Sekelumit Sejarah Konfllik Palestina-Israel, dan Solusinya

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Sekelumit Sejarah Konfllik Palestina-Israel, dan Solusinya

Oleh Kevin Mirajndo

Kontributor Suara Inqilabi

 

Dahulu bangsa yahudi Hidup dalam naungan Khilafah, mereka hidup berdampingan dengan agama lainnya. Uniknya, setelah ratusan tahun bangsa Yahudi hidup di negara Khilafah, gagasan untuk membentuk negara sendiri justru baru muncul di abad ke-19, kala kolonialisme Eropa mencapai puncaknya dan secara masif mengintervensi berbagai urusan dalam negeri ‘Utsmaniyyah. Jika zionisme adalah gerakan nubuat keagamaan, seharusnya gema seruannya sudah digembar-gemborkan sejak dulu.

Gagasan Israel sebagai negara Yahudi (Jewish State) ternyata justru didominasi oleh kelompok Yahudi sekular dan ditentang oleh mayoritas kelompok Yahudi Ortodoks. Menurut Yahudi Ortodoks, kedatangan “Sang Messiah” (Juru Selamat) tidak boleh dicampuri oleh tangan (usaha) manusia, karena hal itu akan mengingkari jalan Tuhan. Bangsa Yahudi harusnya hanya menunggu kedatangan “Sang Messiah” untuk membawa mereka kembali ke tanah suci. Oleh karenanya, mereka bahkan mengharapkan kehancuran Israel yang dianggap sebagai produk dari “Zionisme tak bertuhan” (godless Zionism). Pertentangan antara kalangan sekular dan ortodoks inilah yang kemudian menyebabkan terbunuhnya sang Perdana Menteri, Yitzhak Rabin oleh Yigal Amir yang berasal dari kalangan ortodoks.

Syaikh Taqiyuddin An Nabhani mengatakan Negara Israel adalah bayangan dari sistem negara-negara Arab. Ketika benda itu hilang, maka hilanglah bayangannya. Benda yang dimaksud itu adalah negara-negara Arab yang dahulunya bersatu dalam naungan Khilafah. Namun sekarang khilafah runtuh dan puing-puing pecahan khilafah itu tumbuh negara-negara baru yang mangadopsi nasionalisme, alias berdiri berdasarkan kesamaan bangsa dan bahasa. Landasan persatuan bukan berdasarkan kesamaan Iman. Padahal dalam Al Quran dan As Sunnah persatuan umat islam harus dilandaskan berdasarkan keimanan.

Sejarah bangkitnya kolonialisme, runtuhnya khilafah, dan munculnya gagasan nasionalisme semuanya sudah dapat diindra di berbagai media. Tentu untuk memahami perihal Negara Zionis Israel tidak bisa dipahami sepintas lalu hanya dengan scroll dan melihat beberpa konten yang berdurasi beberapa detik. Terlebih lagi, bagi orang yang baru beberapa kali mendengar perihal ini. Beberapa pihak memanfaatkan sebuah fenomena tersebut kemudian membuat berita berdasarkan prasangka agar menarik viewer atau reader, dengan dorongan ingin mendapatkan materi. Tindakan tersebut tanpa melihat efek terhadap banyak orang, sehinga memunculkan kabar “Hoax”.

Maka jangan merasa pesimis jika kita berada dalam jebakan berita hoax, yang perlu kita lakukan adalah melihat pro dan kontra secara keseluruhan agar kita tidak terjebak dan menjadi seorang individu yang pragmatis. Mencari informasi yang komprehensif bisa dilakukan secara individu, tetapi akan sangat menguras tenaga. Solusi terbaiknya adalah dengan mengikuti forum, komunitas, atau jamaah yang terus menerus memberikan infomasi yang valid.

Komunitas Literasi Islam mempublikasikan sebuah artikel yang menggambarkan peristiwa pasukan Salib yang dipimpin oleh Jenderal Allenby dari Inggris berhasil menaklukkan Palestina pada perang dunia pertama. Dalam keadaan mabuk, ia mengatakan kalimat legendarisnya, “Hari ini, perang salib telah berakhir.” Kebencian atas umat Islam juga diungkapkan oleh komandan salib asal Perancis setelah penaklukkan tersebut. Ia menyempatkan pergi ke makam Shalahuddin di Damaskus, dan di hadapan kuburnya ia mengatakan, “Wahai Shalahuddin, inilah kami telah Kembali”. Setelah kita tahu beberapa hal di atas akan muncul pertanyaan di benak kita “Apakah mungkin khilafah tegak Kembali sebagai negara percontohan dunia negara adidaya, negara yang menjadi contoh perdamaian dunia?”.

Kita sama-sama mengetahui bahwa United Nation (PBB) gagal dalam mengatur dunia ini menuju kehidupan yang bermoral. Sekilas mengenai Khilafah, sebuah negara yang dibangun berdasarkan konsep islam secara menyeluruh, dan hanya Khilafah satu-satunya harapan dunia. Khilafah akan membawa dunia yang penuh dengan kegelapan menuju cahaya terang benderang. Hanya dengan Khilafah, islam menjadi rahmatan lil alamin. Hanya dengan khilafah penjajah akan sirna, dan palestina akan merdeka.

Wallahu’alam bish-shawwab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *