PHK Terus Terjadi

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

PHK Terus Terjadi

Agung Andayani

Kontributor Suara Inqilabi

 

Kali ini giliran PT Tuntex Garment yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.163 pekerjanya. PT Tuntex adalah sebuah pabrik tekstil yang berlokasi di Cikupa, Kabupaten Tangerang yang banyak memproduksi baju kenamaan dunia seperti Puma. Dan sebelumnya sudah ada beberapa pabrik yang kabur menghentikan produksinya yang berlokasi di Banten. Di awal pandemi telah ada PT Victory Chingluh, kemudian ada juga PT KMK, Panarub hingga Nikomas yang melakukan PHK. Namun saat ini belum ada laporan lain mengenai PHK selain Tuntex. (CNBC Indonesia, 04 April 2023)

Hal ini senada dengan keterangan BPJS ketenagakerjaan (BPJamsostek) yang telah mencatat klaim program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) mencapai Rp 35,6 miliar per Februari 2023. Angka ini melonjak 23.562 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 150 juta. Peningkatan JKP ini tidak terlepas dari meningkatnya putus hubungan kerja (PHK) yang terjadi dalam setahun terakhir. (kumparan.com, 9 April 2023)

Gelombang PHK masih menjadi momok yang menakutkan dan mengancam ribuan buruh menjadi pengangguran. Sunami PHK ini terjadi tak lain imbas dari lesunya ekonomi yang menjadi penyebabnya. Kondisi ekonomi tak kunjung membaik membuat para pengusaha berpikir untuk menyelamatkan aset hartanya. Maka jalan satu-satunya dengan mengurangi jumlah karyawannya alias PHK. Mereka tidak peduli dengan nasib buruhnya. Yang ada dipikirannya hanya fokus menyelamatkan asetnya.

Dalam kasus lonjokan PHK yang terus terjadi. Efek dominonya dapat meningkatnya jumlah pengangguran. Selain itu jumlah penduduk miskin pun semakin meroket naik dan hal ini dapat menyebabkan melonjaknya angka kriminalitas. Mereka melakukan kriminal ini tak lain untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.

Fenomena ini tidak bisa hanya mengkambing hitamkan individu ataupun kelompok/golongan saja. Namun juga menunjukkan adanya peran abainya negara atas nasib rakyatnya dalam menjamin kebutuhan pokoknya. Hal ini sangat terkait dengan sistem apa yang telah diadopsi oleh negara. Dan sistem yang mencekram negara-negara di dunia saat ini adalah sistem kapitalis demokrasi, hanya beberapa negara yang mengadopsi sistem sosialisme/komunis. Sedangkan sistem yang diadopsi negara Indonesia yaitu sistem kapitalis. Dalam sistem kapitalisme peran negara hanya sebagai regulator. Dengan demikian sistem kapitalisme ini dengan sendirinya telah menunjukkan kelemahannya dalam menjaga kehidupan rakyat. Rakyat yang bisa sejahterah dan mampu memenuhi kebutuhan pokoknya serta bergelimpangan harta adalah para kapital.

Wallahu a’lam bishawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *