7 Kerugian Dunia Tanpa Khilafah

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Khadijah Annajm

 

Khilafah sebagai perisai umat telah lama hilang eksistensinya dari muka bumi. Sejak 3 Maret 1924 M bertepatan 28 Rajab 1342 H hingga hari ini nyaris satu abad lamanya umat kehilangan perisai dan pelingdungnya. Umat islam menjadi umat yang lemah tidak punya kekuatan bagaikan buih di lautan.

Problematika umat semakin beragam dan seolah tidak ada jalan keluar karena absennya khalifah sebagai pemimpin dan pelaksana syariat. Betapa banyak kerugian yang menimpa umat ini akibat kekosongan kepemimpinan islam atas dunia.

1- Keridhaan Allah SWT.

Keridhaan Allah SWT hanya dapat dicapai dengan mengikuti seluruh hukum dan aturan-Nya dengan penuh ketaatan sebagaimana dipraktikan oleh nabi kita Muhammad saw. Hanya saja fakta yang terjadi tanpa khilafah hukum Allah tidak bisa dijalankan oleh umat secara totalitas. Umat hanya mampu menjalankan sebagian kecil dari syariat semisal sholat, puasa, zakat, menutup aurat dsb. Itupun pelaksanaannya tidak sempurna karena banyak individu yang menolak untuk taat. Banyak juga yang gemar maksiat namun tidak ada yang menegakkan uqubat atasnya.

Hukum – hukum muamalat seperti aturan pendidikan, politik , pergaulan, ekonomi, pidana dsb semuanya diatur dengan undang-undang buatan manusia. Padahal hukum inilah yang paling banyak dan mampu mengatur kehidupan bermasyarakat dan bernegara sesuai dengan islam. Umat ingin dihukumi dengan syariat namun negara justru menjalankan hukum buatan manusia. Bagaimana Allah akan ridho sementara aturanNya diabaikan.

2- Hilangnya Imam atau Khalifah atau Amirul Mukminin.

Banyak yang hilang ketika kaum muslim kehilangan legitimasi kepemimpinan ini dan kehilangan lainnya menyusul seperti bola salju. Padahal para sahabat yang mulia telah berijmak bahwa kekosongan kekhilafahan maksimal tiga hari. Sementara kaum muslimin hari ini sudah seratus tahun hidup tanpa khilafah. Dari Abdullah bin Umar meriwayatkan, “Aku mendengar Rasulullah mengatakan,” Barangsiapa melepaskan tangannya dari ketaatan kepada Allah, niscaya dia akan menemui Allah di Hari Kiamat dengan tanpa alasan. Dan barangsiapa mati sedangkan di lehernya tak ada bai’ah, maka dia mati dalam keadaan mati jahiliyah.” (HR. Muslim).

3- Hilangnya rasa aman dan jaminan keamanan.

Keamanan sebuah kebutuhan asasi bagi setiap individu rakyat. Hanya saja dalam sistem sekarang keamanan dan rasa aman menjadi barang mahal. Pasalnya kejahatan dan kemaksiatan selalu merajalela dimana-mana. Kejahatan merambah ke semua penjuru negeri baik di kota maupun di perkampungan. Dikeramaian  kota dan kesunyian desa tersebar merata  kejahatan dan pelaku kejahatan. Sehingga sangat sulit untuk bisa menjamin keamanan jiwa, harta, kehormatan dan agama dalam sistem kapitalis saat ini.

 

4- Hilangnya ilmu pengetahuan, pendidikan dan kepedulian yang lahir dari kepibadian Islam.

Pendidikan dalam design sistem kapitalis menjadikan pasar sebagai acuan. Kurikulum dibuat untuk melahirkan para sarjana bermental buruh yang siap ditampung oleh dunia kerja. Pendidikan minim visi. Pendidikan yang justru membodohi umat bahwa akar persoalan dunia adalah sistem kapitalis. Bahwa tugas utama para intelektual adalah mencerdaskan umat serta mengembalikan kepemimpinan islam atas dunia.

 

Kebodohan merajalela karena semakin meluasnya buta huruf.  Banyak umat yang tidak mampu membaca alqur’an konon lagi mengamalkannya. Pendidikan berkualitas hanya bagi yang mampu secara finansial. Semakin baik kualitas maka biaya yang dituntut juga akan semakin besar. Otomatis rakyat yang miskin sangat sulit untuk meraih pendidikan tinggi lagi berkualitas.

Terlebih lagi pendidikan didesign bukan untuk melahirkan individu bersyaksiyah islam. Pasalnya produk dari sistem ini justru melahirkan individu muslim bermasalah. Salah dalam memahami kehidupan. Salah dalam memahami islam. Bahkan banyak terlahir dari produk pendidikan ini individu muslim yang memiliki pemahaman yang salah. Muslim tetapi pemahamannya sekuler. Muslim tapi pemahamannya kapitalis bahkan komunis.

5- Hilangnya kekuatan dan Jihad.

Kaum muslimin yang berjumlah 1,5 milyar lemah dihadapan segelintir penjajah. Umat islam tidak punya kekuatan. Tidak ada yang menyerukan jihad membebaskan Palestina. Tidak ada tentara jihad yang membela muslim Uighur, muslim Rohingya,muslim Pattani dan muslim lain yang terhina dan tertindas di negerinya.

Sungguh sangat miris pengihinaan terhadap Rasulullah yang mulia terus berulang dan semakin menjadi namun si penghina tetap aman karena terhentinya jihad yang mampu memutus urat nadinya. Jihad yang mampu menundukkan kesombongan kaum kafir. Jihad yang mampu menghinakan kekafiran dan pembelanya.

6- Hilangnya kekayaan.

Umat islam menjadi miskin meski secara geografis kaya. Sumber daya alam melimpah ruah.  Akan tetapi ternyata rakyatnya miskin, menderita, kelaparan bahkan menjadi pengemis dan buruh di negeri sendiri.

Kemiskinan terus bertambah sementara kekayaan alam terus dijarah atas nama investasi. Sungguh betapa sulit untuk sejahtera dalam naungan sistem sekuler. Mendambakan hidup kaya dan sejahtera bagaikan pungguk merindukan bulan bagi kebanyakan orang. Berbeda dengan sistem khilafah dimana khalifah berusaha menjamin kesejahteraan rakyatnya. Karena bagi khalifah kemiskinan dan penderitaan rakyat sangat menentukan ringan dan beratnya hisabnya di akhirat.

7- Hilangnya kesatuan umat islam.

Negeri kaum muslim terpecah menjadi 56 bagian yang tidak sah, dan AS tengah bekerja keras menciptakan bagian ke 57 di Palestina, ke 58 di gurun Afrika barat dan ke 59 di Timor Timur. Padahal Islam hanya mengijikan umat berada dalam satu kepemimpinan khalifah.

Sistem khilafah adalah sitem kesatuan dan haram untuk memisahkan satu negeri dari negeri islam lainnya.

Rasulullah SAW bersabda : Siapa yang membai’at seorang imam (pemimpin) lalu memberikan genggaman tangannya dan menyerahkan buah hatinya, hendaklah ia menaatinya semaksimal mungkin. Dan jika datang orang lain yang mencabut kekuasaan itu, penggallah leher orang itu.” (HR Muslim).

Sudah saatnya umat Islam bersatu untuk menegakkan khilafah. Dengan khilafah umat islam akan kembali menjadi umat terbaik yang akan membebasakan dunia dari kekufuran dan kedzoliman. Khilafah menjadi kebutuhan dan sekaligus kewajiban. Tegaknya khilafah juga sebuah janji yang akan Allah tunaikan bagi hamba-hambaNya sebagaimana dalam firmanNya :

“Dialah yang mengutusRasulNya dengan membawa petunjuk dan agama yang haq agar dimenangkan Allah terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. (QS. Al Fath [48] : 28).

Wallahua’lam bishawab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *