PHK Massal Penyebab Kemiskinan Massal

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

PHK Massal Penyebab Kemiskinan Massal

Oleh Ani Umiah

Pendidik generasi

Dewasa ini Indonesia sedang ramai dengan kabar Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran dengan kata lain PHK massal. Dan yang menjadi sasarannya ialah para karyawan kontrak, karena pemutusan kerja pada karyawan kontrak lebih mudah dibanding dengan karyawan tetap. Seperti dilansir oleh CNBC Indonesia pada hari sabtu (21/1/2023), gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di industri manufaktur tengah terjadi dankhawatirkan semakin besar di awal tahun 2023 ini. Selain itu, kasus karyawan putus kontrak juga ternyata tidak sesikit. Serikat buruh memperkirakan jumlahnya lebih besar dari karyawan yang terkena PHK.

Seperti yang di katakan oleh Presiden Asosiai Serikat Pekerja Indonesia (Aspek), Mirah Sumirat pada CNBC Indonesia ” Mungkun bisa seratus ribu kebih, ratusan ribu, karena mereka cenderung kebih mudah dilepas dibanding karyawan tetap yang harus diberi pesangon dan lainnya.” Keputusan ini diambil karena perusahaan tidak mau rugi dengan memberikan pesangon jika memutuskan hubungan kerja dengan karyawan tetap. Berbeda ketika memberhentikan karyawan kontrak yang tinggal memutus kontrak kerjanya saja.

Dari kasus PHK massal ini menyebabkan banyaknya pengangguran, dan mereka mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka yang terdampak dari pemutusan kerja ini juga merasakan ketidakadilan dari keputusan sepihak ini. Semua ini terjadi karena perusahaan juga bersandar pada asas manfaat dan untung rugi.. Mereka mempertimbangkan manfaat ketika memberhentikan karyawan kontrak dan kerugian memutuskan hubungan kerja dengan karyawan tetap.

Hal ini membuktikan lemahnya peran negara dalam melindungi hak-hak rakyatnya termasuk kaum buruh. Tetapi sepertinya pemerintah telah kehabisan akal, sehingga tidak bisa berbuat apa-apa dalam menanggulangi masalah perekonomian dan PHK massal ini. Karena negara kini mengadopsi sistem kapitalisme yang hanya mengutamakan keuntungan sebesar-besarnya.

Situasi saat ini sangat berbeda jika sistem Islam diterapkan. Ketika sistem Islam diterapkan, salah satunya sistem perekonomian kemungkinan PHK sangat kecil untuk terjadi. Karena, prinsip ekonomi dalam Islam adalah penyerapan pasar domestik yang sngat di dukung oleh negara dalam rangka memenuhi kebutuhan individu masyarakatnya.

Solusinya ialah hanya dengan mengembalikan kehidupan Islam yang sempat mengalami kemunduran setelah di runtuhkan pada kurang lebih 13 abad silam. Maka, marilah kita berbondong-bondong kembali pada sistem Islam dan meninggalkan sistem yang kufur ini.

Wallahu’alam bishshawwab.

 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *