Pengelolaan Sampah yang Buruk, Bukti Cacatnya Sistem Kapitalis Mengundang Kerusakan dan Bencana

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Pengelolaan Sampah yang Buruk, Bukti Cacatnya Sistem Kapitalis Mengundang Kerusakan dan Bencana

Rokayah

(Aktivis dakwah Islam kaffah)

 

Produksi sampah yang tinggi utamanya di Bandung, memang tidak bisa dilepaskan dari gaya hidup masyarakat kapitalistik yang konsumtif. Industri kapitalis benar-benar mendorong masyarakat agar berlaku konsumtif, tidak membedakan mana kebutuhan yang merupakan prioritas, dan mana yang sekedar keinginan saja. Aktivis Lingkungan yang juga Ketua Badan Kehormatan Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Jawa Barat, Dedi Kurniawan menyampaikan bahwa Kabupaten Bandung, dinilai masih mempunyai tugas besar dalam sektor lingkungan, khususnya terkait pengelolaan sampah. Ada dua fokus yang menjadi sorotan yaitu masalah sampah di wilayah perkotaan atau pemukiman dan sampah yang berada di kawasan berpengelola (Jabar Ekspres, Jumat (15/2/2024).

Sampah masih menjadi permasalahan klasik masyarakat modern di era saat ini. Meski berbagai upaya terus dilakukan untuk menanggulangi masalah sampah, namun hingga kini solusinya masih juga belum menemui titik terang. Dalam sistem kapitalisme agaknya permasalahan seperti ini akan sulit diatasi sekalipun masyarakat dan pemerintah sama-sama bergerak. Belum lagi pendanaan dalam mengolah sampah ini belum tentu terealisasi dengan baik dan nyata, mengingat kehidupan demokrasi yang menumbuhsuburkan korupsi di berbagai lini. Kemudian, kerusakan lingkungan yang dilakukan oleh industri jelas mengundang bencana bagi masyarakat adalah realitas nyata. Kita tidak bisa berharap bahwa kapitalisme akan mampu menanggulangi permasalahan sampah dan lingkungan secara tuntas karena sistem tersebut justru mengundang kerusakan dan bencana.

Padahal sampah-sampah yang kita hasilkan ketika di dunia turut memperberat hisab kita. Sampah konsumsi yang bercampur-baur mengakibatkan: bumi tercemar, mengusik kenyamanan makhluk-makhluk hidup untuk tinggal di atasnya, sungai keruh, lautan kotor, banyak orang tidak mendapatkan akses air yang bersih, menimbulkan berbagai macam penyakit, banyak hewan laut mati keracunan, tanah tak mendapat aliran air yang baik, dan membuat tumbuhan kurang nutrisi.

Pengelolaan sampah yang tepat tentulah sangat mendesak untuk dilakukan. Tanpa langkah yang tepat, segudang masalah terkait pengelolaan sampah berpotensi terus membebani. Pengelolaan sampah ini tentunya perlu adanya upaya terintegrasi dari seluruh sektor. Langkah yang tepat tentang pengelolaan sampah ini tentu bisa kita kembalikan pada pengaturan Islam saja. Islam adalah agama yang sempurna, tidak ada satu hal dalam kehidupan kita melainkan Islam telah memberikan arahan dan petunjuknya untuk menjadikan hidup manusia bahagia sejahtera di dunia dan akhirat.

Sudah saatnya kita sadar akan lingkungan yang Allah berikan. Mulailah dengan mengurangi kebutuhan yang menghasilkan sampah dan mulailah dengan tidak membuang sampah sembarangan, hingga kita bisa bersama-sama melestarikan hutan. Bonusnya, kita juga bisa sambil menabung amalan untuk di alam kehidupan yang akan datang sebagaimana Sabda Nabi Saw. yang artinya:

Muslim mana saja yang menanam sebuah pohon lalu ada orang atau hewan yang memakan dari pohon tersebut, niscaya akan dituliskan baginya sebagai pahala sedekah.” (HR. Bukhari)

Wallahu’alam bissawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *