Ibrah; Kemuliaan Dikala Badar

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Ibrah; Kemuliaan Dikala Badar

 

Oleh Wina Nur Asyifa
Aktivis Remaja Subang

Tinta peradaban emas menuliskan tanggal 13 Maret 624 Masehi. Terjadi peristiwa besar, seluruh kaum menggigil, lapar dan haus menyerang menguji ketaatan kaum muslimin. Tak hanya itu fisik dan jiwa gemetar menyongsong kejadian menggemparkan. Bayangkan, kaum muslimin tak gentar menghadapi 1.000 musuh Quraisy, dari hanya amunisi Islam sekitar 313 Muslim.

17 Ramadan 2 Hijriah.
Ditengah kelemahan ketidakpastian dan ketidakberdayaan itu, kaum muslimin memperoleh ke Maha Kuasa serta Kehendak Tuhan diatas segalanya. Doa dan perjuangan yang selang lebih dari 2 jam pada akhirnya kaum muslim mampu menghancurkan barisan pertahanan Quraisy. Gemuruh sorak-sorai terdengar menggema pada akhirnya Badar di menangkan Muslim. Takbir!!!

Tepat di tengah Badar itu pula, Allah turunkan anugerah mulia diantara yang paling mulia sebuah mukjizat Al-Qur’anul Karim. Sebagai pedoman hidup, petunjuk dan pembeda antara yang hak dan batil menjadi penerang untuk seluruh semesta dari dulu kini hingga nanti.

kemuliaan itupun semakin bertambah dan selalu menjadi kerinduan yang dinantikan. Hingga raih kemuliaannya oleh setiap jiwa yang beriman. Penantian setiap setahun sekali ditanggal 17 Ramadan dan sepuluh hari terakhir di malam Qadar bulan Ramadan.

Khatimah

QS Al-Anfal : 41

وَا عْلَمُوْۤا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَ نَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَ لِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنِ وَا بْنِ السَّبِيْلِ ۙ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِا للّٰهِ وَمَاۤ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَا نِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِ ۗ وَا للّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ﴿۴۱﴾

Artinya :

” Ketahuilah, sesungguhnya apa pun yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlimanya untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnusabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Nabi Muhammad) pada hari al-furqān (pembeda), yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu”.

Wallahu’alam bishshawaab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *