Kekerasan Seksual, Tanggungjawab Siapa?

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

 Kekerasan Seksual, Tanggungjawab Siapa?

Oleh Yanti Darmayanti

(Ummahat Peduli Umat)

 

Mencegah kekerasan seksual bisa dimulai dari keluarga karena keluarga merupakan lingkungan yang dapat melindungi anggotanya dari kekerasan seksual. Peran keluarga dalam pencegahan Kekerasan seksual dapat pula dengan memberikan pendidikan kepada seluruh anggota keluarga, khususnya anak-anak, serta membangun komunikasi yang berkualitas.

Namun, tidak hanya keluarga yang memiliki peran dalam pencegahan, kontrol sosial juga penting. Masyarakat di sekitar perlu mengawasi kasus kekerasan dalam keluarga dan mempromosikan desa-desa yang aman bagi perempuan dan peduli terhadap anak-anak. Kolaborasi antara keluarga, negara, dan masyarakat diperlukan karena masalah ini melibatkan sistem yang rusak dan lemahnya penegakan hukum.

Kekerasan Seksual kepada anak yang terjadi, tidak serta merta dilimpahkan tanggung jawab kepada per individu, namun ada campur tangan masyarakat yang mengganggap hal itu sebagai sebuah privasi yang tidak boleh dilanggar satu sama lain. Inilah yang selalu dijunjung dalam masyarakat. Atas nama kebebasan berprilaku dan berpendapat. Selanjutnya, terdapat kelalaian pengaturan hukum dan sanksi yang ada ditengah masyarakat. Peredaran video tak senonoh yang hilir mudik didunia Maya tak pernah habis dihapuskan. Penjagaan terhadap pendidikan anak tentang seksualitas disekolah pun tidak dijamin dalam sistem ini.

Dalam hal ini, ternyata Islam memiliki pendekatan komprehensif dalam menangani kekerasan seksual yakni melibatkan individu yang bertakwa, masyarakat yang memegang nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, dan negara yang memberlakukan sanksi tegas untuk mencapai keadilan hukum.

Konsep sanksi dalam Islam berfungsi sebagai pencegah dan penebus tindakan kriminal, sehingga melindungi warga negara dari berbagai kejahatan. Sistem kehidupan dalam Islam akan mampu memberikan perlindungan yang sesungguhnya terhadap warga negara dari berbagai bentuk kejahatan.

Dengan demikian perlu adanya sinergitas antara lingkup keluarga kecil yang disebut keluarga dengan lingkup besar bernama masyarakat. Selanjutnya perlu adanya perubahan sistem tata aturan masyarakat yang dibuat oleh pemerintah demi menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat.

Wallahu’alam bishshawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *