Betapa Meruginya Tanpa Khilafah

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

 

Oleh Wida Ummu Azzam
Ibu Pemerhati Umat

Tepatnya pada 27 Rajab 1342 H atau 3 Maret 1924, umat Islam dirundung kesedihan,kaum muslimin kehilangan perisai umat, yakni khalifah sebagai pemimpin dan khilafah sebagai sistem pemerintahannya.

Umat Islam bagaikan anak ayam yang kehilangan induknya, pasca keruntuhan institusi negara khilafah. Kondisi umat Islam semakin terpuruk dan terhina. Kewibawaannya hilang bahkan sinar kegemilangan peradabannya kian meredup tersapu oleh jahatnya sistem demokrasi. Padahal sesungguhnya Allah SWT menyebut umat Islam dengan sebutan Khairu Ummah yakni umat terbaik sebagaimana disebut dalam QS Ali ‘Imran [3]: 110).

Namun faktanya kini tanpa khilafah, justru umat Islam semakin tertinggal dan terpuruk. Bahkan menjadi umat yang terbelakang. Tanpa khilafah, umat Islam pun kehilangan wibawa. Dihinakan oleh kafir Barat.

Kapitalisme yang mendominasi dunia saat ini,sudah terbukti menimbulkan kerusakan yang begitu besar bagi dunia. Krisis keadilan,genosida kepada kaum muslimin di seluruh penjuru dunia krisis ekonomi, krisis kesehatan dan menjadi bukti bahwa permasalahan saat ini akibat tidak diterapkan hukum Allah di muka bumi.

Banyak pihak terutama kaum kafir dan munafik yang selalu takut akan tegak kembali sistem yang agung ini,bagaimana tidak sebelumnya telah berdiri sistem khilafah ini kuranglebih 13 abad lamanya. Kekuasaannya yang mencakup 2/3 bagian dunia, mampu menciptakan peradaban agung dan gemilang,mampu memberikan rasa adil,aman,tentram dan sejahtera bagi rakyatnya muslim maupun non muslim.

Dunia mengalami krisis yang sangat parah, sudah tidak bisa lagi mengharapkan sistem kapitalisme demokrasi karena sudah terbukti bukannya menyelesaikan masalah malah menambah masalah baru. Itulah hakikatnya hukum buatan manusia yang serba terbatas,hukum buatan manusia sering dipengaruhi oleh dorongan hawa nafsunya dan sarat dengan ragam kepentingan dirinya. Mahabenar Allah Yang berfirman:
أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ

Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki? Siapakah yang lebih baik hukumnya selain hukum Allah SWT bagi orang-orang yang yakin? (TQS al-Maidah [5]: 50)

Ada beberapa kerugian yang dialami ketika ketiadaan perisai umat ini yaitu khilafah:

1) Hilangnya rida Allah Swt

Ketika hukum Allah dicampakkan bagaimana mungkin Allah akan rida,jadilah keridaan itu akan lenyap. Ketika keridaan itu lenyap tentu yang ada yaitu murka Allah, ketika Allah murka Allah ingatkan manusia dengan bencana agar manusia selalu muhasabah pentingnya hukum Allah diterapkan,itulah bentuk kasih sayang Allah kepada umatnya.

2) Hilangnya Imam atau Khalifah atau Amirul Mukminin.

Khalifah adalah raa’in (pengurus umat) dan junnah (perisai/pelindung umat).sudah tidak ada lagi yang mengurusi seluruh kebutuhan umat dengan sepenuh hati dan tak akan ada lagi yang melindungi umat dari serangan kaum kafir dan munafik.

Tidak ada yang memerintahkan untuk jihad membela saudara muslim Rohingya di Myanmar, muslim Uighur di Xinjiang, muslim di Palestina, dan muslim di belahan bumi lainnya yang terus dizalimi kaum kafir dan antek-anteknya,karena nasionalismelah seakan-akan umat muslim tubuhnya terpotong-potong yang membuatnya lemah.

3) Hilangnya rasa aman dan jaminan keamanan yang menyebabkan ketakutan.

Terjadi persekusi para ulama, para pengemban dakwah Islam dan para penentang pemerintah,masih saja terjadi sampai saat ini,UU ITE dan polisi virtual yang siap mengintai rakyat di media sosial,dan menjerat yang menentang kemungkaran.

Inilah akibat hilangnya rasa aman dan menimbulkan ketakutan terhadap rakyat,penguasa membungkam aspirasi rakyat agar mereka leluasa melakukan kezaliman.

4) Hilangnya ilmu pengetahuan, pendidikan, dan kepedulian yang lahir dari kepribadian Islam.

Sistem kapitalis membuat rakyat miskin tak bisa mengenyam pendidikan dengan layak,ditambah Kurikulum pendidikan yang liberalis dan hedonis juga telah mencetak manusia pintar tetapi minim keimanan. Mencetak generasi yang tidak peduli terhadap sesama,sehingga yang didapatpun tak bermanfaat untuk umat.

5) Hilangnya kekuatan dan jihad akibat kelemahan dan kekalahan.

Kaum muslimin yang ada di negeri-negeri lain sedang tertidas dan tidak ada yang bisa menolong seperti di Palestina, Suriah, Libanon, India,dll.
karena sekat nasionalisme.
Semua itu akibat hilangnya kekuatan umat yaitu khilafah, sehingga mereka dibiarkan sendiri tanpa senjata menghadapi kafir penjajah.
Kelak apabila khilafah tegak pasti kholifah akan menghimpun pasukan terbaik dan senjata yang mutakhir untuk menolong kaum muslimin yang sedang tertidas dengan segera.

6) Hilangnya kekayaan yang disebabkan kemiskinan.

Ekonomi kapitalisme membuat aturan SDA yang harusnya milik umum/umat menjadi milik pribadi atau di privatisasi,akibatnya menyebabkan kesengsaraan pada umat,terjadilah kesenjangan ekonomi yang mengakibatkan kemiskinan,belum lagi,Eksploitasi SDA besar-besaran pun menyebabkan bencana dimana-mana, itu akibat keserakan kaum kapitalis yang hanya memikirkan untung tanpa memikirkan dampak,alhasil rakyatlah yang paling dirugikan.

7) Hilangnya pencerahan dan pedoman yang benar akibat kegelapan dan pedoman yang salah.

Kehidupan yang tak sesuai Islam menyebabkan kehidupan bermasyarakat menjadi rusak.
Kehidupan bemasyarakat yang individualis sehingga kontrol masyarakat dalam mencegah kemunkaran sudah tidak ada,yang akhirnya kemaksiatan merajalela.seperti perzinaan marak, minum khamr, narkoba,dll.

8) Hilangnya kehormatan dan martabat yang disebabkan penghinaan.

Hilangnya kehormatan dan martabat kaum muslim, kapitalisme membuat kaum munafik, kafir dan para musuh-musuh Islam, leluasa melecehkan Nabi seperti halnya membuat karikatur Nabi dan mereka jugamelecehkan ajaran Islam seperti jilbab, poligami, jenggot dan lain-lain.

9) Hilangnya kedaulatan dan ketergantungan dalam membuat keputusan politik.

Jebakan utang ribawi yang fantastis yang menyebabkan ketergantungan negeri ini pada para penjajah,telah tergadai kedaulatan negeri ini yang akhirnya disetir oleh para korporasi menjadikan negara mandul dalam mengurusi dan menyejahterakan rakyat,ditambah penguasa boneka yang hanya membebek pada negara adidaya penjajah, makin meperpanjang kezaliman yang menimpa umat.

10) Hilangnya keadilan yang disebabkan penindasan dan ketidakadilan.

Hukum di negeri ini bagaikan pisau,tajam kebawah tumpul ke atas. Keadilan sudah tidak ada yang akhirnya terjadilah penindasan terhadap rakyat kecil. Para pemodalah yang mendapatkan keadilan karena hukum di negeri ini dapat dibeli.
Hukum hanya berlaku pada rakyat dan kebal terhadap penguasa. Hukum pun hanya tajam ke depan yaitu lawan politiknya dan tumpul ke belakang yaitu koalisinya.

11) Hilangnya keimanan dan keikhlasan akibat pengkhianatan penempatan orang yang salah pada tempat yang salah.

Korupsi semakin menjadi bahkan tidak bisa diberhentikan, Para pemimpin harusnya mengurusi umat,nyatanya menjadi penghianat rakyat karena tidak amanah dikarenakan hilangnya keimanan dan keihlasan ketika menjabat.

Itulah ketika penempatan orang yang salah pada posisi yang salah yang mengakibatkan kerusakan karena tidak ahli dalam memimpin.

12) Hilangnya sikap dan moral yang terpuji menyebabkan kejahatan dan sikap tercela.

Semakin tidak terkontrol kenakalan remaja saat ini,mereka sudah tidak malu lagi melakukan maksiat di depan umum bahkan di media sosial yang ditonton oleh khalayak banyak. Karena hilangnya rasa malu maka hilang pula keimanan karena malu sebagian dari iman dan menyebabkan kejahatan marak dikalangan remaja.

13) Hilangnya negeri-negeri Islam dan tempat tinggal.

Banyaknya imigran muslim yang mengungsi kenegri-negri lain karena tempat tinggalnya dirampas dan dideportasi oleh penguasa negerinya sendiri,seperti di Spanyol,Khasmir,Rohingya,dll.
Semua ini terjadi akibat umat Islam tidak memiliki pelindung mereka dan tiak aa tempat mengadu.

14) Hilangnya tempat suci yang menyebabkan kaum muslim dilarang salat di Masjidilaqsa selama 50 tahun sampai saat ini.

Masjidilharam dan Masjid Nabawi, tidak dalam kondisi baik-baik saja. Di sana, terjadi pembatasan ceramah pada Masjidilharam, salah satunya tidak boleh membicarakan Khilafah.
Masjidil Aqsa merupakan kiblat kaum muslimin pertama pun dilarang untuk salat didalamnya.Padahal masjidil haram,masjid Nabawi dan masjidi Aqsa,adalah masjid suci kaum muslimin siapapun ingin mengunjunginya. Tiga masjid ini memiliki tempat khusus di hati kaum muslimin.
Tetapi apabila khilafah tegak,tiga masjid ini akan kembali ke posisi semula. Seperti halnya di masa kepemimpinan Rasulullah saw masjid ini akan leluasa di kunjungi untuk beribadah oleh seluruh kaum muslimin di belahan dunia manapun.

15) Hilangnya kesatuan dan integritas akibat berpecahnya negeri kaum muslim menjadi 56 bagian yang tidak sah.

Disintegrasi akan terus menceraiberaikan negeri-negeri muslim hingga kepingan terkecil.
Bahkan AS bekerja keras menciptakan bagian ke-57 di Palestina, ke-58 di gurun Afrika barat, dan ke-59 di Timor Timur.,mengakibatkan semakin terpecahlah kaum muslimin dan hilanglah kesatuan kaum muslimin,bahkan Penjajahan semakin mulus dan kebangkitan umat makin terhadang

Demikianlah 15 poin kerugian ketika khilafah tidak ada, maka dari itu khilafah adalah makhota kewajiban,sudah selayaknya kita sebagai seorang muslim harus memperjuangkannnya untuk menegakkan kembali,sesuai dengan segenap kemampuan yang kita miliki.

Dengan tegaknya khilafah, kerugian akan berubah menjadi kemaslahatan.
Allah akan menolong kaum muslimin untuk memenangkan pertarungan yaitu Mengembalikan Kekhilafahan yang sesuai dengan manhaj kenabian.

Wallahu’alam bishshawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *