Oleh: Hartini (Aktivis Pergerakan Pemuda)
Banyak sekali di era akhir zaman saat ini kejadian yang menimpa bumi. Mulai dari bencana alam yang terus-menerus, hingga kedholiman yang terjadi di muka bumi. Tentunya banyak kejadian yang di ambil hikmah dari setiap peristiwa, dan menjadi muhasabah diri bagi setiap kaum muslim. Yang terjadi di dalam jam dunia semua berkat kehendak Allah, dan tak ada manusia yang mampu untuk memperlambat dan mempercepat setiap fenomena alam yang terjadi.
Seperti halnya musibah bencana alam yang terjadi dalam kurun waktu yang bergantian, mulai dari gempa, hingga banjir yang menerpa saudara kita di Kalimantan. Tentunya membawa duka yang amat besar terhadap korban dan juga jiwa kemanusiaan. Banyak komunitas individu bahkan kelompok yang melakukan penggalangan donasi, pengumpulan selimut dan juga bahan pangan untuk disalurkan kepada korban bencana. Namun kerugian disana amatlah banyak dan besar, pasalnya gedung-gedung dan juga banyak warga yang kehilangan rumah karena hancur tertimpa reruntuhan.
Dan musibah membuat membuat manusia harus muhasabah. Awal tahun dihadapkan dengan duka yang menyelimuti jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, duka yang mendalam yang dirasakan oleh keluarga korban. Hingga tercatat gempa susulan yang terjadi di Majene Sulawesi Barat kembali terjadi.
Manusia yang mengalami Ujub atau merasa kehidupan yang berada dalam zona nyaman, tentunya akan merasa bahwa kehidupannya tidak mengalami kesulitan dalam mencari pangan bahkan membuat tergiur akan melihat dunia terlalu jauh. Sehingga lupa akan kehidupan setelah kematian. Hal yang sepele namun tidak banyak disadari oleh orang yaitu merubah pribadi menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya dan juga kembali kepada jalan kebenaran.
Kebenaran yang dibaca disini merupakan Al-haq yaitu Alquran dan syariat Islam yang berasal dari Allah Azza wa Jalla. Yang mutlak kebenarannya dan tidak ada perselisihan antar satu dengan yang lain, yaitu agama Islam. Islam merupakan agama yang sempurna dan paripurna yang mengajarkan tentang syariat bak akar hingga daunnya. Bukanlah agama ritual yang mengatur perkara ibadah manusia dalam Tuhan, namun juga mengatur hubungan manusia dalam aspek kehidupan. Mulai dalam hal perekonomian, pendidikan sosial merupakan pengaturan bencana sudah ada dalam islam.
Tapi kamu sudah menyadari bahwasannya hukum tertinggi ada ditangan Allah, maka sudah sepantasnya bagi manusia untuk menerapkan aturan Allah di dalam bumi ini. Karena sejatinya bumi merupakan ciptaan Allah, dan seharusnya aturan Allah itu juga diterapkan dalam bumi dan mengatur aspek-aspek kehidupan di bumi.
Wallahua’lam bishawab.
