Oleh: Annatsa Fahimatun Nada
Sekarang ini kita hidup di Era kapitalisme dimana materi adalah segalanya. Orang yang memiliki pemikiran kapitalisme akan sangat mementingkan dunia, sehingga tidak heran apabila orang tersebut berfikir uang, jabatan, petempilan adalah segalanya. Mereka mengesampingkan atau bahkan meniadakan kehidupan setelah kehidupan dunia, yaitu akhirat. Hal ini terjadi karena azaz kapitalisme itu sendiri, yaitu azaz kebebasan. Kebebasan berpendapat, kebebasan berperilaku, kebebasan kepemilikan, dan kebebasan beragama.
Dengan kehidupan dan pemikiran yang menganggap materi adalah segalanya, maka tidak heran apabila orang yang memiliki pandangan kapitalisme akan lebih mementingkan hasil daripada proses. Bagi mereka hasil berupa materi sangatlah penting tidak perduli apapun caranya.
Pemikiran seperti ini tentu sangat berbahaya karena kita tidak lagi akan memanusiakan manusia. Semisal kita ingin seseorang menjadi A maka aku akan memberikan treatment A. Padahal kita tahu bahwa manusia itu bukanlah robot apabila diberi perlakuan A belum tentu dia menjadi A.
Manusia memiliki perasaan dan sifat yang berbeda-beda maka tidak bisa diperlakukan dengan cara yang sama. Kita memerlukan perhatian khusus dan tidak bersikap seenaknya sendiri, apalagi memaksakan kehendak agar sesuai dengan keinginan kita.
Wallahua’lam bishawab.
