Risalah Akhir Tahun 2023: Perempuan dan Generasi dalam Pusaran Kapitalisme, Islam Perisai Hakiki

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Risalah Akhir Tahun 2023: Perempuan dan Generasi dalam Pusaran Kapitalisme, Islam Perisai Hakiki

Aisyah Yusuf

(Pendidik Generasi dan Aktivis Subang)

Gegap gempita akhir tahun menjadikan momentum ini untuk merenungkan berbagai peristiwa yang ternyata kabar buruk masih saja terdengar jelas. Dalam rangka Momentum Risalah Akhir Tahun 2023 dan sekaligus memperingati momentum hari Ibu. Tepat tanggal 25 Desember 2023, telah diselenggarakan Acara Kajian Umahat yang bertempat di Gedung Graha Sofia – STIESA Subang.

Acara ini dihadiri lebih dari 300 orang peserta terdiri berbagai latar belakang berbeda mulai dari akademisi, pengusaha, ibu rumah tangga, lalu Ibu-Ibu dari berbagai Majlis Taklim yang tersebar di wilayah Subang kota dan mulai Subang Selatan.

Acara tersebut dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Acara ini pun dibuka dengan sambutan yang meriah oleh pembawa acara dan semangat dari para peserta.

Dalam rangkaian acara tersebut, masuk pada acara inti, yakni pemaparan materi yang disampaikan oleh dua orang pemateri. Selaku pemateri pertama adalah Ustadzah Ana Frasipa M.Si, beliau seorang dosen Prodi Agribisnis di UNSUB.

Menurut pemaparannya, beliau mengungkapkan yaitu pada tahun 2024 Subang akan menjadi Kota Smart City/Smart politan. Artinya akan terjadi pengembangan industri besar-besaran di Subang. Selain dalam sektor industri, ada juga sektor pariwisata yang kemudian ditunjang dengan pembangunan hotel-hotel, vila, resto dan cafe. Demi menunjang pembangunan tersebut, beliau menemukan berbagai kejadian seperti pengambil alihan lahan atau penggusuran lahan. Hal ini bahkan bisa menimbulkan terjadinya konflik agraria sebagaimana yang terjadi di Rempang. Bukan hanya itu juga adanya perampasan Ruang hidup. Yakni yang dari nenek moyang mereka hidup dan mata pencaharian mereka disitu, kini mereka harus kehilangan dan beradaptasi di Lingkungan baru.

Mirisnya semuanya itu ternyata akan memberikan dampak negatif terhadap perempuan dan generasi. Untuk sektor industri misalnya, karyawan industri lebih banyak perempuan dibanding laki-laki, karena perempuan dapat diberikan dengan upah yang murah, sehingga ibu-ibu lebih banyak menghabiskan waktu di pabrik ketimbang di rumah untuk mengurus anak-anak dan suaminya. Dan generasi pun menjadi terabaikan sehingga banyak anak-anak yang lebih memilih hidup di luar rumah dan melakukan pergaulan bebas.

Selain itu berdampak pula pada lingkungan alam, yakni berubahnya benteng alam, yang mengakibatkan banjir terjadi dikawasan perbukitan.
Begitulah pemaparan yang disampaikan oleh Ustadzah Ana Frasipa.

Kemudian dilanjutkan dengan pemateri ke dua yaitu, Ustadzah Eka Farida H., S.P., M.I.L beliau menjelaskan bahwa apa yang disampaikan oleh Ustadzah Ana merupakan fakta yang ada di depan mata kita semua, dan semua itu disebabkan oleh sistem Kapitalis – Sekuler, yakni yang memisahkan agama dari kehidupan. Beliau pun menyampaikan bahwa Islam memiliki pandangan berbeda terhadap perempuan dan generasi, tidak sebagaimana dalam Kapitalis – Sekuler, yang memandang perempuan sebagai barang komoditi.

Islam adalah agama yang sempurna sebagaimana yang dikutip dalam QS. Al-Maidah : 3. Sehingga Islam, memandang perempuan adalah ibu dan pengatur rumah tangga, dan dia adalah suatu kehormatan yang harus dijaga.
Begitupun generasi dalam Islam adalah pemimpin peradaban, berkualitas, unggul, dan insan kamil.

Beliau juga sampaikan, bahwa Islam menjamin terjaganya kemuliaan dan kesejahteraan perempuan (Ibu generasi).
Semua itu tidak akan terwujud kecuali dengan penerapan seperangkat aturan Islam. Mulai dari politik, yang berbasis politik Islam, sebab politik dalam Islam adalah riayah suunil ummah (mengatur urusan ummat), ekonomi, yang berbasis Islam, yakni semua sumberdaya alam adalah mikik umum (rakyat) yang pengelolaannya oleh negara, sehingga tidak adanya privatisasi. pertanahan dalam sistem Islam, yakni negara akan menjamin rumah bagi rakyatnya. Dan ruang hidup yang aman dan nyaman bagi perempuan. Semua itu butuh adanya peran dari negara. Dan metode untuk mewujudkan itu semua adaalah khilafah Islamiyah.

Wallahu a’lam bishshowab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *