Seremonial Perayaan Hari Ibu

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Seremonial Perayaan Hari Ibu

Peran perempuan memang tidak di ragukan lagi sebagai pencetak dan pendidikan generasi masa depan. Setiap tahunnya negeri ini merayakan hari ibu, di tanggal 22 Desember seremonial perayaan hari ibu selalu di gaungkan. Namun, dibalik perayaan tersebut kondisi para ibu di negeri ini semakin memprihatinkan. Bagaimana tidak, perannya sebagai seorang ibu dan pengurus rumah tangga harus berubah menjadi tulang punggung karena kehidupan yang semakin sulit dan menghimpit.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan Selamat Hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember. Dia mengatakan bahwa perempuan Indonesia memiliki peran penting dalam perjalanan bangsa.
Perempuan Indonesia tetap memanggul peran penting dalam perjalanan bangsa. Bersama kaum ibu yang berdaya, Indonesia melangkah maju,” ujar Jokowi.(22/12).

Namun, dalam sistem kapitalis sekuler seperti saat ini perempuan dieksploitasi sebagai mesin pencetak uang. Tenaga, pikiran bahkan tubuh perempuan dieksploitasi oleh kapitalisme untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Perempuan bisa menjadi buruh yang digaji dengan murah, segala promosi dan iklan selalu saja perempuan yang ditonjolkan aspek sensual yang ada pada perempuan. Akhirnya, perempuan kehilangan jati dirinya dan meninggalkan perannya sebagai ibu dan pengurus rumah tangga.

Perempuan pun dipaksa berperan aktif dalam menggerakkan perekonomian keluarga. Seharusnya, peran perempuan dalam Islam sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Jika pun bekerja itu adalah mubah, untuk menyalurkan ilmu dan pengetahuan nya. Bukan kewajiban yang seperti saat ini terjadi, peran ibu hilang dalam setiap diri perempuan yang bergelar sebagai ibu.

Ross A.R
Aktivis Dakwah Medan Johor

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *