Waspada Kebakaran di Musim Kemarau

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Waspada Kebakaran di Musim Kemarau

Oleh Ibu Iyar

Aktivis Muslimah

Pernyataan ini dikutip dari SOREANG,AYO BANDUNG.COM–Puncak pada musim kemarau, masyarakat diimbau untuk mewaspadai terjadinya peristiwa kebakaran, karena pada musim kemarau seperti saat ini banyak sekali material yang menjadi mudah terbakar. Kepala seksi evakuasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung Miftahussalam, mengatakan dalam beberapa hari terakhir ini kebakaran sering sekali terjadi di wilayah Kabupaten Bandung “ada peningkatan kejadian kebakaran dalam satu pekan terakhir ini,” ucap Miftah, Minggu (30/Juli/2023).

Hampir setiap hari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan di wilayah Kabupaten Bandung menerima laporan kebakaran, bukan hanya satu bahkan bisa mencapai dua sampai tiga kali kejadian kebakaran di dalam satu hari.

Namun, fasilitas di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Kabupaten Bandung Jawa Barat, masih jauh dari ideal,mulai dari jumlah armada pos dan personil,yang masih serba terbatas. Hal tersebut,sepertinya menghambat, mengingat luas wilayah Kabupaten Bandung yang memiliki 31 Kecamatan dan jumlah penduduk mencapai 3,7 juta jiwa.

Kepala seksi pemadaman Disdamkar Kabupaten Bandung Muhammad Saefulloh telah mengatakan, kurangnya fasilitas di Disdamkar memengaruhi pelayanan, terutama respon time lebih lambat, sesuai aturan kementrian dalam negeri (Kemendagri).

Padahal sesuai aturan kementrian dalam negeri (Kemendagri) respon time maksimal 15 menit. Saeful mengatakan “ada beberapa fasilitas Disdamkar yang sangat terbatas, yakni armada mobil pemadam, kurangnya jumlah pos pemadam, dan kurang personil. Kami hanya memiliki sekitar 14 armada pemadam, 2 di antaranya merupakan mobil suplai air saja, kemudian 2 lagi mobil pemancar,” katanya Kamis (3/8/2023).

Fungsi armada suplai air mengatakan hanya bisa membawa air saja, sedangkan dua buah mobil pemancar tidak bisa digunakan untuk mengangkut air, hanya di fungsikan untuk memancarkan air saja, jadi hanya 10 armada yang merupakan suplai sekaligus pancar,” jelasnya sumber (wjtoday.com).

 

Permasalahan kebakaran di musim kemarau dan minimnya fasilitas pelayanan damkar, tidak lepas dari penerapan sistem ekonomi kapitalisme di negeri ini. Selama sistem ini masih di pakai untuk negara, maka tanggung jawab negara yang makin terabaikan dan minim nya solusi. Seharusnya,negara bisa meminimalisir kerugian materi dan korban jiwa dari musibah kebakaran.

Kondisi yang terjadi saat ini,sangat jauh dengan tanggung jawab negara yang berlandaskan dengan hukum Islam, padahal sebenarnya hanya dengan menerapkan sistem Islam secara menyeluruh (kaffah) yang mampu melindungi dan mengelola kelestarian seluruh alam. Dalam Islam, negara akan membangun sarana dan prasarana yang memadai, serta menyediakan SDM yang kapabel. Penguasa dan rakyat saling berdampingan bisa merasakan kesejahteraan dengan sebaik-baiknya.

 

Wallahualam bishshawab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *