Pemberantasan Korupsi Hanya Ilusi
Oleh Aini Ummu Aflah
Kordinator suara inqilabi
Siapa sih yang tidak ingin negerinya bersih dari para koruptor? Pasti semua orang akan jawab ingin. Namun dengan adanya upaya pemberantasan korupsi seakan tak membuahkan hasil. Bahkan makin menggila. Korupsi identik dengan kekuasaan. Siapa saja yang memiliki kekuasaan atau jabatan tentu peluang korupsi akan besar sekali. Bahkan dibuat komisi pemberantasan pun, para pejabat bisa memiliki dugaan untuk korupsi.
Baru-baru ini nama Syahrul menjadi viral karena tersandung kasus korupsi. Syahrul yang dimaksud bukanlah sembarang nama namun beliau adalah Menteri Pertanian. Dilansir oleh tirto. Id, tim KPK menggeledah rumah dinas dan kantor Kementan. Tidak hanya itu, sejumlah dokumen, uang miliaran rupiah dan 12 pucuk senjata ditemukan. Meskipun demikian kasus ini belum dipublikasikan karena kasus yang melibatkan Syahrul Yasin Limpo belum ada kejelasan. (BBC News, 7 Oktober 2023)
Jika kita berkata jujur dan transparan bahwa sejatinya setiap pergantian pemimpin dalam demokrasi pasti akan ada peluang korupsi meskipun dibentuk ribuan komisi. Semua bermuara pada sistem yang mendukung adanya korupsi. Pengusaha maupun penguasa yang ingin kebijakannya digoalkan tentu bermain cantik dan instan yakni korupsi. Sudah menjadi maklumat yang umum bahwa tanpa korupsi hidup terasa garing. Apalagi hukum yang ada di negeri ini setipis tisu.
Maka wajar saja jika angan-angan memberantas korupsi adalah ilusi semata. Berbeda dalam Islam, dengan pondasi keimanan setiap rakyat adalah penjaga dalam melakukan tindakan yang dilarang dalam agama. Negara dalam kh1l4f4h juga ikut menjaga dengan memberikan kecukupan gaji setiap para pejabat dan memberi sanksi tegas kepada siapapun yang melanggar. Dengan demikian tentu setiap orang akan berpikir seratus kali dalam bertindak karena adanya hisab dari Allah dan sanksi dari negara kh1l4f4h.
Wallahu’alam bish-shawwab.