Arcturus Covid-19 Varian Baru, Mampukah Negara Menghadapinya?

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Arcturus Covid-19 Varian Baru, Mampukah Negara Menghadapinya?

Oleh Siti Maryam

(Kontributor Suara Inqilabi)

 

Arcturus, yakni covid-19 varian baru FC diambil dari nama bintang paling terang di belahan bumi utara. Pertama kali terdeteksi di India pada 23 Januari 2023, dimana diyakini memicu lonjakan kasus baru covid baru-baru ini. 7kasus Subvarian omicron XBB.1.16 atau Arcturus di indoneia. Dilansir oleh CNBC.Indonesia.

Zubairi Djoerban, seorang Peneliti dan Dokter spesialis penyakit dalam subspelalisasi Hematologi Onkologi medik, Melalui akun twitternya pada minggu( 23/4/2023) menjelaskan fakta-fakta hegemoni Arcturus, Zubairi mengatakan Varian ini telah menyebar ke 16 negara diseluruh dunia.

Bahkan melansir dipemberitaan Healtline (18/4/23) Varian baru ini telah hadir di 29 negara

Sikap pemerintah

Menanggapi Lonjakan kasus Arcturus ini, Kemenkes pada unggahan Instagramnya di hari Minggu(16/4/2023) menghimbau masyarakat menggunakan masker untuk menerapkan protokol kesehatan terutama menggunakan masker dan menghimbau masyarakat melakukan pengecekan jika menggalami gejala Covid 19.

Anggota komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago juga menyarankan program Vaksinasi nasional khususnya dosis penguat atau booster kembali ditingkatkan menjelang lebaran karna ia menerima informasi program vaksinasi booster saat ini tidak tersedia di semua daerah

Kesigapan dan tanggungjawab negara

Belajar dari pengalaman Covid 19, 2 tahun yang lalu, jangan sampai terulang kesalahan yang sama yang menyisakan duka mendalam karena lambatnya negara merespon covid 19 yang sudah tersebar diberbagai negara bahkan negara terkesan sepele sehingga lambat mengambil kebijakan yang membuat banyak nyawa melayang

Negara harusnya sigap mengambil keputusan untuk mencegah masuknya lagi Covid varian baru dari negara luar guna melindungi rakyatnya. Dan ketika kasus ini meningkat lagi menyiapkan segala hal yang dibutuhkan guna memberhentikan laju kasus ini mulai dari karantina wilayah dengan dana yang cukup serta Vaksin Booster yang memadai dan aman untuk seluruh daerah. Bukan hanya sekadar himbauan tanpa aksi nyata karna sesungguhnya penguasa dan negara adalah perisai ummat yang memberikan perlindungan dan rasa aman kepada rakyatnya

Solusi Islam hadapi wabah

Rasulullah SAW bersabda:

“Ta’un/Wabah adalah suatu penyakit menular dari Allah swt untuk menguji Hamba-hamba nya dari kalangan manusia, maka apabila kamu mendengar penyakit itu terjangkit disuatu negeri janganlah kamu masuk kenegeri itu & apabila waah itubterjangkit dinegeri tempatmu berada, janganlah pula kamu lari darinya” (HR:Bukhari &Muslim).

Dari hadits ini kita mendapatkan pedoman dalam mengatasi Wabah penyakit menular seperti Covid-19, butuh peran negara melakukan karantina Wilayah (Lockdown). Antara lain menutup sementara kedatangan masuknya warga negara asing khususnya negara yang terjangkit virus varian baru ini, mengontrol dengan ketat setiap WNA yang masuk ke Indonesia dan dilakukan karantina atau isolasi jika terjangkit virus tersebut. Negara tidak boleh memberi peluang warga asing bebas masuk tanpa protokol kesehatan yang ketat selama wabah masih ada dengan alasan apapun demi keselamatan rakyatnya. Sementara itu penduduk yang berada di daerah karantina harus diperhatikan asupan logistiknya. Di sinilah peran negara sebagai penjaga umat mempersiapkan dana untuk kebutuhan pokok selama pandemi sehingga dengan tercukupinya kebutuhan pokok masyarakat akan mematuhi aturan karantina dengan ketenangan dan laju virus dapat dihentikan.

Dalam kondisi ini negara harus memiliki pos-pos pemasukan yang telah sesuai syariat seperti pengelolaan sumber daya alam, harta rampasan perang(Ghanimah), bea cukai luar negeri, dan lain sebagainya. Dengan ini negara akan mampu bertahan dan menyelesaikan karantina dengan baik

Dan solusi dalam Islam ini telah terbukti belasan abad yang lalu dalam menyelesaikan kasus pandemi dimasa sistem pemerintahan Islam dan solusi ini hanya akan terwujud jika negeri ini mau menerapkan sistem Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Yakni dibawah sistem pemerintahan Islam (khilafah)yang dipimpin oleh penguasa amanah yang memahami tanggung jawabnya sebagai pengatur dan penjaga urusan ummat. Melindungi setiap nyawa rakyatnya serta mencintai rakyatnya dan rakyat pun mencintainya.

Wallahu a’lam bishshawab

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *