Oleh: Nadhisa (Siswi SMK Ar-Rahmah, Bogor)
Sadar gak, sih, kalo dunia pendidikan Indonesia tuh mundur ? Bukan karena pergantian kurikulum yang tak jelas atau rencana dihapuskannya ujian nasional, tapi masalah ini sebenarnya jauh lebih besar dan mengakar. Masalah ini berawal dari cara pandang kita terhadap pendidikan. Sebagian besar orang tua beranggapan, pendidikan ditempuh untuk mendapat pekerjaan, atau mungkin hanya sebagai formalitas belaka. Sehinga, wajar jika kurikulum yang dibuat hanya difokuskan agar anak mendapat skill yang diperlukan untuk bekerja. Sementara itu, sebagian besar pelajar memandang ujian adalah sesuatu yang menyeramkan dan belajar adalah sesuatu yang menyebalkan. Jadi, kalau ada ujian, hafalkan materi walaupun gak paham, atau contek punya orang lain, yang penting nilai bagus dan gak dimarahin orang tua.
Lalu, bagaimana cara pandang yang benar ? Jelas, cara pandang Islam-lah yang benar. Islam memandang pendidikan sebagai hal yang penting. Pada masa sekolah dasar, pendidikan akan difokuskan pada penguatan aqidah. Sehingga, terlahirlah generasi yang kuat imannya, dan meletakan dasar segala sesuatu pada Islam. Sehingga, pada saat mulai memasuki jenjang sekolah menengah, saat dimana mulai diajarkan ilmu keduniaan, belajar bukanlah dianggap sebagai hambatan. Justru belajar adalah sesuatu yang terus dilakukan dengan ikhlas, karena memang begitu Allah memerintahkan. Dan itu dilakukan dengan didasari kesadaran dan kecintaan pada Allah dan Rasulnya. Sehingga, benar-benar memahami ilmu adalah untuk bekal ke akhirat ataupun agar bermanfaat bagi umat. Terlebih, dalam jenjang sekolah menengah, difokuskan pada bidang yang diminati dan tidak dibebankan untuk menguasai bidang lainnya. Maka, terlahirlah generasi yang kuat imannya, mencintai ilmu, berorientasi pada akhirat, dan berakhlak mulia. Karena memang, dalam Islam, yang dicari adalah keberkahan ilmu. Dan itu dimulai dari adab yang baik.
Cara pandang seperti ini telah terbukti melahirkan generasi yang cerdas, dan berpengaruh terhadap pendidikan maupun teknologi dunia. Terbukti dari pernah diterapkannya metode ini pada masa kekhalifahan.