Yuk Hijrah di Bulan Muharram

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Nur Mariana, S.Sos, M.Sos

Bulan Muharram adalag bulan yang pertama dan salah satu dari 12 bulan dan kalender hijriyah yang tercantum pada kitabullah. Sejak Allah menciptakan alam semesta. Makna Muharram adalah yang diharamkan yakni sesuatu terhormat atau dihormati. Memaknai Muharram yang Benar jika Allah menghendaki kebaikan buat hamba-Nya, maka tidak ada seorang pun yang bisa menghalanginya. Walaupun bekerja sama dengan sebanyak orang sekalipun. Sebaliknya jika Allah menghendaki kesengsaraan buat seorang hamba, maka tak ada yang bisa menghalanginya walau bekerja sama dengan sebanyak apapun. Maka, kita lebih baik berdoa saja kepada Allah yang mengusai langit dan bumi, agar kita selalu dalam perlindungan dan kemudahan semua urusan.

Oleh karena itu, yang paling relevan untuk dilakukan ketika datang tahun baru Hijriyah, di bulan Muharram ini adalah apa yang diucapkan Amirul Mukminin Umar bin Khathab :

“Haasibuu anfusakum qabla an tuhasabuu”. Koreksilah diri kalian, sebelum kalian dikoreksi di akherat kelak. Saudara muslimku, pada momentum tahun baru ini, marilah kita semua melakukan introspeksi diri dari perbuatan apapun yang sudah kita perbuat pada tahun-tahun sebelumnya.

Apakah sudah beramal sesuai syariat Allah ataukah masih banyak amalan yang tanpa dasar alias semaunya sendiri.
Mari kita perbanyak memohon ampunan Allah agar dosa-dosa kita dihapus dan kita diberi kesempatan untuk memperbaiki diri, dengan beramal sesuai syariat Islam dan meneladani Rasulullah saw. Bulan Muharram, identik dengan bulan hijrah atau bulan perubahan. Perubahan yang menuntut kita bergerak menuju kepada ketaatan yang paripurna. Yang ditahun kemaren masi bolong² shalatnya atau masi menunda shalat ditahun ini kita list agar tepat waktu, sholat tepat waktu, Rajn Baca Al-qur’an, Birul walidain, menutup aurat, jangan dekati zina, Rajin ikut kajian d hijrah kaffah. Nah jadi kita bakalan difahamin nih jika ikut kajian intensif Islam itu tidak hanya bahas ibada, shalat, puasa dan zakat haji tapi bagaimana menutup Aurat, pergaulan pendidikan ekonomi dan bernegara sesuai dengan syariat Islam.

Sistem yang ada saat ini, berpijak pada sekulerisme (pemisahan agama dari kehidupan) atau bahkan sistem saat ini memusuhi islam dengan bukti revisi pelajaran Agama yang katanya tidak relevan masyaAllah. Sementara, kita sebagai seorang Muslim dan seorang Hamba, diperintahkan oleh Allah SWT untuk berislam secara kaaffah yang tertuang dalam Q.S Al Baqoroh ayat 208, yang artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu”.

Hijrah dimulai dari diri sendiri kewajiban menutup aurat QS An-Nur 31

“ dan hendaknya mereka menutup kain kerudung ke dadanya…” QS. Al-Ahzab 59

“ hendaknya mereka menutup jilbabnya keseluruh tubuh mereka…” dan larangan berpacaran QS Al-Isra’ 32 ayat tersebut menegaskan bahwa seorang muslim wajib menjalankan islam secara kaffah.
Memperbaiki diri, keluarga pun turut menjadi bagian yang wajib diubah menjadi keluarga yang bertaqwa Mengajak mereka kepada perintah Allah dengan menggunakan bahasa yg baik.

Sebagai Anak wajib birrul walidain dengan semaksimal mungkin. Jika orang tua sudah tidak ada maka bg seorang anak wajib mendoakannya. Bagaimana dengan masyarakat? Jika anak di bawah pengaruh keluarga, masyarakat adalah rumah bagi keluarga. Menjaga keluarga saja tidak cukup, sedangkan masyarakatnya masih awam tentang Islam dan ajarannya. Maka perlu untuk mulai peduli kepada sekitar (masyarakat). Kita ambil bagian dalam perubahan masyarakat.

Menyampaikan dakwah Islam, saling menasehati dalam kebaikan, mencegah dari kebiasaan yang melanggar aturan Islam, mengedukasi dengan pemahaman Islam, memberikan pemahaman bahwa masyarakat kita sedang sakit, misal maraknya pergaulan bebas, pornoaksi, pornografi, narkoba, kriminalitas dan lain sebagainya. Sehingga dengan kesadaran terhadap fakta dan pemahaman Islam, masyarakat kita kembali kepada ajaran Islam yang sempurna

Di manakah posisi negara dalam perubahan ini? Negara ibarat pagar yang melindungi rumah beserta penghuni di dalamnya Kedudukan negara sebagai pelindung bagi para penghuninya tentu mendapat perhatian utama Pagar ini telah rusak dan lapuk Tidak bisa menjadi benteng bagi para penghuninya Negara kita, belum bisa mengurusi rakyatnya dengan baik dalam segala aspek Politik yang berasas pada kekuatan uang, yang menghasilkan pemimpin-pemimpin yang korupsi Ekonomi yang carut marut, hutang membengkak, kekayaan alam banyak yang dikuasai asing Sosial yang mengiris; kemiskinan, kriminal, pengangguran, kelaparan, pergaulan bebas, LGBT Hukum yang tidak menjerakan sudah saatnya negara ini melepaskan sistem rusak yang membelenggu yaitu dengan menerapkan aturan Islam secara totalitas, inilah momen muhasabah menyeluruh untuk berselera tunduk kepada Islam meninggalkan praktek ekonomi kapitalis; praktek riba meninggalkan sekularisme; yang memisahkan agama dari kehidupan serta praktek-praktek yang dilarang Islam lainnya, seperti membuka peluang perzinahan, LGBT, lokalisasi, membuka lebar produksi miras dan lain sebagainya menuju perubahan totalitas yakni menerapkan Islam secara kaffah dalam seluruh aspek; pemerintahan, politik, ekonomi, sosial, pendidikan dan budaya. Saatnya negara kita menepkan islam kaffah mencontoh kegemilangan islam pada masa kepemimpinan khilafah.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *