Sumbangsih Islam dalam Perkembangan Peradaban Dunia

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Hanin (Aktivis Dakwah)

 

Islam adalah agama yang sempurna dan paripurna. Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w  yang mengatur hubungan manusia dengan penciptanya, hubungan manusia dengan dirinya sendiri juga mengatur hubungan manusia dengan manusia yang lainnya. Hal ini meliputi cara beribadah, berpakian, makan, minum, berbuat baik kepada tetangga, hingga berpolitik. Singkatnya, aktivitas kita mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur lagi, semua ada dalam Islam tuntunanya.

 

Begitupun dalam hal pendidikan, islam memiliki konsep pendidikan yang mampu menghasilkan generasi ilmuwan beriman dan bertakwa. Tidak hanya itu saja, bahkan para ilmuwan tersebut memberikan sumbangsih besar bagi perkembangan peradaban di dunia. Berikut ini, adalah beberapa contohnya:

 

1. AL BIRUNI, PENEMU GAYA GRAVITASI

Namanya tak diragukan lagi di pentas sains dan ilmu pengetahuan abad pertengahan. Dunia ilmu pengetahuan mengenalnya sebagai salah seorang putra Islam terbaik dalam bidang filsafat, astronomi, kedokteran, dan fisika. Prestasi paling menonjol di bidang fisika adalah tentang penghitungan akurat mengenai timbangan 18 batu. Selain itu, ia juga menemukan konsep bahwa cahaya lebih cepat dari suara. Dalam kaitan ini, Al-Biruni membantah beberapa prinsip fisika Aristotelian seperti tentang gerak gravitasi langit, gerak edar langit, tempat alamiah benda serta masalah kontinuitas dan diskontinuitas materi dan ruang.

 

Sebagai seorang fisikawan, Al-Biruni memberikan sumbangan penting bagi pengukuran jenis berat (specific gravity) berbagai zat dengan hasil perhitungan yang cermat dan akurat. Teori ini merupakan pintu gerbang menuju hukum-hukum Newton 500 tahun kemudian. Al Biruni juga mengajukan hipotesa tentang rotasi bumi di sekeliling sumbunya. Konsep ini lalu dimatangkan dan diformulasikan oleh Galileo Galilei 600 tahun setelah wafatnya Al Biruni.

 

Keberhasilan Al-Biruni di bidang sains dan ilmu pengetahuan membuat decak kagum kalangan Barat. Max Mayerhof misalnya mengatakan, “Abu Raihan Muhammad ibn Al-Biruni dijuluki Master, dokter, astronom, matematikawan, ahli fisika, ahli geografi, dan sejarahwan. Dia mungkin sosok paling menonjol di seluruh bimasakti para ahli terpelajar sejagat, yang memacu zaman keemasan ilmu pengetahuan Islam.”

 

2. AL JAZARI, PENEMU KONSEP ROBOTIKA MODERN

 

Al Jazari mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian hari dikenal sebagai mesin robot. ”Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin” (Donald Hill). Kalimat di atas merupakan komentar Donald Hill, seorang ahli teknik asal Inggris yang tertarik dengan sejarah teknologi, atas buku karya ahli teknik Muslim yang ternama, Al-Jazari.

 

Al-Jazari memberikan kontribusi yang penting bagi dunia ilmu pengetahuan dan masyarakat. Mesin pemompa air yang dipaparkan dalam bukunya, menjadi salah satu karya yang inspiratif. Terutama bagi sarjana teknik dari belahan negari Barat. Jika menilik sejarah, pasokan air untuk minum, keperluan rumah tangga, irigasi dan kepentingan industri merupakan hal vital di negara-negara Muslim.

 

3. AL KARAJI, SANG PELOPOR MESIN AIR

 

Al Karaji atau dikenal dunia sebagai al Karkhi merupakan ilmuwan Muslim yang hidup di awal abad 8M. Ilmuwan yang  menguasai bidang hidrologi. Penguasaan di bidang ini meliputi masalah penyediaan berbagai sarana air bersih, pengendalian gerakan air, serta penemuan berbagai teknologi hidrologi. Teknologi pengeolaan yang dikenalkan al Karaji merupakan metode pengelolaan air yang canggih yang membuat pasokan air di kota-kota tetap melimpah sehingga perkembangan kota tetap pesat. Hal itu diungkapkan Mohammed Abattouy dalam karyanya bertajuk Muhammad Al-Karaji: A Mathematician Engineer from the Early 11th Century.  Menurut Abattouy, pengusaan teknologi  mesin air di dunia Islam telah melahirkan sebuah revolusi pertanian yang berbasis pada penguasaan  di bidang hidrologi.

 

Itulah bebrapa contoh Ilmuwan muslim yang hidup pada masa kekhilafahan Islam. Khilafah adalah sebuah sistem pemerintahan islam yang mana aturannya bersumber dari al-qur’an dan as-sunnah. Dalam Khilafah Islam, pendidikan adalah kebutuhan dasar. Setiap orang diberikan kemudahan untuk mendapatkannya. Tujuan pendidikan dalam Islam adalah membentuk kepribadian Islam, di mana pola pikir dan pola sikapnya distandarkan sesuai dengan Islam.

 

Hal terpenting yang perlu kita ketahui bersama adalah bahwa iman dan ilmu adalah dua hal yang tak terpisahkan. Iman akan menjadikan seorang yang berilmu tergerak untuk memanfaatkan keilmuannya demi kemaslahatan umat manusia. Mereka akan terus berkarya dan berinovasi demi memudahkan urusan umat. Sejarah membuktikan Khilafah Islam berkontribusi besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban dunia. Semoga peradaban Islam  ini segera datang dalam waktu yang tak lama lagi. Insyaallah.

Wallahua’lam bishawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *