Rajab, Moment Penegakan Khilafah

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Nabila Sinatrya

 

Tak terasa bulan Rajab 1443 sudah meninggalkan kita, salah satu bulan mulia dan banyak peristiwa penting terjadi. Pada bulan Rajab ini Allah SWT memperjalankan Rasulullah SAW pada tahun ke 10 kenabian, dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha hingga ke Sidratul Muntaha dalam peristiwa Isra Mikraj. Pada bulan Rajab juga pembebasan Baitul Maqdis Palestina oleh Shalahuddin al Ayyubi, terjadi. Peristiwa besar lainnya dan merupakan peristiwa yang tidak akan terlupakan oleh umat Islam adalah kejadian pada tanggal 28 Rajab 1342 H atau 3 Maret 1924 M, yakni keruntuhan kekhilafahan Turki Utsmani. Kekhilafahan yang menerapkan Islam di seluruh aspek kehidupan selama kurang lebih 13 abad dibubarkan oleh oleh Mustafa Kemal Attaturk dan diganti dengan pemerintahan republik yang sekuler.

Pasca runtuhnya kekhilafahan Islam, kehidupan umat Islam berubah. Tak ada lagi penerapan Islam secara menyeluruh di muka bumi, tak ada lagi pelindung bagi umat Islam. Islam hanya menjadi agama untuk masing individu-individu, tidak lagi menjadikan Islam sebagai sistem hidup dalam mengatur masyarakat dan negara. Runtuhnya khilafah juga menghancurkan persatuan, umat Islam tak lagi di bawah kepemimpinan yang satu. Mereka hidup layaknya ayam tanpa induk yang tercerai berai menjadi negara-negara kecil tak berdaya. Umat Islam tak lagi memiliki pelindung. Tidak lagi ada perlindungan sehingga penindasan fisik juga kerap menimpa umat Islam, seperti yang terjadi di Suriah, Rohingya, Uighur, dan sebagainya. Banyaknya jumlah umat Islam tidak sanggup membela saudaranya di Palestina.

Dari aspek ekonomi, umat Islam juga berada dalam kondisi terjajah. Penjarahan sumber daya alam terjadi secara bebas dan dilegalkan oleh peraturan yang diterapkan. Tak hanya itu, pendangkalan akidah dan perang pemikiran terus dilancarkan oleh musuh-musuh Islam sehingga menjadikan umat Islam jauh dari agamanya. Mereka tidak lagi memiliki pemahaman yang utuh tentang Islam.

Telah berlalu seratus satu tahun umat islam mengalami kondisi buruk ini. Celakanya, tak banyak umat Islam yang menyadarinya. Kondisi ini bertolak belakang dengan kondisi umat Islam di masa kejayaannya. Khilafah Islam menjadi mercusuar dunia, menjadi negara maju di saat kegelapan masih menyelimuti bangsa Eropa. Umat Islam menjadi umat terbaik sebagaimana tersebut dalam firman Allah SWT dalam al-Quran surat Ali Imran ayat 110. Kejayaan ini diraih karena Khilafah menerapkan sistem Islam, sistem sempurna yang datang dari Sang Pencipta, dalam segala aspek kehidupan.

Tegaknya Khilafah adalah kewajiban sekaligus solusi bagi permasalahan bagi umat Islam. Kewajiban ini berdasarkan firman Allah Ta’ala yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan..” (QS Al-Baqarah: 208). Maknanya adalah umat Islam harus menerapkan aturan Allah dalam segala aspek kehidupannya. Umat Islam juga harus memutuskan semua perkara berdasarkan aturan Allah sebagaimana firman-Nya, “…Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.”(Q.S. Al-Ma’idah [5] : 44). Semua ini hanya bisa terjadi jika khilafah telah tegak. Maka penegakan khilafah adalah tajul furudl (mahkota kewajiban) bagi umat Islam.

Adapun sebagai solusi permasalahan, kondisi buruk yang dialami umat Islam terjadi karena penerapan sistem sekuler kapitalis. Umat Islam terpuruk, karena tidak memiliki pelindung dan pemimpin yang menerapkan aturan Allah. Keberadaan khilafah akan menyatukan umat Islam hingga menjadi kekuatan besar yang ditakuti dan sulit dikalahkan oleh umat yang lain. Penerapan sistem ekonomi Islam yang non ribawi akan membuat ekonomi stabil. Penerapan sistem pendidikan Islam akan mencetak generasi tangguh dengan akhlak mulia. Penerapan sistem sanksi hukum akan menjadikan angka kriminalitas turun drastis hingga mendekati nol. Demikian pula penerapan sistem-sistem yang lain sesuai Islam akan menjadi solusi bagi permasalahan kehidupan.

Tegaknya khilafah merupakan janji Allah SWT dan kabar gembira dari Rasulullah saw. Dalam sebuah hadits tentang fase yang akan dialami oleh umat Islam, Rasulullah SAW bersabda “…Setelah itu, akan datang masa raja diktator dan atas kehendak Allah masa itu akan datang, lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaji Nubuwah. Setelah itu, beliau diam” (HR. Imam Ahmad).

Saat ini masa pemimpin diktator telah kita lihat, maka datangnya masa khilafah yang berjalan dengan metode kenabian itu sesungguhnya telah dekat. Maka sebagai bagian dari umat Islam, sudah selayaknya kita bergegas untuk turut memperjuangkan tegaknya khilafah, agar Islam dan kaum muslimin kembali mendapatkan kejayaannya. Semoga kita menjadi orang-orang yang beruntung dengan mengisi waktu kita sepanjang tahun dengan amal shalih yang menghantarkan pada kemuliaan islam dan kaum muslimin. Wallahualam bishawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *