Jalan Terang Pembebasan Palestina
Aisah Oscar
(Kontributor Suara Inqilabi)
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
سُبْحٰنَ الَّذِيْۤ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَ قْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَا ۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
“Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.”
(QS. Al-Isra’ 17: Ayat 1)
وَلَنْ تَرْضٰى عَنْكَ الْيَهُوْدُ وَلَا النَّصٰرٰى حَتّٰى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الْهُدٰى ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَآءَهُمْ بَعْدَ الَّذِيْ جَآءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَـكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ
“Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).” Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 120)
Bismillahirohmanirohim, Alhamdulillahirobbil’alamiin Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad, puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala Pada kesempatan kali ini kita semua masih diberikan Allah karunia berupa umur, kesehatan, serta nikmat yang agung berupa iman dan ketaqwaan.
Dengan nikmat Islam, izinkan kami menyajikan sebuah tulisan untuk bahan diskusi yang bertemakan Jalan Terang pembebasan Palestina tahun 2024 dan seterusnya. Dimana saat ini, umat Islam Ghaza dan Palestina serta negeri lainnya sedang berjuang menghadapi agresi militer dari kaum kafir Penjajah. Pada tanggal 7 Oktober 2023 perlawanan Jihad umat Islam Palestina yang diwakili oleh Hamas di Kota Gaza untuk melakukan Jihad Ofensif terhadap penjajah Israel dengan slogan atau gerakan besar bernama Taufan Al Aqsa.
Seruan jihad kepada penjajah Israel yang didukung oleh negara super power Amerika beserta Inggris dan negara-negara lainnya yang bersekutu dengan kaum Yahudi zionis bukanlah pertama kalinya terjadi. Pada tahun 1987 juga pernah mengawali perlawanan Palestina ini dengan inthifadah yang diprakarsai oleh Syekh Ahmad Yasin sebagai pendiri Hamas. Bagaimana Jalan Terang pembebasan Palestina yang seharusnya umat Islam harus lakukan.
Harapannya semoga umat Islam sedunia secara keseluruhan bisa bersatu kembali di dalam menghadapi musuh-musuh Islam, dengan landasan thariqah sesuai yang Allah perintahkan kepada hamba-hambanya yang beriman dan bertaqwa, kemenangan dan pertolongan semuanya adalah dari Allah ﷻ.
*B. Pembahasan*
1. Sejarah Palestina
2000 SM – 1500 SM: Nabi Ibrahim as. melahirkan Nabi Ismail as. (Bapak bangsa Arab) dan Nabi Ishak as.Nabi Ishak as melahirkan Nabi Ya’kub as. alias Israel. Ya’kub punya anak Nabi Yusuf as, yang ketika kecil dibuang oleh saudaranya, namun belakangan menjadi bendahara kerajaan Mesir. Ketika dilanda paceklik, Ya’kub as. sekeluarga atas undangan Yusuf berimigrasi ke Mesir. Populasi anak keturunan Israel (bani Israel atau bangsa Israel) membesar.
1550 SM – 1200 SM: Politik di Mesir berubah. Bani Israel dianggap problem, dan akhirnya oleh Fir’aun statusnya diubah menjadi budak.
1200 SM – 1100 SM: Nabi Musa as. memimpin bangsa Israel meninggalkan Mesir, mengembara di padang Sinai menuju tanah yang dijanjikan, bila mereka taat kepada Allah. Namun saat mereka diperintah memasuki Filistin (Palestina), mereka membandel.
Akibatnya mereka dikutuk dan hanya berputar-putar saja di sekitar Palestina. Belakangan agama Musa as disebut “Yahudi” – menurut nama salah satu marga Israel yang paling banyak berketurunan, yakni Yehuda, dan bani Israel -tanpa memandang warga negara atau tanah air- disebut juga orang-orang Yahudi.
1000 SM – 922 SM: Nabi Daud As. mengalahkan Goliath dari Filistin. Daud As dijadikan raja. Wilayah kerajaannya membentang dari tepi Nil hingga Efrat di Iraq. Sekarang ini Yahudi tetap memimpikan kembali kebesaran Israel raya Raja Daud. Bendera Israel adalah dua garis biru (Nil dan Efrat) dan bintang Daud. Daud diteruskan Nabi Sulaiman as. Masjidil Aqsha dibangun.
922 SM – 800 SM: Sepeninggal Nabi Sulaiman as Israel dilanda perang saudara yang berlarut, hingga kerajaan tersebut terbelah dua: utara bernama Israel beribukota Samaria dan selatan bernama Yehuda beribukota Yerusalem.
800 SM – 600 SM: Karena kerajaan Israel sudah terlalu durhaka kepada Allah Taala maka kerajaan itu dihancurkan lewat tangan kerajaan Asyiria.
600 SM – 500 SM: Kerajaan Yehuda dihancurkan lewat tangan Nebukadnezar dari Babylonia. Mereka diusir dari Yerusalem dan dipenjara di Babylonia.
500 SM – 400 SM: Cyrus Persia meruntuhkan Babylonia dan mengijinkan bani Israel kembali ke Yerusalem.
330 SM – 322 SM: Israel diduduki Alexander Agung dari Macedonia (Yunani). Ia melakukan Hellenisasi terhadap bangsa-bangsa taklukannya. Bahasa Yunani menjadi bahasa resmi Israel, sehingga nantinya Injil pun ditulis dalam bahasa Yunani, dan bukan dalam bahasa Ibrani.
300 SM – 190 SM: Yunani dikalahkan Romawi. Maka Palestina pun dikuasai imperium Romawi.
1 – 100: Nabi Isa As (Yesus) lahir, kemudian menjadi pemimpin gerakan melawan penguasa Romawi. Namun selain dianggap subversi oleh penguasa Romawi (dengan ancaman hukuman tertinggi yaitu disalib), ajaran Yesus sendiri ditolak oleh para rabi Yahudi. Namun setelah Nabi Isa tiada, bangsa Yahudi memberontak terhadap Romawi.
Palestina Area Bebas Yahudi
100 – 300: Pemberontakan berulang. Akibatnya Palestina dihancurkan dan dijadikan area bebas Yahudi. Mereka dideportasi keluar Palestina dan terdiaspora ke segala penjuru imperium Romawi. Namun demikian tetap ada sejumlah kecil pemeluk Yahudi yang tetap bertahan di Palestina.
313: Pusat kerajaan Romawi dipindah ke Konstantinopel dan agama Kristen dijadikan agama negara.
500 – 600: Bangsa Yahudi merembes ke semenanjung Arabia (di antaranya di Khaibar dan sekitar Madinah), kemudian berimigrasi dalam jumlah besar ke daerah tersebut ketika terjadi perang antara Romawi dan Persia.
619: Nabi Muhammad ﷺ melakukan perjalanan Isra’ dari masjidil Haram ke masjidil Aqsha dan Mi’raj ke langit. Rasulullah ﷺ menetapkan Yerusalem sebagai kota suci-3 ummat Islam, sholat di masjidil Aqsha dinilai 500 kali dibanding sholat di masjid yang lain selain masjidil Haram dan masjid Nabawi. Masjidil Aqsha juga menjadi kiblat ummat Islam sebelum dipindah ke ka’bah.
622 M: Hijrah nabi ke Madinah dan pendirian negara Islam (yang seterusnya disebut khilafah). Nabi mengadakan perjanjian dengan penduduk Yahudi di Madinah dan sekitarnya, yang dikenal dengan “Piagam Madinah”.
626: Pengkhianatan Yahudi dalam perang Ahzab (atau perang parit) dan berarti melanggar Piagam Madinah. Sesuai dengan aturan di Kitab Taurat mereka sendiri, mereka dibunuh atau diusir.
Palestina di Bawah Daulah Islam
638: Di bawah Khalifah Umar bin Khattab, seluruh Palestina dimerdekakan dari penjajah Romawi. Seterusnya seluruh penduduk Palestina, muslim maupun non muslim, hidup aman di bawah khilafah. Kebebasan beragama dijamin.
700 – 1000: Wilayah Islam meluas dari Asia Tengah, Afrika mendapat peluang ekonomi dan intelektual yang sama.
1076: Yerusalem dikepung tentara salib dari Eropa. Karena pengkhianatan kaum munafik (sekte Drusiah yang mengaku Islam tapi ajarannya sesat), pada Tahun 1099 tentara salib berhasil menguasai Yerusalem dan mengangkat seorang raja Kristen. Penjajahan ini berlangsung hingga 1187, sampai Sultan Salahuddin al Ayubi membebaskannya.
Barat Memperalat Yahudi
1798: Napoleon berpendapat bahwa bangsa Yahudi bisa diperalat bagi tujuan-tujuan Perancis di Timur Tengah. Wilayah itu secara resmi masih di bawah khilafah.
1831: Untuk mendukung strategi “devide et impera” Perancis mendukung gerakan nasionalisme Arab, yakni Muhammad Ali di Mesir, dan Pasya Basyir di Libanon. Khilafah mulai lemah dirongrong oleh nasionalisme.
1835: Sekelompok Yahudi membeli tanah di Palestina, dan lalu mendirikan sekolah Yahudi pertama di sana. Sponsornya adalah milyuner Yahudi Inggris, Sir Moshe Monteveury, anggota Free Masonry. Ini adalah pertama kalinya sekolah berkurikulum asing di wilayah khilafah.
1838: Inggris membuka konsulat di Yerusalem yang merupakan perwakilan Eropa pertama di Palestina.
1849: Kampanye mendorong imigrasi orang Yahudi ke Palestina. Pada masa itu jumlah Yahudi di Palestina baru sekitar 12.000.
1891: Para penduduk Palestina mengirim petisi kepada khalifah, menuntut dilarangnya imigrasi besar-besaran ras Yahudi ke Palestina. Sayang saat itu khilafah sudah “sakit-sakitan” (dijuluki “the sick man at Bosporus”), dekadensi pemikiran meluas, walau Sultan Abdul Hamid sempat membuat terobosan dengan memodernisir infrastruktur, termasuk memasang jalur kereta api dari Damaskus ke Madinah via Palestina ! Sayang, sebelum selesai, Sultan Abdul Hamid dipecat oleh Syaikhul Islam (Hakim Agung) yang telah dipengaruhi Inggris. PD-I meletus, dan jalur kereta tersebut dihancurkan.
Zionisme
1896: Theodore Herzl merampungkan sebuah doktrin baru Zionisme sebagai gerakan politik untuk mendirikan negara Yahudi Israel. Mereka mendapat inspirasi untuk “bekerjasama” dengan negara-negara besar (Amerika, Inggris, Perancis, Rusia) dalam realisasinya. Sebaliknya negara-negara besar itu berkepentingan dengan sumber alam di wilayah itu, dan memerlukan “agen” untuk melemahkan ummat Islam di sana.
1897: Theodore Herzl menggelar kongres Zionis dunia pertama di Basel, Swiss. Peserta Kongress-I Zionis mengeluarkan resolusi, bahwa ummat Yahudi tidaklah sekedar ummat beragama, namun adalah bangsa dengan tekad bulat untuk hidup secara berbangsa dan bernegara. Dalam resolusi itu, kaum zionis menuntut tanah air bagi ummat Yahudi -walaupun secara rahasia- pada “tanah yang bersejarah bagi mereka”. Sebelumnya Inggris hampir menjanjikan tanah protektorat Uganda atau di Amerika Latin! Di kongres itu, Herzl menyebut, zionisme adalah jawaban bagi “diskriminasi dan penindasan” atas ummat Yahudi yang telah berlangsung ratusan tahun. Pergerakan ini mengenal kembali, bahwa nasib ummat Yahudi hanya bisa diselesaikan di tangan ummat Yahudi sendiri. Di depan Kongres Herzl berkata: “Dalam 50 tahun akan ada negara Yahudi !” Apa yang direncanakan Herzl menjadi kenyataan pada 1948.
1916: Perjanjian rahasia Sykes-Picot oleh sekutu – (Inggris, Perancis, Rusia) dibuat saat meletusnya PD-I, untuk mencengkeram wilayah-wilayah Arab dari khilafah Utsmaniyah dan membagi-bagi di antara mereka. PD-I berakhir dengan kemenangan sekutu. Inggris mendapat kontrol atas Palestina. Di PD-I ini, Yahudi Jerman berkomplot dengan sekutu untuk tujuan mereka sendiri (memiliki pengaruh atau kekuasaan yang lebih besar).
1917: Menlu Inggris keturunan Yahudi, Arthur James Balfour, dalam deklarasi Balfour, memberitahu pemimpin Zionis Inggris, Lord Rothschild, bahwa Inggris akan memperkokoh pemukiman Yahudi di Palestina dalam membantu pembentukan tanah air Yahudi. Lima tahun kemudian Liga Bangsa-bangsa (cikal bakal PBB) memberi mandat ke Inggris untuk menguasai Palestina.
Setelah Hancurnya Khilafah Islam
1924: Mustafa Kemal Ataturk – seorang Turki yang terdidik oleh Free Masonry, menganggap kemunduran khilafah itu karena Islam. Ia merasa jalan keluarnya adalah nasionalisme dan sekularisme seperti yang telah berhasil di Barat. Bersama tentara yang seide, ia merebut kekuasaan dan mengumumkan bahwa khilafah bubar. Dengan itu maka tidak ada lagi ikatan antar ummat Islam sedunia yang akan “take care” bila ada satu bumi Islam jatuh dalam penderitaan. Nasionalisme menggantikan solidaritas Islam (ukhuwah Islamiyah).
1938: Nazi Jerman menganggap bahwa pengkhianatan Yahudi Jerman adalah biang keladi kekalahan mereka pada PD-I yang telah menghancurkan ekonomi Jerman. Maka mereka perlu “penyelesaian terakhir” (Endlösung). Ratusan ribu dikirim ke kamp konsentrasi atau lari ke luar negeri (terutama ke USA). Sebenarnya ada etnis lain serta kaum intelektual yang berbeda politik dengan Nazi yang bernasib sama, namun setelah PD-II Yahudi lebih berhasil menjual ceritanya karena menguasai banyak surat kabar atau kantor berita di dunia.
1944: Partai buruh Inggris yang sedang berkuasa secara terbuka memaparkan politik “Membiarkan orang-orang Yahudi terus masuk ke Palestina, jika mereka ingin jadi mayoritas. Masuknya mereka akan mendorong keluarnya pribumi Arab dari sana”. Kondisi Palestina memanas.
1947: PBB merekomendasikan pemecahan Palestina menjadi dua negara: Arab dan Israel.
1948 14 Mei: sehari sebelum habisnya perwalian Inggris di Palestina para pemukim Yahudi memproklamirkan kemerdekaan negara Israel, melakukan agresi bersenjata terhadap rakyat Palestina yang masih lemah, jutaan dari mereka terpaksa mengungsi ke Libanon, Yordania, Syria, Mesir dll. Palestinian Refugees menjadi tema dunia. Namun Israel menolak existensi rakyat Palestina ini, dan menganggap mereka telah memajukan areal yang semula kosong dan terbelakang. Timbullah perang antara Israel dengan negara-negara Arab tetangganya. Namun karena para pemimpin Arab sebenarnya ada di bawah pengaruh Inggris, maka Israel mudah merebut daerah Arab Palestina yang telah ditetapkan PBB.
sebagai publikasi perjuangan rakyat Palestina membuat PLO dikecam oleh opini dunia, dan Yordania dikucilkan. Karena ekonomi Yordania sangat tergantung dari USA, maka akhirnya Raja Hussein mengusir markas PLO dari Yordania. PLO pindah ke Libanon.
1973 6 Oktober: Mesir dan Syiria menyerang pasukan Israel di Sinai dan dataran tinggi Golan pada hari puasa Yahudi Yom Kippur. Pertempuran ini dikenal dengan Perang Oktober. Mesir dan Syria hampir menang, kalau Israel tidak tiba-tiba dibantu USA. Anwar Sadat terpaksa berkompromi, karena dia cuma “siap untuk melawan Israel, namun tidak siap berhadapan dengan USA”. Arab membalas kekalahan itu dengan menutup keran minyak. Akibatnya harga minyak melonjak pesat.
1973 22 Oktober: Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi 338, untuk gencatan senjata, pelaksanaan resolusi 242 dan perundingan damai di Timur Tengah.
Ditipu Sejak Camp David
1977: Pertimbangan ekonomi (perang memboroskan kas negara) membuat Presiden Mesir Anwar Sadat pergi ke Israel tanpa berkonsultasi dengan Liga Arab. Ia menawarkan perdamaian, jika Israel mengembalikan seluruh Sinai. Negara-negara Arab merasa dikhianati. Karena politiknya ini, belakangan Sadat dibunuh (1982).
1978 September: Mesir dan Israel menandatangani perjanjian Camp David yang diprakarsai USA. Perjanjian itu menjanjikan otonomi terbatas kepada rakyat Palestina di wilayah-wilayah pendudukan. Sadat dan PM Israel Menachem Begin dianugerahi Nobel Perdamaian 1979. Namun Israel tetap menolak perundingan dengan PLO dan PLO menolak otonomi. Belakangan, otonomi versi Camp David ini tidak pernah diwujudkan, demikian juga otonomi versi lainnya. Dan USA sebagai pemrakarsanya juga tidak merasa wajib memberi sanksi, bahkan selalu memveto resolusi PBB yang tak menguntungkan Israel.
1979: Ayatullah Khumaini memaklumkan Revolusi Islam di Iran yang menumbangkan rezim korup pro Barat Syah Reza Pahlevi. Referendum menghasilkan pembentukan Republik Islam, yang salah satu cita-citanya adalah mengembalikan bumi Palestina ke ummat islam dengan menghancurkan Israel. Iran mensponsori gerakan anti Israel “Hizbullah” yang bermarkas di Libanon.
1980: Israel secara sepihak menyatakan bahwa mulai musim panas 1980 kota Yerusalem yang didudukinya itu resmi sebagai ibukota.
1982: Israel menyerang Libanon dan membantai ratusan pengungsi Palestina di Sabra dan Shatila. Pelanggaran atas batas-batas internasional ini tidak berhasil dibawa ke forum PBB karena veto USA.
Intifadhah
1987: Intifadhah, perlawanan dengan batu oleh orang-orang Palestina yang tinggal di daerah pendudukan terhadap tentara Israel mulai meledak. Intifadhah ini diprakarsai oleh HAMAS, suatu harakah Islam yang memulai aktivitasnya dengan pendidikan dan sosial.
1988 Desember: USA membenarkan pembukaan dialog dengan PLO setelah Arafat secara tidak langsung mengakui existensi Israel dengan menuntut realisasi resolusi PBB no. 242 pada waktu memproklamirkan Republik Palestina di pengasingan di Tunis.
1990 Agustus: Invasi Iraq ke Kuwait. Arafat menyatakan mendukung Iraq.
1991 Maret: Presiden USA George Bush menyatakan berakhirnya perang Teluk-II dan membuka kesempatan “tata dunia baru” bagi penyelesaian konflik Arab-Israel.Yasser Arafat menikahi Suha, seorang wanita Kristen. Sebelumnya Arafat selalu mengatakan “menikah dengan revolusi Palestina”.
1993 September: PLO-Israel saling mengakui existensi masing-masing dan Israel berjanji memberi hak otonomi kepada PLO di daerah pendudukan. Motto Israel adalah “land for peace” (=tanah untuk perdamaian). Pengakuan itu dikecam keras dari pihak ultra-kanan Israel maupun kelompok di Palestina yang tidak setuju. Namun negara-negara Arab (Saudi Arabia, Mesir, Emirat dan Yordania) menyambut baik perjanjian itu. Mufti Mesir dan Saudi mengeluarkan “fatwa” untuk mendukung perdamaian. Setelah kekuasaan di daerah pendudukan dialihkan ke PLO, maka sesuai perjanjian dengan Israel, PLO harus mengatasi segala aksi-aksi anti Israel. Dengan ini maka sebenarnya PLO dijadikan perpanjangan tangan Yahudi.
Yasser Arafat, Yitzak Rabin dan Shimon Peres mendapat Nobel Perdamaian atas usahanya tersebut.
1995: Rabin dibunuh oleh Yigal Amir, seorang Yahudi fanatik. Sebelumnya, di Hebron, seorang Yahudi fanatik membantai puluhan muslim yang sedang sholat shubuh. Hampir tiap orang dewasa di Israel, laki-laki maupun wanita, pernah mendapat latihan dan melakukan wajib militer. Gerakan Palestina yang menuntut kemerdekaan total menteror ke tengah masyarakat Israel dengan bom “bunuh diri”. Dengan ini diharapkan usaha perdamaian yang tidak adil itu gagal. Sebenarnya “land for peace” diartikan Israel sebagai “Israel dapat tanah, dan Arab Palestina tidak diganggu (bisa hidup damai)”.
sampai Tahun 2024 : Palestina masih dalam cengkeraman penjajah Zonis Israel yang didukung negara Kafir Amerika dan Eropa
2. Keadaan Kota Gaza Palestina di hari ke 300 sejak Agresi Israel perang 7 Oktober 2023 Taufan Al Aqsa
📌 📊 *Statistik resmi hari ke-300 genosida Israel yang dikeluarkan Media Kantor Pemerintahan di Gaza:*
◻️ (3.457) upaya pembantaian telah dan terus dilakukan tentara Zionist,
◻️ (49.480) total syuhada dan orang hilang,
◻️ (±10.000) jasad masih tertimbun di reruntuhan atau hilang,
◻️ (39.480) total syuhada telah tiba di rumah sakit,
◻️ *(16.314+) anak-anak syahid,*
◻️ (40) anak-anak syahid karena kelaparan,
◻️ *(10.980+) jumlah syuhada wanita,*
◻️ (885) jumlah syahid tenaga medis,
◻️ (107) Ilmuwan, profesor universitas, dan peneliti syahid dibunuh pasukan penjajah,
◻️ (79) jumlah syahid kru pertahanan sipil,
◻️ (165) jurnalis syahid,
◻️ (7) pembantaian kuburan massal baru ditemukan di sekitar rumah sakit,
◻️ (520) jasad syuhada ditemukan dari 7 kuburan massal tersebut. Mayoritas wanita dan anak-anak,
◻️ (168) pusat penampungan menjadi target sasaran serangan udara Israel.
◻️ (91.128) jumlah warga yang terluka,
◻️ (71%) korban keseluruhan adalah wanita dan anak-anak,
◻️ (17.000) anak-anak hidup tanpa orang tua atau salah satu dari mereka,
◻️ (3.500) anak berisiko meninggal akibat kekurangan gizi dan kekurangan pangan.
◻️ (±12.000) total warga terluka perlu lakukan perawatan lebih guna menjalani operasi,
◻️ (±10.000) pasien kanker hadapi kematian dan membutuhkan pengobatan,
◻️ (1.737.524) alami resiko penyakit menular akibat pengungsian,
◻️ (71.338) kasus infeksi virus hepatitis,
◻️ (±60.000) ibu hamil hadapi resiko kematian karena kurangnya akses layanan kesehatan,
◻️ (350.000) pasien kronis hadapi resiko kematian karena kebutuhan obat tidak memadai,
◻️ (5.000) warga Gaza telah ditahan sejak 7 Oktober,
◻️ (310) tenaga kesehatan telah ditangkap,
◻️ (36) kasus penangkapan jurnalis,
◻️ (2) juta warga Gaza terpaksa mengungsi dengan ancaman bom setiap saat,
◻️ (198) kantor pusat pemerintahan hancur,
◻️ (117) sekolah dan universitas hancur total,
◻️ (332) sekolah dan universitas hancur sebagian,
◻️ (610) masjid hancur total,
◻️ (211) masjid hancur sebagian,
◻️ (3) gereja-gereja hancur total,
◻️ (±150.000) unit rumah hancur total,
◻️ (453.000) unit rumah hancur sebagian,
◻️ (+80.000) ton bahan peledak telah dijatuhkan Israel & Amerika untuk bantai warga sipil, mayoritas wanita & anak-anak,
◻️ (34) rumah sakit tidak bisa beroperasi lagi,
◻️ (68) puskesmas berhenti beroperasi,
◻️ (162) institusi kesehatan menjadi sasaran ssrangan pasukan Zionist dan alat tempurnya,
◻️ (131) ambulans hancur,
◻️ (34) fasilitas, taman bermain, dan pusat olahraga hancur,
◻️ (206) situs arkeologi dan peninggalan lenyap,
◻️ (3.030) kilometer jaringan listrik hancur total,
◻️ (33) miliar dolar total kerugian awal sejak perang genosida Israel di Jalur Gaza.
2. Jalan Gelap Pembebasan Palestina
a. Solusi dua negara
Upaya untuk membendung perlawanan daripada gerakan Jihad Islam di di Palestina maka opsi yang diajukan oleh penjajah Israel khususnya dukungan daripada Amerika Serikat Inggris juga sekutunya di PBB adalah dengan opsi Dua negara di Palestina. Wilayah Palestina meliputi Jalur Gaza dan tepi barat sedangkan sisanya oleh penjajah Israel. Upaya ini layak ditolak oleh Umat Islam, karena sama saja menyerahkan tanahnya untuk terus dirampok dan dijajah, tidak mungkin bisa berdampingan antara pemilik rumah dan perampok.
b. Meraih kemerdekaan versi Nasionalisme Penjajah
Jalan perjuangan yang ditempuh oleh sebagian umat Islam yang ada di Palestina adalah dengan mendirikan kembali konsep negara merdeka versi negara bangsa dengan bendera hasil perjanjian Sykes Picot yang selama ini dikibarkan di seluruh dunia seolah-olah itu adalah bendera hasil daripada kesepakatan umat Islam di Palestina. Kemerdekaan seperti ini adalah kemerdekaan semu karena bisa dipastikan mereka akan mengikuti arahan dari penjajah, baik dari konsep negara berdasar demokrasi, hukum, ekonomi, keamanan dan lain-lain tidak sepenuhnya merdeka. Sehingga umat Islam yang ada di Palestina tidak akan mungkin untuk meraih kemerdekaan Hakiki dengan menerapkan kembali sekulerisme dengan jargon-jargon demokrasi. Upaya-upaya yang seperti ini Seharusnya tidak diikuti oleh umat Islam, karena merupakan jalan gelap pembebasan atau kemerdekaan semu, harus ada opsi lain yang terang benderang bagi umat Islam khususnya di Palestina maupun umat Islam di seluruh dunia untuk memerdekakan negeri Muslim daripada penjajahan sistem kufur demokrasi atau negara bangsa
3. Jalan Terang Pembebasan Palestina
Jalan terang bagi pembebasan penjajahan di Palestina sebagai negeri yang menjadi jantungnya negeri-negeri muslim tidak bisa dilepaskan daripada upaya yang dicontohkan oleh Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam ketika untuk mengokohkan dan menerapkan Islam secara sempurna terbebas dari berbagai penindasan maka bisa disimpulkan sebagai berikut thoriqoh yang ditempuh oleh Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, diantaranya :
1. Umat Islam wajib mendakwahkan islam secara sempurna, di mana Islam bukan hanya mengatur ranah hablum minallah, hablubinnafsi, tetapi juga sepaket dengan habluminannas, dimana ajaran uqubat atau persanksian juga muamalah secara sempurna mengatur seluruh manusia. Upaya untuk mendakwahkan Islam yang secara sempurna ini tidak bisa dilakukan dengan mengandalkan individu setiap muslim akan tetapi umat Islam harus membentuk lah kelompok dakwah yang visinya untuk melanjutkan kehidupan Islam yang saat ini terhenti dengan menegakkan seluruh aturan-aturan Islam atau Syariah Islam di bawah institusi Islam yang bernama Khilafah Islamiyah. Kelompok dakwah ini akan berinteraksi dengan umat Islam, meraih dukungan umat juga para ahlu quwwah militer Umat Islam yang secara sadar menginginkan perubahan kehidupan, khususnya negeri Palestina yang sedang terjajah oleh Negara Kafir harbi Fi’lan.
2. Umat Islam wajib berjihad melawan Agresi Militer dari Zionis Yahudi yang mendapat dukungan dari negara Amerika, Inggris dan yang lainnya. Berbagai perundingan, pembicaraan perdamaian selalu mereka Langgar selalu mereka khianati, Hanya bahasa jihad saja yang mereka mengerti. Namun, untuk berjihad dengan kesatuan penuh maka umat Islam harus memiliki institusi politik dan kepemimpinan yang satu seluruh dunia yang bernama Khilafah. Khilafah ini akan dipimpin oleh seorang Imam atau Amirul Mukminin atau Khalifah yang akan memobilisasi pasukan dari seluruh negeri-negeri muslim, akan melakukan strategi pemutusan hubungan dengan PBB, dengan Amerika dan negara Eropa yang berani mengganggu umat Islam di Palestina dengan ketegasan seorang Khalifah dalam berjihad melawan penjajahan Amerika Inggris, Israel maka otomatis akan menimbulkan Izzah yang tinggi pada umat Islam di mata orang-orang kafir karena umat Islam sudah bisa disatukan kembali dalam satu Barisan, yang tadinya negeri-negeri muslim terpecah dari negeri-negeri berdasarkan kebangsaan menjadi sebuah negara yang besar yang bernama Khilafah Islamiyah yang membentang dari Maroko Sampai Merauke dan negeri-negeri lainnya yang menyatakan bersatu dengan Khilafah Islamiyah. Keputusan khalifah akan membuat bergaining posisi umat Islam sangat diperhitungkan dan ditakuti oleh negara-negara kafir, dan berpikir ulang untuk berani melawan umat Islam
3. Setelah umat Islam mampu untuk berjihad melawan Amerika Inggris dan yang lainnya maka kedudukan umat Islam akan meluasnya wilayah Islam disebabkan oleh politik luar negeri Khilafah yakni dakwah Islam dan Jihad. Dengan politik luar negeri Khilafah ini memungkinkan negara-negara kecil yang ada di dunia untuk bersatu menjadi bagian dari Khilafah Islam. Sehingga pembebasan Palestina ini bisa merubah total konstelasi geopolitik di dunia saat ini. semua kezaliman-kezaliman yang dilakukan oleh penjajah Amerika dan Eropa akan mudah diatasi oleh Khilafah Islamiyah karena Jumlah Militer Umat Islam sangat kuat, ditambah sumber daya Alam yang sangat melimpah akan membuat kokohnya negara Superpower Khilafah Islamiyah.
C. Kesimpulan
Umat Islam selayaknya harus kembali kepada ajaran Islam dalam melihat pembebasan penjajahan di Palestina. Tidak mungkin akan bebas Palestina dengan arahan orang-orang kafir atau ajaran-ajaran kufur demokrasi, nasionalisme, sekulerisme dan isme isme lainnya. pembebasan Palestina hanya bisa dilakukan dengan ajaran Islam juga institusi Islam yang menerapkan ajaran Islam tersebut. Untuk mengatasi penjajahan ini bisa disimpulkan dengan dua kata yakni dakwah dan Jihad yang dilakukan oleh Khilafah Islamiyah Ala Minhajun Nubuwwah.
D. Rekomendasi
Selayaknya umat Islam di manapun berada untuk meninggalkan seruan-seruan kufur berupa demokrasi, bendera nasionalisme, solusi dua negara, perundingan damai bagi Palestina Israel yang semua itu adalah pemikiran-pemikiran yang berasal dari musuh-musuh umat Islam. Seluruh gerakan umat Islam yang ada di negeri-negeri muslim mulai berbenah dan berfokus diri untuk sama-sama bergandengan tangan menegakkan Islam aturan Islam di dalam institusi Islam yakni tegaknya Syariah Islam dengan Khilafah Islamiyah.
E. Daftar Pustaka
* Via Al-Qur’an Indonesia https://quranformobile.com
* https://fnn.co.id/post/kronologi-sejarah-palestina-
* https://t.me/gazamedianet