Saatnya Kembali Pada Aturan Illahi

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Saatnya Kembali Pada Aturan Illahi

Neng Dedeh

Aktivis Muslimah

 

Entah ini ujian atau teguran, beberapa pekan yang lalu tepatnya tanggal 21 Februari 2024 sore hari telah terjadi sebuah fenomena yang berhasil menyita perhatian khalayak ramai. Di mana angin puting beliung menerpa kawasan industri dan permukiman di wilayah Rancaekek, diprediksi bahwa ini adalah tornado pertama di Indonesia.

Dilansir dari sebuah media elektronik Tempo.co, Jakarta, disinyalir yang menjadi penyebab pemicu fenomena cuaca ekstrem berupa puting beliung, di Rancaekek, Kabupaten Bandung ialah akibat dari beralihnya fungsi lahan yang sebelumnya merupakan lahan hijau menjadi kawasan industri, yang mengakibatkan rawan diterjang pusaran angin. Itulah yang dipaparkan oleh Profesor Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Eddy Hermawan, Jum’at 23 Februari 2024. Dalam pemaparannya, puting beliung merupakan fenomena langka di Indonesia, bencana yang tidak bisa dicegah, tapi bisa dihindari dengan tidak merusak lingkungan dan memperbanyak menanam pohon.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa banyak perubahan yang sangat pesat dari segi pembangunan baik untuk kepentingan pribadi ataupun atas nama investasi, bila dilihat dari sisi perkembangan memang semuanya bukan hal yang aneh di negara kapitalis ini apapun bisa terjadi. Mengolah lahan bukanlah hal yang sulit bagi para kapitalis, semua bisa di sulap sedemikian rupa, walaupun dengan atau tanpa sadar akan dampak yang akan menimpa.

Inilah salah satu potret dari salah aturan yang diterapkan dalam sistem kehidupan, sistem kapitalis sekularis, yakni sistem yang memisahkan agama dari kehidupan. Sebuah sistem yang bersumber dari akal manusia, sistem yang bertolok ukur materi yang dasar perekonomiannya di tangan para pemilik modal, yang mengolah lahan dengan sesuai keinginannya. Alhasil, bencana kian marak menerpa, akibat ulah tangan manusia jua.

Dalam Islam, pemerintah akan betul-betul menjadi pelayan masyarakat, dan pelindung. Negara akan menyejahterakan seluruh masyarakat, termasuk memperhatikan dalam tata guna lahan. Tidak ada kepemilikan individu, semua dikelola negara demi terciptanya masyarakat yang sejahtera.

Setelah banyak bencana yang menimpa belum cukup kah menyadarkan kita untuk kembali kepada sistem yang paripurna, sistem yang pernah berjaya selama lebih dari 13 abad. Sistem yang mengatur seluruh aspek kehidupan, sistem yang akan mewujudkan kesejahteraan, yakni sistem Islam ala minhaj’nubuwah Saatnya kita kembali pada sistem sahih yang berasal dari Allah Swt.

Wallahualam bissawab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *