Generasi Cemerlang Hanya Lahir dari Sistem Hebat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Generasi Cemerlang Hanya Lahir dari Sistem Hebat

 

Oleh Suherti

Aktivis Muslimah 

 

Tanggal 1 Juni di negara kita diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila, yang dijadikan sebagai Dasar Negara Indonesia yang artinya semua warga negara Indonesia diharapkan berkarakter Pancasila. Untuk memperingatinya, selain dijadikan sebagai hari libur nasional digelar juga upacara bendera di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya di Bandung yang bertempat di lapangan Upakarti Soreang pada Kamis tanggal 1 Juni 2023.

Setelah usai upacara, Bupati Bandung Dadang Supriatna menandaskan dirinya ingin membangun generasi muda yang berkarakter Pancasila dan berakhlak mulia, dengan mencanangkan program tiga muatan lokal dalam kurikulum pendidikan untuk para siswa TK, SD dan SMP di Kabupaten Bandung. Yang meliputi Pendidikan Pancasila dan UUD 1945, Pendidikan dan Budaya Sunda, serta Belajar Mengaji dan Menghapal Al-Qur’an, seperti yang dilansir Bandung Berita (1/6/23).

Melihat potret buram generasi saat ini yang penuh dengan hura-hura, gaya hidup yang hedonisme, lemah iman, gampang frustasi, dan konsumtif membuat kita bertanya mampukah penerapan Pancasila membentuk pribadi generasi yang kuat dan gemilang seperti impian para pemimpin di negeri ini?

Karena justru kita sering kali melihat perilaku mereka di zaman modern saat ini, mudah sekali tergiur dengan gempuran-gempuran negara asing melalui fun, food dan fashion yang perlahan, tapi pasti merubah karakter mereka jauh dari nilai-nilai agama, walaupun mereka menjalankan salah satu dari kurikulum pendidikan yang dicanangkan yaitu belajar mengaji dan menghapal Al-Qur’an. Akan muncul dalam benak kita, apa yang salah mengapa semua pelajaran dan pendidikan tidak membekas dalam membentuk generasi saat ini? Mengapa generasi sekarang semakin jauh dari nilai-nilai Islam sebagai agama mereka?

Jawabannya ternyata karena negeri kita yang berpenduduk mayoritas muslim mengadopsi ideologi sebagai landasan kehidupannya bukan dari Islam, tetapi berideologi kapitalis yang berazaskan sekulerisme yang menyebabkan umat dipisahkan kehidupannya dengan agama, sehingga agama hanya dipakai sebagai ritual saja dan sudah merasa menjadi orang yang sangat saleh ketika sudah mampu menjalankan ke-5 rukun Islam saja, dan mengabaikan aturan-aturan yang menyangkut hubungannya dengan manusia, dan hubungannya dengan dirinya sendiri, bahkan aturan dalam bernegara pun diabaikan.

Sehingga tidak heran walaupun ajaran agama diajarkan dan dipelajari, tetapi tidak mampu merubah kepribadiannya menjadi sosok generasi yang tangguh dan cemerlang karena dalam kapitalis kita akan dianggap berhasil jika kita mempunyai kecerdasan dan keterampilan yang mampu mengahasilkan pundi-pundi materi, sehingga wajar jika kita mampu menghapal Al-Qur’an tujuannya hanya bersifat duniawi yang akan digiring untuk mengikuti lomba yang hanya berorientasi materi. Sehingga hanya akan jadi mimpi di siang bolong jika kita mengharapkan lahir generasi yang tangguh dan cemerlang dari sistem buatan manusia ini.

Tentu saja semua itu berbanding terbalik dengan sistem yang datang dari Allah SWT. sebagai Sang Pencipta sekaligus Sang Pengatur Kehidupan, yaitu Ideologi Islam yang telah berjaya memimpin dunia selama 13 abad lamanya, jika kita lihat sejarah Islam kita akan temukan Islam mampu melahirkan generasi-generasi hebat yang tidak hanya menguasai satu bidang keahlian tetapi berbagai bidang sekaligus.

Salah satunya kita kenal seorang Ilmuan muslim yang bernama Muhamad bin Musa Al Khawarizmi beliau seorang toko penting dalam perkembangan ilmu Matematika sebagai penemu Aljabar dan penemu angka nol. Kita kenal juga Ibnu Sina yang dikenal sebagai “Bapak kedokteran modern” Beliau adalah seorang Filsuf, ilmuwan, dokter sekaligus seorang penulis yang produktif tentang filosofi dan kedokteran. Kita semua tahu juga Imam Syafii sebagai salah satu imam Mahzab, yang terkenal dengan ahli hadis dan ahli Ar- Ra’yu yang mampu menetapkan suatu hukum dari permasalahan manusia yang kontemporer yang belum didapati dalam Al-Qur’an dan hadis.

Semua itu hanya sebagian kecil generasi gemilang yang mampu dicetak oleh Islam. Inilah hebatnya Islam yang menancapkan akidah sebagai pondasi untuk menjalani berbagai macam problematika kehidupan, dan didukung oleh negara Islam yang memfasilitasi umatnya untuk mendapatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan serta dimudahkannya mendapatkan kebutuhan hidup yang layak, sehingga umat bisa hidup dengan tenang dan tenteram dalam menuntut ilmu.

Dengan demikian terbukti hanya dengan Islam akan lahir generasi hebat yang tidak gampang tergoda dengan berbagai macam gempuran pemikiran yang rusak, yang sengaja barat kerahkan untuk menghancurkan generasi muslim agar semakin jauh dari ajaran agamanya sejauh-jauhnya.

Sudah saatnya kita kembali kepada aturan Islam yang Allah turunkan untuk mengatur semua urusan umat manusia di dunia, yang sudah terlalu lama kita abaikan, karena telah terbukti hanya dengan Islam akan lahir generasi Milenial yang tangguh dan kokoh berpegang teguh dengan tali agamanya Allah, yang akan menyelamatkan kita bukan hanya di dunia sekaligus di akhirat.

 

Wallahu a’lam bishshawab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *