Cara Pintas Meningkatkan Ekonomi Via Desa Wisata

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Cara Pintas Meningkatkan Ekonomi Via Desa Wisata

Istiqomah, S.E

Kontributor Suara Inqilabi

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Sandiaga Salahudin Uno Tahun 2023 menyelenggarakan Lomba Anugerah Desa Wisata Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta Tanggal 27 Agustus 2023. Menparekraf menyampaikan selamat dan apresiasi atas terpilihnya 75 desa wisata terbaik dari 4.573 desa wisata seluruh Indonesia yang telah ikut berpartisipasi dalam ajang ADWI Tahun 2023 (kompas.com, 28/8/ 2023).

Dari 75 pemenang desa wisata yang terkategori menjadi desa wisata terbaik ADWI 2023 diraih oleh desa Ketapanrame kec.Trawas Kab. Mojokerto Jawa Timur. Sedangkan desa wisata kategori terfavorit ADWI 2023 diraih oleh Desa Ciptakarya Kab. Bengkayang Kalbar.

Menparekraf Tahun 2024 ini mentargetkan 6.000 desa wisata yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.Hal ini disampaikan oleh Sandhiaga Uno dalam kuliah umum Blue ocean strategy fellowship (BOSF) di Sentul Bogor Jabar,Ahad 18 peb 2024.Beliau menjelaskan bahwa dari 80 ribu lebih desa di Indonesia terdapat sekitar 7.500 desa yang memiliki potensi wisata.Apabila 80% dari 7.500 desa atau sekitar 6.000 desa berhasil terwujud,maka akan ada penambahan sekitar 4,4 juta lapangan pekerjaan di bidang ekonomi kreatif yang nantinya dapat berkontribusi sekitar 4,5 % terhadap pendapatan domestik bruto(PDB) secara nasional. Apalagi saat ini menurut Sandiaga telah ada 2 desa wisata Indonesia yang dinilai terbaik tingkat dunia,yaitu desa Nglanggeran di Jogyakarta dan desa wisata Panglipuran di Propinsi Bali (antaranews.com, 18/2/2024).

Harapannya dengan adanya desa wisata itulah generasi muda kita bisa menciptakan inovasi-inovasi termasuk produk-produk kreatif yang akan menambah peluang desa wisata tersebut untuk meningkatkan kemampuan.”kata Sandiaga”. adapun untuk proyek pembangunan pariwisata dipandang sebagai bagian dari pembangunan desa untuk menghasilkan produktivitas Desa sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat kemandirian dan pemberdayaan masyarakat yang dijadikan sebagai alasan masyarakat untuk berkreasi dan berinovasi untuk kemajuan desa dan wilayahnya.

Dari hal diatas, pemerintah tidak ikut campur tangan tetapi ikut mempromosikan desa wisata yang telah dibangun pemerintah desa setempat dengan dukungan masyarakatnya untuk membangun desa wisata.Tentu hal ini membutuhkan dana besar dan ini jelas membuka peluang masuknya investor.

Masuknya investor-investor hanya akan menjerat Desa. Rakyat hanya akan mendapatkan keuntungan yang tidak seberapa, sebaliknya pengusaha jelas mendapatkan keuntungan yang luar biasa.Upaya pemerintah sejatinya untuk membangun desa wisata ini sebagai bentuk kemalasan Negara dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi ,dengan meninggalkan pengelolaan sumber-sumber strategis.

Kemandirian dan Pemberdayaan masyarakat dijadikan alasan,apalagi pariwisata lebih banyak resiko sosialnya dibandingkan keuntungan materi.seperti ancaman adanya liberalisasi dan exploitasi alam,budaya,gaya hidup,sehingga dari hal tersebut wilayah pedesaan dipaksa mengembangkan sumber-sumber wisata.

Disisi yang lain apabila pedesaan tersebut memiliki sumber daya alam misalnya berupa Migas ,tambang batu bara ,tambang emas dan sejenisnya,maka negara justru menyerahkan pengelolaannya kepada korporasi swasta atau perusahaan Asing.Padahal pengelolaan sumber daya alam seperti inilah yang mampu memberi pemasukan dan peningkatan ekonomi yang paling besar bagi negara sekaligus menyejahterakan rakyat ,lebih dari itu tentu akan membuka lapangan kerja yang luas bagi masyarakat.

Itulah sistem kapitalisme neoliberal yang diterapkan saat ini di Negeri kita tercinta. Menjadikan liberalisasi sumber daya alam yang melegalkan pemilik modal swasta asing.Negara hanya sebagai regulator yang memuluskan kepentingan korporasi ,tidak memperhatikan terhadap kesejahteraan rakyatnya, baik di kota terlebih di desa. Faktanya adalah Seruan pembangunan desa wisata dan ekonomi kreatif yang sebenarnya mengajak masyarakat desa untuk Mandiri mengelola dan memenuhi kebutuhan hidupnya.

Wisata Dalam Islam

Sungguh sangat berbeda jauh dalam pengelolaan pariwisata dan mekanisme Sumber pendapatan negara dalam sistem Kapitalis sekuler dengan sistem Islam

Negara Khilafah yang menerapkan sistem Islam, dalam mengelola pariwisata bukan dijadikan sebagai sumber pendapatan negara,namun pariwisata digunakan sebagai obyek taddabur alam untuk menguatkan keimanan dan menanamkan pemahaman Islam sempurna.

Obyek yang akan dijadikan sebagai tempat wisata adalah tempat-tempat yang memiliki potensi keindahan alam secara natural atau peninggalan bersejarah peradaban Islam. Adapun pendapatan negara dalam Khilafah didapatkan dari sumber pemasukan yang telah ditetapkan oleh syariat Islam tentu saja aspek strategis menjadi pilihan. Mengingat negara memiliki amanah sebagai pengatur urusan rakyat ,Islam memiliki aturan yang lengkap terkait sumber pemasukan negara dan mengatur pembelanjaannya yang akan membuat negara menjadi kuat dan adidaya serta rakyat hidup sejahtera,aman dan damai.Ketika diterapkan dalam negara mampu menyelesaikan seluruh permasalahan umat manusia tak terkecuali dalam mengelola sumber daya alam untuk kemaslahatan umat .

Syekh taqiyuddin An-Nabhanii dalam kitabnya nidhomul iqtishodi menjelaskan bahwa ada 2 jenis cara pengelolaan sumber daya alam dalam negara Khilafah diantaranya:

Pertama, Sumber daya alam itu bisa langsung dimanfaatkan oleh rakyat seperti padang rumput sumber air laut dan sejenisnya dalam hal ini Khilafah hanya akan mengawasi agar pemanfaatannya tidak membawa kemudaratan.

Kedua, Sumber daya alam yang tidak bisa dimanfaatkan secara langsung oleh rakyat karena membutuhkan biaya yang besar, tenaga ahli maupun keterampilan l serta teknologi yang canggih Contohnya :seperti tambang minyak dan gas,maka mulai dari eksplorasi eksploitasi pengelolaannya mutlak di tangan Khilafah (menjadi tanggung jawab)dalam pengelolaan sumber daya alam Khilafah bisa bekerja sama dengan swasta dalam bentuk kontrak ijarah/kerja atau sewa jasa mereka,dan hanya diperlakukan sebagai pekerja yang tidak memiliki wewenang untuk menguasai sumber daya alam yang dikelola pengelolaan sumber daya alam sebagai milik umum ini akan dikembalikan kepada rakyat berupa pendidikan dan kesehatan gratis BBM gratis hingga menciptakan lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi rakyat dan untuk Kesejahteraan Rakyat.

Itulah gambaran pengelolaan wisata dan upaya meningkatkan perekonomian negara yang tangguh. sungguh hal tersebut akan terwujud nyata hanya dengan diterapkan sistem Islam secara kaffah dalam bingkai Negara Khilafah.

Wallahu a’lam bish-shawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *