Isu Uighur Memanas, Delegasi Hizbut Tahrir Malaysia (HTM) Kunjungi Kantor Perdana Menteri Malaysia

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Putrajaya-Malaysia-SuaraInqilabi- Rasa keprihatinan dan dorongan tanggungjawab atas Muslim Uighur yang ditindas oleh rezim komunis China, delegasi dari Hizbut Tahrir Malaysia (HTM) berkunjung ke Kantor Perdana Menteri Malaysia guna membahas isu ini, Kamis, (26/12/2019).

“Tujuan kedatangan kami adalah untuk mengingatkan Perdana Menteri mengenai penyiksaan yang dilakukan oleh rezim komunis China kepada saudara-saudara kita, muslim Uighur khususnya di Turkistan Timur,” ujar juru bicara HTM ustadz Abdul Hakim Othman dalam pertemuan yang dilanjutkan dengan penyerahan surat memorandum perihal Uighur.

“Maka kita mengingatkan Perdana Menteri, akan tanggung jawab beliau untuk melakukan perkara-perkara yang kita tuntut dalam memorandum ini. Demi membela nasib saudara-saudara kita muslim Uighur yang ditindas, disiksa bahkan dibunuh didalam kamp-kamp tahanan di Turkistan Timur,” tambah Ustadz Hakim.

Pesan utama yang terkandung dalam memorandum tersebut adalah desakan agar Pemerintah Kerajaan Malaysia menggunakan semua saluran yang ada untuk menyelesaikan penindasan atas Muslim Uighur, termasuk melancarkan jihad fi Sabilillah kepada China.

Sebanyak lima tuntutan telah dikemukakan oleh HTM seperti yang termuat dalam memorandum tersebut, yaitu:

-Pemerintah Kerajaan Malaysia harus membuka seluas-luasnya ruang dan membantu umat muslim termasuk yang sedang ditindas di bumi China yang ingin lari dari tempat mereka dalam rangka untuk mendapatkan perlindungan di negara ini.

-Kerajaan Malaysia juga harus memberikan peringatan keras kepada pemerintah China agar menghentikan segala bentuk penangkapan, penahanan, penyiksaan, dan segala bentuk penindasan terhadap Muslim Uighur, dan mendesak China agar membebaskan mereka serta mengembalikan hak-hak mereka khususnya dalam mengamalkan agama mereka (Islam).

-Segala bentuk hubungan dengan China, termasuk hubungan diplomatik dan perdagangan dengan rezim China hendaknya di hentikan dan diputuskan. Kedutaan mereka di Kuala Lumpur hendaknya diusir. Dalam waktu yang sama Duta besar Malaysia yang berada di China hendaknya dipanggil balik.

-Apabila tuntutan diatas tidak dipenuhi , kerajaan Malaysia hendaknya mengirim tentara guna berjihad fi Sabilillah demi menyelamatkan Muslim Uighur yang terus ditindas dan didhalimi tanpa prikemanusiaan oleh rezim kufar China.

-Kerajaan Malaysia harus mendesak  negara-negara muslim lainnya untuk melakukan hal yang sama seperti diatas.

Memorandum itu diserahkan kepada wakil JPM pada siang hari dengan suasana persaudaraan, pihak JPM juga berjanji akan menyampaikan kepada Perdana Menteri Tun Dr. Mahatir Mohamed.

HTM juga mengajak seluruh umat Islam di negara ini untuk turut hadir dalam aksi solidaritas untuk Muslim Uyghur yang diselenggarakan selepas shalat Jum’at, (27/12/2019).

Dalam aksi ini ratusan kaum muslim Malaysia berkumpul didepan Masjid Tabung Haji yang kemudian berjalan menuju ke Kedutaan Besar China untuk menyuarakan protes atas penindasan terhadap Muslim Uighur yang dilakukan oleh pemerintah Komunis China. [] Alih Bahasa: Gesang GR

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *