lslam Mampu Menjaga Gejolak Harga Pangan Tetap Stabil

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

lslam Mampu Menjaga Gejolak Harga Pangan Tetap Stabil

 Teti Kusmiati (Kontributor Suara Inqilabi)

 

Bulan suci Ramadan tinggal menghitung hari. Suasana kebahagiaan kaum Muslimin sudah terasa dan bersiap menyambutnya.

Berbekal keimanan dan ketakwaan, untuk meraih pahala kebaikan yang berlipat ganda. Juga tidak lupa mempersiapkan berbagai kebutuhan sandang dan pangan.

Seolah sudah menjadi hal biasa, tradisi buruk yang terus berulang, jelang Ramadan harga berbagai kebutuhan merangkak naik, akibatnya rakyat kesusahan dalam mendapatkan bahan kebutuhan pokok. Sekalipun ada himbauan dari pemerintah agar hal ini dapat diantisipasi dengan baik, sehingga harga yang beredar di pasaran nanti tidak membebani rakyat.

Namun, kenaikan harga pangan jelang Ramadan tetap terjadi, salah satunya karena adanya peningkatan permintaan (dalam teori ekonomi kapitalisme, apabila permintaan naik, harga pun akan naik). Kinerja pasokan yang terganggu, gaya hidup masyarakat yang lebih konsumtif, menjadikan masyarakat belanja lebih banyak dari biasanya. Selain itu ada pihak yang bermain curang dengan menimbun atau memonopoli perdagangan barang tertentu.

Sistem kapitalisme memang menghasilkan orang-orang yang hanya memikirkan manfaat materi untuk meraih keuntungan, tanpa memikirkan dampak buruk atau merugikan banyak orang. Rasulullah bersabda,

“Imam (Khalifah) adalah Raa’in (pengurus rakyat) dan dia bertanggung jawab terhadap rakyatnya.” (HR. Ahmad Bukhari).

Negara sebagai penanggung jawab mengurus umat, melayani umat seharusnya berupaya melakukan antisipasi, agar tidak ada gejolak harga dan memastikan, komoditas pangan terjangkau oleh setiap individu rakyat. Fenomena ini terus terjadi, menunjukkan kegagalan negara dalam menjaga stabilitas harga dan menyediakan pasokan yang cukup sesuai kebutuhan rakyat.

Kunci kestabilan harga terletak pada fungsi politik negara yang benar. Islam memiliki mekanisme ampuh dalam menjaga gejolak harga sehingga harga tetap stabil, rakyat mampu mendapatkannya dan akan membuat rakyat hidup sejahtera, tenang dan nyaman. Negara akan selalu hadir secara penuh mengurusi seluruh kebutuhan umat, dan akan bertindak tegas terhadap pelaku pelanggaran yang mencari keuntungan bagi dirinya sendiri.

Islam memberikan perhatian khusus pada masalah pangan, karena merupakan salah satu kebutuhan manusia yang wajib dipenuhi per individu. Karena seorang pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Swt. jika ada rakyatnya kelaparan.

Sabda Rasulullah saw., “Khilafah itu laksana perisai tempat orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya.” (HR.Muslim).

Sungguh dalam Islam, negara akan memperhatikan pengaturan berbagai aspek dalam upaya pemenuhan pangan dan menjamin tersedianya pangan dengan harga yang dapat terjangkau masyarakat. Islam juga akan mengawasi rantai perdagangan dan menjamin mekanisme pasar terlaksana dengan baik.

Dengan demikian, jangan heran dengan harga bahan pokok akan terus naik jelang Ramadan atau pada hari-hari besar lainnya, selama negara ini masih menerapkan sistem ekonomi kapitalisme.

Hanya dengan penerapan sistem Islam secara sempurna, kesejahteraan rakyat bisa diraih. Karena sistem Islam mengurus rakyat dengan aturan yang berasal dari Allah Subhanahu Wata’ala Sang Pencipta manusia.

Wallahu’alam bishshawaab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *