya kekuatan politik global yang akan menguasai dunia. Ironisnya, justru banyak kalangan intelektual dan mengaku sebagai cendekiawan di negeri ini justru merevisi ajaran – ajaran Islam yang mulia. Menjauhkan istilah khilafah, jihad, perang, pelarangan berbagai atribut Islam seperti celana cingkrang dan niqob.
Saat ini kondisi Indonesia memang semakin carut marut di berbagai bidang kehidupan. Beberapa kebijakan yang ditawarkan justru hanya menguntungkan pihak kapitalis asing dan aseng. Sementara rakyat senantiasa dijadikan tumbal untuk memuaskan hati para pemangku kekuasaan yang haus harta dan jabatan.
Kapitalis yang selama ini digadang-gadang sebagai solusi bangsa dan negara ini justru diambang kehancuran. Namun sayangnya justru khilafah sistem penyelamat negeri ini dianggap sebagai sebuah ancaman bahkan dianggap destruktif. Sungguh asumsi yang keliru. Akibat ketidak sukaan terhadap sistem khilafah ada beberapa tokoh-tokoh politik menyuruh hengkang orang – orang yang mendukung sistem ini.
(https://www.muslimahnews.com/2019/12/13/)
Padahal sesungguhnya kecarut-marutan negara ini akibat ulah sistem kapitalis yang destruktif dan bobroknya sistem ini semakin menambah keyakinan bahwa ada solusi jitu yang harus segera diterapkan. Jawabannya tentu Islam melalui bingkai syariah dan khilafah.
Khilafah merupakan model pemerintahan yang unik sesuai fitrah manusia yang memiliki solusi atas setiap masalah manusia pada umumnya. Bukti historis tentang keagungan khilafah tidak perlu diragukan lagi oleh siapapun. Berbagai literatur Barat pun ikut membicarakan keindahan sistem ini. Tetapi saat ini khilafah yang dinanti-nanti oleh seluruh umat manusia menghadapi berbagai hambatan siapa lagi kalau bukan dari para pendengki baik yang datang dari Barat maupun kalangan Islam sendiri yang menderita Islamophobia.
Perubahan Besar itu Harus Dilakukan
Perubahan bangsa dan negara ini tentu harus segera dilakukan agar kehancuran bisa segera diatasi. Perubahan yang mendasar dan menyeluruh baik dari segi personal yang amanah maupun aturan (sistem) yang diterapkan.
Aturan yang berasal dari Sang Maha Pencipta yang sesuai dengan fitrah manusia. Hanya orang yang bodoh saja yang tidak menginginkan perubahan ke sistem yang lebih baik.
Perubahan secara mendasar dan revolusioner akan membawa negeri ini dan negeri-negeri di dunia menuju keberkahan . Oleh karena itu sudah seharusnya bagi kita untuk menerapkan sistem khilafah ini. Menerapkan sistem khilafah merupakan sebuah kewajiban bagi seluruh kaum muslimin yang sesuai dengan manhaj nubuwwah.
Khilafah yang dijanjikan dibeberapa hadist adalah khilafah yang sesuai manhaj kenabian bukan yang lain seperti yang dituduhkan oleh mereka yang tidak menghendakinya Islam tegak. Mereka selalu mengklaim bahwa khilafah yang di perbincangkan akhir-akhir ini senantiasa dikaitkan dengan ISIS di Suriah. Sungguh asumsi yang tidak mendasar dan tentunya tidak memahami hadist yang memberitahukan tentang datangnya khilafah.
Sesungguhnya khilafah yang dinanti akan mampu memberikan solusi dalam setiap masalah yang dihadapi. Pengaturan terkait ekonomi oleh sistem khilafah tentu akan memberikan rasa keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
Mengatur tentang kepemilikan umum, negara dan kepemilikan individu.
Khilafah juga akan menjaga kehormatan,harta, nasab, akal menjaga jiwa. Hal ini tentu yang diharapkan bagi semua manusia.
Khilafah juga mengatur terkait sanksi pidana dan perdata. Berbagai tindak korupsi akan diberikan sanksi dengan seadil-adilnya. Tentu berbeda kontras dengan sistem kapitalis yang dipakai saat ini. Untuk terhindar dari korupsi diberikan solusi diantaranya dengan penggajian yang layak, dilarang menerima suap, penghitungan kekayaan pribadi dan bagi pelaku korupsi di berikan hukum mati.
Setelah melihat berbagai solusi yang ditawarkan oleh Islam masihkah kita menyangsikan sistem ini? Sesungguhnya kabar gembira mengenai khilafah yang dinanti merupakan salah satu bentuk keimanan terhadap janji Allah Swt.
Nu’man bin Basyar berkata :
“kami pernah duduk-duduk di dalam masjid bersama Nabi Saw (Banjir sendiri adalah seorang laki-laki yang suka mengumpulkan hadist Nabi). Lalu datanglah Tsa’labah al-Khusyani. Ia kemudian berkata, wahai Basyir bin Saad, apakah kamu hafal hadist Nabi Saw yang berbicara tentang para pemimpin? ‘Hudzaifah yang kemudian menjawab, “saya hafal khutbah Nabi Saw. Hudzaifah lalu berkata bahwa Nabi Saw pernah bersabda,” Akan datang kepada kalian masa kenabian. Atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu Allah akan menghapus masa itu saat dia berhendak menghapusnya. Kemudian akan datang masa kekhilafahan a’la minhaj nubuwwah atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu Allah menghapus masa itu saat dia berkehendak menghapusnya. Setelah itu akan datang kepada kalian masa raja menggigit (raja yang lalim). Atas kehendak Allah itu akan datang. Kemudian Allah menghapus masa saat dia berkehendak menghapusnya. Setelah itu akan datang masa raja diktator. Atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu Allah akan menghapus masa itu saat Dia berkehendak menghapusnya. Selanjutnya datanglah masa khilafah ‘ala Minhaj an-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu beliau diam (HR Ahmad).
Wallahu a’lam bi ash-shawab