Bencana Banjir Di Musim Kemarau, Kok Bisa?

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Bencana Banjir Di Musim Kemarau, Kok Bisa?

Oleh Munamah

Ibu Rumah Tangga 

Berita banjir di musim hujan sudah biasa kita lihat ditayangan televisi. Entah itu di ibu kota yang menjadi langganan banjir atau daerah lain yang menjadi langganan banjir tahunan. Akan tetapi di musim kemarau pun kok masih ada daerah yang terdampak banjir saja. Hal ini tentunya menjadi pertanyaan kenapa hal itu bisa terjadi.

Ribuan rumah di Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terendam banjir imbas luapan air Sungai Kokat.

Rumah warga terendam sejak Kamis lalu (6/7) setelah hujan lebat terjadi dari sore hingga malam hari.

“Banjir itu akibat luapan aliran sungai, sehingga merendam pemukiman masyarakat di Desa Emang Lestari dan Desa Sukamaju dengan ketinggian air 50 sentimeter,”

kata Dandim 1607/Sumbawa Letkol Czi Eko Cahyo Setiawan mengutip Antara, dikutip dari cnn.indonesia.com (8/7).

Sungguh sangat memprihatinkan kondisi warga yang terendam banjir, ribuan warga tersebut pastinya mendapat kerugian karena banjir tersebut. Hal tersebut karena mitigasi bencana yang sangat lemah, terbukti banyak korban, baik benda maupun manusia. Sistem kapitalisme membuat pemerintah tidak lagi memperhatikan dengan seksama keselamatan bagi warga negaranya.

Penebangan hutan yang merusak atau ilegal logging harusnya menjadi sorotan pemerintah agar alam tetap hijau. Jika hujan datang, hutan mampu menyerap air ke dalam tanah. Dan tanah tersebut tidak terbawa arus sungai yang mengakibatkan pendangkalan sungai.

Faktor berikutnya penyebab banjir yaitu, seperti banyaknya masyarakat yang belum sadar sepenuhnya untuk membuang sampah pada tempatnya. Karena kurang tersedianya tempat pembuangan sampah, akhirnya sungai menjadi tempat pembuangan sampah. Menumpuknya sampah di sungai mengakibatkan aliran sungai tersumbat dan air tidak bisa mengalir dengan lancar. Ketika hujan datang banjir pun tak terelakkan.

Kemudian salah satu faktor yang tidak kalah penting juga banyaknya bangunan yang didirikan oleh warga sebagai rumah tinggal. Sepanjang bantaran sungai harusnya bersih dari bangunan apapun.

Bangunan tersebut akan menghalangi aliran sungai yang deras. Selain itu, dapat menghancurkan bangunan jika debit air sungai kuat. Lingkungan dan air sungai pun tercemar dengan banyaknya sampah yang dibuang ke sungai.

Berikut solusi Islam jika banjir karena sungai meluap

Larangan tegas untuk tidak membuang sampah ke sungai. Negara akan memberikan fasilitas pembuangan sampah sehingga sungai tidak lagi menjadi tempat pembuangan sampah.

Sudah sewajarnya Daulah memberikan tempat tinggal yang layak huni bagi warga yang tidak mampu. Jadi tidak ada lagi warga mendirikan bangunan di bantaran sungai.

Kemudian tak kalah pentingnya untuk penghijauan di daerah hulu sungai sepanjang daerah aliran sungai. Pada perusahaan besar akan diberlakukan penerapan sanksi tegas jika membuang limbah ke sungai.

Islam menjadikan negara pelindung atas rakyat, baik harta dan jiwa dan melakukan berbagai upaya secara maksimal untuk menjaga keselamatan warga dengan penuh tanggung jawab.

InsyaAllah dengan penerapan Islam kaffah, Allah akan ridha sehingga turun rahmat-Nya. Berbagai bencana yang menimpa manusia untuk kita jadikan ibrah dan menyadari bahwa kelalaian kita yang meninggalkan hukum-hukum Allah.

Wallahu a’lam bisshawab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *