Lagi, Pembakaran Al-Qur’an, Bukti Lemahnya Politik Umat Islam

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Lagi, Pembakaran Al-Qur’an, Bukti Lemahnya Politik Umat Islam

 

Oleh Arsanti Rachmayanti

(Pegiat Literasi)

 

Negara Swedia kembali melukai perasaan umat Islam dunia. Beberapa waktu lalu aksi pembakaran Al-Qur’an kembali dilakukan oleh Salwan Momika yang mengaku imigran asal Irak. Aksinya dilakukan tepat saat Hari Raya Idul Adha di depan Masjid Stockholm, pada rabu 28/6/2023.

Momika merobek beberapa halaman Al-Qur’an dan membakarnya dengan tujuan mengkritik Islam karena menganggap Islam adalah ancaman terhadap nilai-nilai Swedia. Dan dia mengenalkan dirinya sebagai ateis sekuler di media sosial. Dia pun memuji politisi sayap kanan Swedia Rasmus Paludan yang sebelumnya juga melakukan aksi yang sama beberapa waktu lalu.

Hampir seluruh dunia muslim meradang dengan kejadian ini. Ketua Dewan Peradilan Tertinggi Irak, Faiq Zidan, memerintahkan kembalinya Salwan Momika, yang dikatakan berasal dari Irak, agar dia dapat diadili sesuai dengan hukum Irak.

Pemerintah Indonesia pun mengecam tindakan ini lewat Kementrian Luar Negerinya yang mengatakan bahwa tindakan itu sangat mencederai perasaan umat muslim dan tidak dapat di benarkan.

Kementerian Luar Negri Indonesia menggarisbawahi bahwa kebebasan berekspresi harus pula menghormati nilai dan kepercayaan agama lain. Ditegaskan pula bahwa Indonesia bersama negara anggota OKI di Swedia telah menyampaikan protes atas kejadian ini.

Senada itu, Menteri Luar Negri Turki, Hakan Fidan mengutuk aksi ini dan menyebutnya sebagai tindakan keji dan tercela. Maroko juga mengutuk tindakan Momika dengan memanggil perwakilan Swedia di ibukota Rabat dan meminta duta besarnya keluar dari Maroko. Yordania juga menyatakan ketidaksenangannya dengan Swedia dengan menyebutnya sebagai tindakan rasis. Begitu pun dengan negara Arab, Mesir dan Malaysia. (bbc.com/30/6/2023)

Stop Pembakaran Al Quran dengan Penerapan Sistem Islam

Berulangnya kejadian seperti ini hanyalah karena lemahnya kekuatan politik umat islam. Negara-negara muslim hanya sebatas mengecam dan mengutuk tanpa ada tindakan lebih lanjut.

Pembelaan terhadap simbol islam, ajaran islam dan terhadap Al-Qur’an hanyalah sebatas pernyataan lisan saja tanpa ada tindakan keras dan tegas untuk membela dan menjaga kehormatan dan kemuliaan Islam dan kaum muslimin.

Disisi lain, Barat mengecam dan menindak mereka yang dianggap radikal, fundamentalis, teroris dengan tidak segan membunuh dan menyerang negara yang dianggap radikal atau teroris yang tidak lain adalah Islam dan kaum muslimin. Tapi jika itu bukan muslim, maka mereka menganggap itu adalah tindakan atas nama kebebasan berekspresi.

Di dalam penerapan Islam, agama dipandang mulia yang wajib dijaga dan dimuliakan. Seperti fakta sejarah, ketegasan Sultan Abdul Hamid saat merespon pelecehan terhadap Rasulullah saw oleh Perancis atas niat Perancis untuk menggelar teater yang melecehkan Nabi Muhammad SAW.

Sultan Abdul Hamid mengungkapkan bahwa pihaknya mendapat informasi jika pemerintah Prancis menyiapkan pertunjukan Nabi Muhammad SAW. Ia menegaskan bahwa dirinya adalah pemimpin umat Islam di Balkan, Irak, Suriah, Lebanon, Hijaz, Kaukasus, Anatolia, dan Payitaht (Istanbul).

“Akulah Khalifah umat Islam Abdul Hamid. Aku akan menghancurkan dunia di sekitarmu jika kamu tidak menghentikan pertunjukan tersebut!,” kata Sultan Abdul Hamid.

Pernyataan itu ia lontarkan dengan nada geram sembari melemparkan koran kepada legasi Prancis tersebut. Tahsin Pasha memberi kabar gembira kepada Sultan Abdul Hamid bahwa orang Prancis akhirnya menghentikan pertunjukan teater. Alasan dihentikan karena berkat ultimatum Sultan Abdul Hamid. Sultan pun mengucapkan “Alhamdulillah”.

Begitulah idealnya sikap pemimpin kaum muslimin, tegas dan berwibawa. Hanya dengan penerapan sistem Islam kaffah-lah yang bisa menjaga ajaran Islam, simbol Islam dan kaum muslimin di seluruh penjuru dunia. Semoga saja sistem Islam kembali tegak.

Wallahu’alam bishowab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *