Oleh : Widi Yanti
Melihat dengan kedua mata ini secara langsung pada malam hari akan memunculkan beragam rasa. Bergantung pada suasana hati. Kesimpulan yang didapat dipastikan akan beda. Sebagaimana latar belakang seseorang dalam melihat fakta tersebut. Sangat dipengaruhi oleh sudut pandang seseorang.
Rasa takut akan kegelapan yang terkesan seram dan kental dengan suasana mistis. Ada hantu berbentuk pocong, kuntilanak, genderuwo dan sejenisnya. Hal ini muncul dikarenakan kekeliruan pemahaman dari mulai usia dini.
Secara internal, anak butuh penjelasan gamblang. Bahwa dengan kekuatan iman atau keyakinan Allah menciptakan manusia dengan potensi akal untuk berpikir rasional. Penjelasan bahwa hantu dalam bentuk apapun adalah upaya setan untuk mengganggu manusia.
Harus ditekankan bahwa dengan doa memohon perlindungan Allah menjadi pembiasaan untuk menghalau rasa takut akan hantu.
Secara eksternal, berbagai media baik cetak maupun elektronik memaparkan berbagai sajian yang bernuansa mistis. Ada kuntilanak yang ikut jadi bintang iklan. Ada film horor. Ada film kartun yang dibintangi oleh pocong. Dan masih banyak lagi. Hal ini secara tidak langsung memicu ketakutan pada saat tertentu. Bayangan seram yang masih tergambar jelas di benak, membuat rasa takut menjadi cemas saat sendirian. Seakan dia dikejar oleh hantu yang ada di pikirannya sendiri. Padahal faktanya tidak ada apa-apa.
Sebagaimana Rasulullah SAW menasehati Ibnu Abbas RA di masa kecil. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, “Pada suatu hari saya pernah membonceng di belakang Rasulullah SAW, lalu beliau bersabda, “Wahai anak muda, sesungguhnya akan kuajarkan kepadamu beberapa kalimat. Jagalah Allah, niscaya Ia juga akan menjagamu. Jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati-Nya ada di hadapanmu. Apabila engkau meminta sesuatu, mintalah kepada Allah. Jika engkau memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, andaikan saja umat seluruhnya berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu, mereka tidak akan bisa memberikan manfaat kepadamu kecuali sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu. Dan andaikan saja mereka bersatu untuk menimpakan bahaya terhadapmu, mereka tidak akan bisa memberikan bahaya itu terhadapmu kecuali sesuatu yang Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembar catatan telah kering.” (HR. Tirmidzi)
Malang, 21 September 2019
#nubar
#nulisbareng
#level3
#berkreasilewataksara
#menulismengabadikankebaikan
#week3
#RNB6