Palestina, Tanah Suci yang Membutuhkan Perlindungan Tentara Kaum Muslimin

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Palestina, Tanah Suci yang Membutuhkan Perlindungan Tentara Kaum Muslimin

Ika Suci

Kontributor Suara Inqilabi

 

Palestina adalah satu daerah yang paling sering menjadi sorotan dunia internasional. Terletak di Timur Tengah, Palestina merupakan tanah yang kaya akan sejarah dan kebudayaan. Namun dibalik keindahannya, Palestina juga menyimpan tragedi yang menyedihkan. 100 hari atau hari ke-100 genosida di Gaza Palestina, sejak balasan Israel atas penyerangan Hamas 7 Oktober 2023. Tercatat sudah sebanyak 23.843 orang warga Palestina yang tewas dan lebih dari 60.317 lainnya luka-luka.

Protes pro-Palestina di seluruh dunia dari Johannesburg hingga Washington DC menyerukan diakhirinya serangan Israel ke Gaza. Serangan semalam oleh tentara Israel terhadap sebuah rumah di Rafah menewaskan 14 orang Palestina, termasuk seorang anak perempuan berusia dua tahun.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada hari Sabtu bahwa perang Gaza “menodai kemanusiaan” menjelang hari ke-100 ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggandakan sumpahnya untuk mengalahkan Hamas. Konflik yang menghancurkan ini telah memicu krisis kemanusiaan di Gaza dan kekhawatiran akan eskalasi regional semakin meningkat setelah pasukan AS dan Inggris menyerang pemberontak Houthi pro-Hamas di Yaman pada hari Jumat setelah serangan terhadap pelayaran di Laut Merah. (tribunnews.com, 14/01/2024).

Sejak pendudukan Israel, Palestina telah menjadi medan pertempuran. Padahal Palestina merupakan tanah suci yang sangat berarti bagi umat muslim. Namun Keberadaan tanah suci ini semata-mata tidak mendapatkan perlindungan dan penghormatan yang seharusnya. Mulai dari pembunuhan, pengusiran hingga penghancuran rumah dan infrastruktur. Tak hanya itu krisis kemanusiaan yang tak terhitung jumlahnya tak luput dari sasaran zionis Israel. Pengepungan Israel telah memicu kekurangan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar yang akut di Gaza, di mana akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan jadi runtuh.

Ironisnya pengawasan internasional yang dianggap mampu mewujudkan penjagaan perdamaian pun ternyata tidak mampu mengatasi serangan zionis. Berbagai resolusi dan perjanjian yang telah dibuat tidak dapat mengakhiri konflik. Malah sebaliknya serangan demi serangan semakin agresif membabi buta bahkan sampai melanggar hak asasi manusia rakyat Palestina.

Sebagai Muslimin, seharusnya kita tidak bisa tinggal diam melihat penderitaan yang dialami oleh saudara-saudara kita di Palestina. Akan tetapi negara-negara yang mayoritas penduduknya saat ini muslim hanya sekedar menyuarakan kecaman kepada Zionis Israel. Selain itu hanya memberikan bantuan kemanusiaan saja. Dan ternyata masih banyak negara-negara muslim yang tetap menjaga hubungan diplomatik dengan negara-negara kafir yang nyata-nyata telah memusuhi memerangi islam. Pemimpin seperti ini mencerminkan mereka masih condong cinta dunia yaitu jabatan dan kekuasaan dari pada negeri akhirat surga yang seluas langit dan bumi yang Allah janjikan. Surga diperuntukan kepada para pemimpin yang adil dan menjalankan hukum Islam secara totalitas.

Untuk itu sudah saatnya kita sebagai umat Islam harus bersatu dan berjuang demi keadilan yaitu dengan menyatukan pemikiran, perasaan dan peraturan untuk saudara-saudara kita di Palestina. Sebab Tolak ukur dari konsekuensi keimanan kepada Allah Swt mengharuskan kita terikat Islam secara kaffah (totalitas). Dan Islam pula yang akan melindungi jiwa, harta dan kehormatan kaum Muslim, serta menghilangkan penderitaan di seluruh negeri-negeri Muslim. “Ketahuilah, umat Islam tidak akan pernah mundur selama berpegang teguh kepada agamanya .“ (Syeikh Taqiyuddin An-Nabhani rahimahullah).

Oleh karena itu umat Muslim harus berada disatu kepemimpinan dan wajib mempunyai benteng pertahanan yang kuat dan kokoh. Hanya dengan tegaknya sistem pemerintahan islam (Khilafah Islamiyah) yang mampu menerapkan jihad sebagai metode dakwah Islam.

Wallahu’ alam bish-shawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *