Bullying Kian Nyaring, Apa Kabar Kualitas Generasi?

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Bullying Kian Nyaring, Apa Kabar Kualitas Generasi?

Oleh Natasya

(Mahasiswi Surabaya)

 

Tahukah kalian apa itu bullying? Bullying atau perundungan adalah perilaku negatif yang bisa menyasar anak maupun orang dewasa. Secara etimologi, asal usul kata bullying berarti penggertak, yaitu seseorang yang suka mengganggu yang lemah. Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), bullying adalah penindasan atau risak (merunduk) yang dilakukan secara sengaja oleh satu orang atau sekelompok yang lebih kuat. Tindakan ini dilakukan terus menerus dengan tujuan untuk menyakiti.

Belakangan ini, perilaku bullying makin nge-hits dimana-mana. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan berdasarkan hasil Asesmen Nasional pada 2022, terdapat 36,31 persen atau satu dari tiga peserta didik (siswa) di Indonesia berpotensi mengalami bullying atau perundungan. Kasus perundungan maupun kekerasan lainnya yang terjadi di sekolah sudah sangat memprihatinkan,” kata Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbudristek, Rusprita Putri Utami dalam keterangan di Jakarta, Jumat (20/10/2023).

Puspeka, sejak 2021 bekerja sama dengan UNICEF Indonesia untuk melaksanakan bimbingan teknik (bimtek) Roots pada 10.708 satuan pendidikan, melatih 20.101 fasilitator guru, dan membentuk 51.370 siswa agen perubahan.

Adapun target di tahun 2023, akan dilaksanakan bimtek Roots secara luring dan daring pada 2.750 satuan pendidikan jenjang SMP, SMA, dan SMK, serta melakukan refreshment pada 180 orang fasilitator nasional. Namun apakah hal tersebut mampu menjadi solusi yang paling tepat untuk memberantas kasus bullying di negeri kita ini?

Dalam kehidupan majemuk, perbedaan itu hal biasa. Fitrah dan sudah menjadi sunnatullah ragam kemajemukan dan heterogenitas di alam semesta ini Allah ciptakan. Tidak ada kelompok massa yang memiliki kesamaan total. Habbit, hobby, suku, bahasa, agama, skill, pola pikir, sikap, dan lain-lainnya selalu menjadi pembeda. Karenanya, kita perlu memahami ini agar tidak mudah men-judge orang lain.

Mudahnya menghakimi sesama mengakibatkan seseorang mudah merasa lebih baik dari orang lain. Lalu tanpa sadar muncul sikap benci. Saat momennya cocok, tidak segan diekspresikan melalui perilaku “bullying”. Yaitu, perilaku agresif disengaja yang menggunakan ketidakseimbangan kekuasaan atau kekuatan. Sebagai seorang muslim. Sudah selayaknya kita mendasarkan setiap aktivitas kita berdasarkan petunjuk yang telah diberikan oleh Allah sebagai pencipta kita. Allah telah memberikan kita petunjuk berupa Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Melakukan bullying atau perundungan jelas bukan hal yang dibenarkan oleh syariah. Islam secara jelas mengajarkan kepada kita bagaimana sikap terhadap manusia satu dengan yang lain. Namun tak bisa di pungkiri, sikap massa di tengah masyarakat tidak terbentuk begitu saja. Namun sangat dipengaruhi oleh pemahaman yang dimilikinya. Pemahaman sekuler yaitu pemisahan nilai Islam dengan aktivitas ditengah kehidupan menjadikan masyarakat khususnya generasi menjadi jauh dari nilai Islam. Islam hanya di pandang dalam mengatur ibadah saja, sedangkan dalam beramal sosial tak lagi menghiraukannya. Maka wajar jika muncul pribadi dengan sikap semaunya bahkan hingga pada tataran semaunya menyakiti orang lain.

Kualitas generasi hari ini juga tidak bisa di lepaskan dari sistem pendidikan yang membentuk mereka. Pendidikan yang tidak berbasis aqidah Islam menjadikan mereka minim kesadaran untuk taat sama penciptanya. Bahkan tidak ada rasa takut jika melakukan aktivitas dosa. Potret generasi seperti ini akan terus ada selama sistem sekuler yang menjauhkan nilai Islam dari mengatur kehidupan tetap ada dan diridhai oleh masyarakat. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita campakkan sistem sekuler yang hanya membawa kerusakan di tengah kehidupan.

Wallahua’lam Bishawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *