Para Kekasih Allah Telah Syahid di Palestina

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Para Kekasih Allah Telah Syahid di Palestina

Oleh Nina Iryani S.Pd

Kontributor Suara Inqilabi

Palestina, disana ada mesjidil Aqso, yang pernah menjadi kiblat pertama, kemudian kiblat berganti menjadi Ka’bah. Al-Aqso juga dikenal sebagai tempat lahirnya para nabi.

Namun kini, serangan Israel bertubi-tubi dijalur Gaza terhadap warga Palestina. Menggempur dengan rudal habis-habisan terhadap anak-anak, perempuan, dan semua orang tanpa pandang bulu. Menghancurkan, memporak-porandakan bangunan, fasilitas umum dan semua bangunan yang berdiri di tanah Palestina.

Motivasi Israel menguasai Palestina adalah anggapan bahwa itu tanah yang dijanjikan. Menurut keyakinan Israel sewaktu mereka masih di Mesir, Allah telah menjanjikan kepada Abraham dan Bani Israel tanah tempat tinggal yaitu Kana’an. Kana’an menurut mereka adalah Baitul Maqdis dan sekitarnya.

“Alasan mereka memang didasari motif agama untuk mendirikan negara Israel Raya yaitu Palestina dan sekitarnya seperti Yordania, Lebanon dan Suriah.” Terang ustad Farid Nu’man. Padahal Bani Israil adalah kaum pendatang, sedangkan warga Palestina adalah penduduk asli Baitul Maqdis .

Menurut riwayat Ibnu ‘Asakir dan Mu’adz bin Jabal bahwa tanah suci itu diantara sungai Tigris dengan sungai Furat. Tanah itu disebut suci karena telah sekian banyak nabi menempatinya dan senantiasa mengajak kepada agama Tauhid. Karenanya tanah itu bersih dari patung-patung dan kepercayaan yang sesat.

Nabi Musa AS melarang Bani Israil murtad kembali menyembah berhala dan membuat keonaran dalam masyarakat dengan berbuat kedzaliman dan mengikuti hawa nafsu. Jika mereka tidak mematuhi ketentuan itu, maka Allah akan mencabut nikmat-nikmat yang telah diberikan kepada mereka.

Saat itu Bani Israel benar-benar membangkang, tidak mau ikut berperang tapi ingin masuk secara aman. Mereka tidak sopan menyuruh nabi Musa AS saja yang berperang. Akhirnya Allah ta’ala mengharamkan tanah Palestina untuk Bani Israel.

Berikut firman Allah ta’ala :

“Wahai kaum-Ku masuklah ke tanah (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagi-Mu dan janganlah kamu berbalik ke belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu menjadi orang yang rugi.”

(TQS. Al-Maidah ayat 21).

Berdasarkan Q.S Al-Maidah ayat 22 :

“Mereka berkata, “Wahai Musa! sesungguhnya didalam negeri itu ada orang-orang yang sangat kuat dan kejam, kami tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar darinya. Jika mereka keluar dari sana, niscaya kami akan masuk.”

Disisi lain, berdasarkan Q.S Al-Maidah ayat 24 :

“Mereka berkata “Wahai Musa! sampai kapanpun kami tidak akan memasukinya selama mereka masih ada di dalamnya, karena itu pergilah engkau bersama Tuhanmu dan berperang lah kamu berdua. Biarlah kami tetap (menanti) disini saja.”

Selanjutnya dalam Q.S Al-Maidah ayat 25:

“Dia (Musa AS) berkata “ya Tuhanku aku hanya menguasai diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkan lah kami dengan orang-orang fasik itu.”

Akhirnya, berdasarkan Q.S Al-Maidah ayat 26:

“Allah berfirman “(Jika demikian) maka (negeri) itu terlarang buat mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan mengembara kebingungan dibumi. Maka janganlah engkau (Musa AS) bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu.”

Maka ayat ini merupakan bantahan keras atas klaim Israel yang menganggap Palestina adalah milik mereka. Itulah motivasi Israel menyerang Palestina dan ingin menguasai wilayahnya.

Demikian perjuangan para penghafal Qur’an, para syuhada di Palestina mempertahankan hak-hak mereka dalam kondisi saudara-saudara muslim dibelahan bumi yang lain hanya mampu membantu do’a, masyiroh, perundingan dan logistik semata tanpa aksi nyata bela negara Palestina dengan mengirimkan tentara militer kesana. Sebab bantuan tentara militer kesana harus izin pemerintah. Sedangkan pemerintah negeri-negeri muslim takut padahal jumlah mereka banyak, padahal umat Islam menduduki 2/3 belahan bumi.

Umat Islam banyak namun seperti buih yang terapung (tidak berdaya), mayoritas muslim seperti Indonesia, Mesir, Sudan, Maroko, Arab dan sebagainya para pemerintahnya hanya membantu sekedarnya berupa bantuan makanan, logistik dan do’a. Sedangkan Israel didukung penuh oleh Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Australia, Norwegia, Jerman dan lain sebagainya.

Inilah potret pilu umat Islam saat ini, Palestina para kekasih Allah penghafal Qur’an banyak yang syahid demi mempertahankan janji Allah. Umat muslim minoritas di Xinjiang China, India pun mengalami tekanan. Di Indonesia, mayoritas muslim, cukup dengan uang para pejabat mampu ikut membela Israel.

Inilah akhir zaman. Islam akan tetap menang seperti janji Allah, jaminannya surga. Skenario Allah adanya orang-orang zalim, kafir, murtad, munafik dan fasik untuk menguji iman kita seberapa cinta kita pada Allah dan Rasul-Nya, karena tugas kita memang hanya untuk ibadah sebagai bekal akhirat.

Semua masalah ini, perang tiada habis, penindasan tiada tepi, akan merdeka dengan sebenar-benarnya, satu solusinya “Tegaknya Islam Kaffah”. Dengan kembali melanjutkan kehidupan Islam umat akan menuai hak-haknya, hancur lebur kebatilan, gemilangnya kehidupan di bumi ini. Saatnya buang sistem batil kapitalisme, raih kemuliaan bersama Islam.

Wallahu’alam bish-shawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *