Ramadhan dan Perjuangan Membebaskan Palestina 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Ramadhan dan Perjuangan Membebaskan Palestina 

Asiyah Abdullah 

Pegiat Literasi 

 

Bulan Ramadhan telah tiba kaum muslim di seluruh dunia sibuk melakukan berbagai aktifitas ibadah pada bulan tersebut . Namun sayang, di bulan yang penuh berkah ini saudara kita yang berada di bagian timur mereka harus merasakan momen Ramadhan dengan air mata akibat genosida zionis Israel. Sebagaimana dilansir dari Databoks, Agresi pasukan Israel ke Palestina khususnya jalur Gaza, telah berlangsung kurang lebih 5 bulan dan korban terus berjatuhan.

Dari data yang dihimpun Unaited Nations Office For the Cordination Of Humanitariab Affairs (OCHA), Selama 7 Oktober sampai 21 Februari 2024 warga jalur Gaza yang tewas akibat serangan Israel mencapai 29,313 jiwa, dan korban muka 69,333 orang. Dan Israel terus melakukan pengeboman di jaur Gaza dari udara, darat dan laut, mengakibatkan semakin banyak warga sipil, pengungsian, dan kehancuran infrastruktur.

Sungguh menyayat hati melihat fakta di atas, sikap Zionis Yahudi yang sangat kejam dan tidak berperikemanusiaan terhadap masyarakat Gaza. Seolah ini menjadi fakta genosida yang terencana dan tertarget. Lembaga PBB pun sebagai dewan keamanan bangsa-bangsa tidak bisa mendamaikan keduanya. Hanya memberi kecaman semata.

Begitu pula dengan Amerika Serikat pertama kalinya memberikan bantuan makanan selama genosida terjadi. Perlu waspada sebab Zionis dipelihara Amerika Serikat sebagai anak emas. Jadi tidak menutup kemungkinan juga sebagai jalan untuk memberikan bantuan senjata kepada Zionis dengan jalur udara.

Disisi lain, Palestina sedang berdarah, menjerit dan sebagainya. Tapi sanyang melihat sikap negara-negara muslim sekitar Palestina seakan buta, tuli dan diam atas kekejam yang terjadi. Alih-alih membantu mereka, malah sebaliknya justru mempersulit muslim Palestina. Salah satunya membangun tembok lebih tinggi dan berlapis-lapis, tidak mengrimkan bantuan pasukan.

Pemimpin dunia Islam hanya mampu mengecam dan mengutuk tanpa bisa menghentikan kebejatan Zionis atas Palestina. Mereka hanya berdiskusi dan berdiplomasi, padahal kita semua sama- sama tau bahwa kecaman, diplomasi tidak akan pernah bisa menjadi solusi atas kebengisan Zionis. Ini karena sekat nasionalisme dan takut akan kehilangan kekuasaan yang sedang berada di tangannya.

Perlu diketahui, Palestina adalah patokan kondisi umat hari ini. Jika Palestina terjajah, semua negeri muslim juga dalam kondisi terjajah. Jika Palestina dapat dibebaskan, seluruh negeri muslim juga akan terbebas. Sebab dunia hari ini berada dalam kendali ideologi kapitalisme.

Sistem kapitlisme tidak mengenal persaudaraan, tolong menolong, hingga rasa cinta dan kasih sayang. Sistem ini hanya membentuk manusia-manusia yang individualis, mementingkan diri sendiri, tidak berperasaan, dan penuh dengan kebencian.

Sistem Islam Solusi Tuntas

Perdamaian dunia sejatinya hanya akan terjadi ketika dunia dipimpin sistem Islam. Sejarah Islam telah mencatat, lebih dari 13 abad lamanya (1300 tahun) memimpin dunia. Sistem Islam mampu menjaga dan melindungi Palestina hingga tiga agama di sana, yakni, Islam, Nasrani, dan Yahudi hidup berdampingan secara damai lebih dari 400 tahun.

Sistem Islam akan menerapkan aturan Islam secara kaffah, baik sistem politik ekonomi, pendidikan, sosial, sanksi, dan bidang-bidang lainnya sesuia sistem Islam. Penerapan seluruh aturan ini, akan membawa umat manusia hidup dalam keamanan yang luar biasa.

Melirik problem Palestina adalah problem seluruh kaum muslim. Tidak boleh ada seorang pun yang berhak menyerahkan tanah kharajiyah kepada pihak lain, apalagi kepada penjajah seperti Zionis. Maka dari itu sikap yang harus ditujukkan kepada penjajah Zionis yang telah merampas tanah, keluraga, harta dan lain-lain adalah sikap tegas dengan jihad fisabillah. Sebagaimana Allah swt telah memerintahkan kepada umatnya untuk memerangi mereka kembali. Demikian firman-Nya.

“Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tangan kalian, menghinakan mereka serta akan menolong kalian atas mereka sekaligus melegakan hati kaum mukmin.” (QS At-Taubah [9]: 14).

Namun, peperangan dalam Islam memiliki ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan syariat Islam. Aturan perang dalam Islam diantaranya : tentara Islam tidak boleh membunuh wanita, orang tua dan anak-anak, tidak boleh merusak lingkungan, alam, binatang, pepohonan hingga rumah-rumah penduduk. Mereka hanya memerangi pasukan penjajah.

Oleh sebab itu tidak ada jalan lain untuk Palestina dan negeri muslim lainnya yang masih terjajah kecuali dengan jihad (perang) dan tegaknya Khilafah (sistem islam) sebagai solusi fundamental (menyeluruh)

Hanya sistem Islam yang akan membela Palestina secara nyata. Dan rumah tempat aman bagi kaum muslim meminta perlindungan. Dengan sistem Islam, kaum muslim terjaga kehormatan, nyawa, dan hartanya. Oleh karenanya umat wajib berjuang untuk mewudujkan tegaknya tameng umat Islam yakni Khilafah Islamiyyah.

Wallahu’alam bish-shawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *