Dunia Anteng, Konflik Israel-Palestina Makin Langgeng

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Dunia Anteng, Konflik Israel-Palestina Makin Langgeng

Ummu Mafa

Kontributor Suara Inqilabi

 

Sudah hampir 150 hari serangan Zionis Yahudi Israel di bumi Palestina, makin kejam dan tidak berperikemanusiaan, seolah membuktikan genosida yang ditargetkan. Betapa mirisnya melihat dunia yang masih terbungkam. Begitu juga para penjunjung HAM pun ikut membisu dan terdiam. Bahkan Dunia belum juga menemukan konsensus tentang cara untuk menyelesaikan krisis yang terjadi. Dan itu sangat berakibat buruk karena menyebabkan penderitaan bagi ratusan, ribuan, dan bahkan jutaan warga Gaza.

Dilansir dari (NUOnline. Com, 7/3/2024) Israel terus melancarkan serangan brutal ke Jalur Gaza, Palestina dan Tepi Barat sejak perang yang meletus pada 7 Oktober 2023 lalu. Agresi Israel yang memasuki bulan kelima pada Kamis (7/3/2024) telah mengakibatkan 31.000 warga Palestina meninggal dan 76.000 terluka. Menurut laporan Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS) mencatat bahwa 30.631 korban jiwa berada di Jalur Gaza, sementara 422 korban jiwa terdapat di Tepi Barat. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak yang tak berdaya.

Krisis kemanusiaan juga dilaporkan sudah sangatlah parah karena blokade dan keputusan Israel memutus listrik, air, makanan dan pasokan lainnya bahkan akses penerimaan bantuan ke Gaza juga dipersulit. Dalam konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina, Israel telah banyak sekali melanggar asas dan prinsip yang diatur hukum humaniter internasional. Dunia harus lebih keras untuk memastikan agar lemahnya penegakan hukum internasional tidak menjadi faktor yang turut ”melanggengkan” kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan.

Kejahatan yang dilakukan Israel berujung pada kejahatan genosida yakni kejahatan yang bertujuan sebagai pembunuhan massal. Sebagaimana pemboman yang dilakukan Zionis Israel pada rumah sakit, masjid dan sekolah, bahkan yang terbaru tentang penembakan ketika warga Gaza sedang menunggu distribusi bantuan. Akan tetapi yang dilakukan dunia hanya diam membisu terhadap perilaku keji Zionis Israel. Menyeret Israel ke Mahkamah Internasional atas kejahatan kemanusiaan adalah hal mustahil. Dukungan AS dan Barat adalah alasan utama penyebab hal itu tidak akan mungkin terwujud.

Anehnya masyarakat dunia berharap konflik di Palestina dapat dihentikan oleh Dewan Keamanan PBB yang dianggap memiliki otoritas atau tanggung jawab utama untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia. Umat Islam harus paham bahwa berdirinya negara Zionis di atas tanah Palestina karena resolusi PBB yang memaksa Palestina membagi wilayahnya dengan Israel. Jadi, meminta bantuan kepada PBB sama halnya bunuh diri politik. Alasan yang mereka tampakkan resolusi DK PBB tidak bisa dijalankan karena AS menggunakan hak vetonya untuk menolak gencatan senjata antara Israel dan Palestina dan semua anggota PBB harus tunduk, sesuai aturan hak veto PBB. AS merupakan pendukung setia Israel yang tidak hanya sekali atau dua kali menggunakan hak vetonya untuk menolak resolusi yang bertentangan dengan kepentingannya. Karena Barat selalu menampakkan standar ganda. Suatu hal bodoh jika berharap pada negeri Islam yang tunduk pada kepentingan Barat. Jadi, Tidak layak bagi kaum muslim meminta pertolongan negara Barat dan sekutunya, apalagi PBB.

Dilain sisi, negeri-negeri muslim tidak ada yang bisa berbuat apa-apa selain hanya mengecam dan melindungi Negaranya sendiri. Bahkan Negara yang berbatasan di sekitar Palestina, hanya diam. Alih-alih membantu, mereka justru mempersulit muslim Palestina, di antaranya ada yang membangun tembok tinggi dan berlapis-lapis sepanjang lebih dari 3 kilometer diperbatasan Rafah. Ada batas teritorial atau sekat yang tak bisa diterjang. Sekat nasionalisme inilah yang membuat para penguasa negeri muslim terhalang menolong saudara muslimnya di Palestina. Bahkan untuk mengirim bantuan tentara ataupun senjata tak pernah terucap. Mereka lebih memilih mengirimkan bantuan atau dana kemanusiaan ketimbang harus mengerahkan pasukan militer untuk memerangi Israel. Karena jika para penguasa negeri muslim mengerahkan bantuan militer mereka takut akan diputuskan hubungan diplomatiknya dengan AS, karena negeri-negeri muslim saat ini masih sangat bergantung kepada AS sebagai negara adidaya.

Khilafah Solusi Tunggal

Penderitaan muslim Palestina adalah penderitaan kaum muslim diseluruh penjuru dunia. Di tanah yang diberkahi itu, terdapat kiblat pertama kaum muslim, makam para sahabat dan syuhada, dan juga tempat tinggal para nabi. Tidak heran jika Palestina disebut sebagai bumi para nabi. Nation-state dan sikap politik negara-negara Barat dalam menancapkan kepentingan mereka atas Israel maupun Palestina telah mengikis ikatan akidah Islam antar kaum muslim, padahal umat Islam bagaikan satu tubuh yang jika sebagian tubuhnya sakit, bagian tubuh lainnya juga ikut merasakan sakit. Oleh karena itu kaum muslim sangat membutuhkan adanya kepemimpinan politik untuk mewujudkan persatuan dan kekuatan yang secara nyata mampu menerapkan aturan Islam secara menyeluruh dalam sebuah wadah berbentuk negara.

Kepemimpinan politik inilah yang dibutuhkan umat Islam, yaitu kepemimpinan seorang khalifah dalam naungan daulah Islam. Dengan daulah Islam akan menyatukan seluruh kaum muslimin diseluruh penjuru dunia dan akan memerangi dan mengusir Zionis Israel yang telah merampok tanah Islam yang mulia dan yang telah menjajah kaum muslim Palestina sejak lama.

Oleh karena itu, seharusnya para pemimpin negeri muslim membuka mata hatinya untuk berani memilih solusi ini. Karena tidak hanya Palestina saja yang terbebaskan dari penindasan. Tetapi juga umat Islam lainnya yang berada dalam penindasan di negeri-negeri minoritas Islam.

Solusi ini membutuhkan kekuatan besar, yang hanya akan terwujud melalui tegaknya sistem pemerintahan Islam. Umat muslim dan negeri-negeri muslimin harus bersatu dalam satu kekuatan, satu ikatan, dan satu kepemimpinan dalam naungan satu negara, yakni daulah Islam. Umat harus dipahamkan hakikat konflik dan solusi tuntasnya ini, dan didorong terus menyuarakan pembelaan dan solusi yang bisa menyelesaikan segala problematika umat yang terjadi diseluruh pelosok dunia. Sebagaimana Islam yang memiliki ikatan akidah dan ukhuwah islamiyah yang satu. Hanya Daulah Islamiyah yang akan membela Palestina secara nyata. Sehingga kaum muslimin wajib berjuang untuk mewujudkannya.

Wallahu’alam bish-shawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *