KAPITALISME SEKULER BIANG RUSAKNYA DUNIA PENDIDIKAN

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

KAPITALISME SEKULER BIANG RUSAKNYA DUNIA PENDIDIKAN

Rengganis Santika A, STP

Kontributor Suara Inqilabi

 

Nampaknya awan hitam masih menggelayuti dunia pendidikan tanah air. Prestasi anak-anak bangsa dalam ilmu pengetahuan dan teknologi di level nasional maupun internasional seolah terkubur dalam gelapnya realitas dunia pendidikan hari ini. Pendidikan yang seharusnya mampu mengangkat harkat martabat manusia yang terjadi justru malah sebaliknya, derajat manusia jatuh ke dalam lembah amoral dan kehinaan. Apa sebenarnya yang sedang terjadi? Mengapa output pendidikan justru makin menguak fakta adanya krisis moral yang sangat parah, revolusi mental yang digembar gemborkan jadi hanya sekedar retorika dan basa basi.

Potret Buram Dunia Pendidikan

Tahun ajaran baru 2023/2024 baru saja dimulai, namun sederet catatan hitam sudah tertoreh!. Tragis, belum lama ini seorang mahasiswa senior kampus ternama UI depok, tega membunuh adik kelasnya dan menggasak barang-barang korban, karena terdesak pinjol. REPUBLIKA.CO.ID (4/8/2023). Keluarga korban sangat terpukul dan berharap pelaku dihukum seberat-beratnya (5/8/2023).Tirto.id. Ketua Dewan Pakar FSGI, Federasi Serikat Guru Indonesia Retno Listyarti, mengungkap ada 16 kasus bully selama Januari–Juli 2023, mulai dari SD 25%, SMP 25%, SMA 18,75%, SMK 8,75%, MTs dan pondok pesantren masing-masing 6,25%, VOA, Jumat (4/8).

Di kabupaten Cianjur 14 siswa SMP, mengalami kekerasan fisik karena terlambat ke sekolah, siswa dijemur, ditendang oleh kakak kelas yang sudah duduk di bangku SMA/SMK. Kemudian kasus di salah satu SMAN di kota Bengkulu, seorang siswi yang didagnosa autoimun mengalami perundungan oleh 4 guru dan sejumlah teman sekelasnya. Tak kalah tragis kasus penusukan oleh siswa korban bully ke siswa yang diduga kuat kerap membully di salah satu SMA di Samarinda.

Selanjutnya di Rejang lebong Bengkulu. Seorang guru olahraga menegur siswa yang merokok, si guru sempat menendang siswa yang merokok tersebut, orang tua siswa tak terima, lalu ke sekolah menyerang mata si guru dengan katapel hingga pecah dan mengalami kebutaan permanen. Jumlah korban perundungan total 43 orang, terdiri dari 41 siswa dan 2 guru. Adapun pelaku perundungan didominasi peserta didik yaitu sejumlah 87 orang (92,5 persen), sisanya dilakukan 5 guru, 1 orang tua siswa, dan 1 kepala madrasah. Situasi dunia pendidikan kritis, negara harus hadir, mulai dari presiden, mendikbud dan semua pihak terkait dalam pendidikan.

Kapitalisme Sekuler VS Syariat Islam 

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, mempertanyakan program pemerintah yang tertuang dalam Perpres dan Kepmendikbud RI terkait visi pendidikan karakter, Nawacita yang berbasis pendidikan karakter, hanya sekedar slogan. Faktanya output pendidikan justru “loss” karakter, perundungan semakin marak. Sejatinya pendidikan adalah untuk memanusiakan manusia, mengangkat martabat manusia. Nilai martabat tergantung standar/tolak ukur apa yang dipakai. Dunia saat ini termasuk Indonesia yang mayoritas muslim dikuasai oleh pandangan hidup atau sistem kapitalisme sekuler, yang tolak ukurnya materi dengan azas manfaat. Sekulerisme menihilkan agama maka aturan di ruang publik sesuai hawa nafsu. Inilah akar masalahnya. Kapitalisasi pendidikan tak bisa dihindarkan. Pendidikan jadi ajang bisnis individu dan kelompok. Output pendidikan materialistis. Sebab pendidikan fokus pada nilai-nilai kognitif atau karakter yang kosong aspek ruhiyah agama. Maka taraf keilmuan tak berbanding lurus dengan kepribadian, yaitu pola pikir dan pola sikap yang sesuai aqidah Islam.

Sebaliknya dalam Islam, pendidikan adalah hak seluruh warganegara, dan kewajiban negara menyediakan pendidikan berkualitas dan gratis. Pendidikan bukan ajang bisnis individu dan kelompok apalagi negara. Dengan kekuatan Baitul maal seluruh support system pendidikan terfasilitasi, guru-gurupun sejahtera. Sumberdaya manusia terdidik adalah modal kekuatan negara. Pendidikan dalam Islam bertujuan untuk membentuk kepribadian Islam yang mencakup pola pikir dan pola sikap yang berbasis aqidah kokoh dan syariat yang kaaffah. Sejarah mencatat output pendidikan Islam adalah generasi emas, pendidikan dalam negara Islam jadi mercusuar dunia. Silahkan pilih, pendidikan ala kapitalisme atau pendidikan Islam?

Wallahu a’lam bishshawwab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *