Pemuda Anarkis, Buah dari Sistem Sekuler Kapitalis

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Pemuda Anarkis, Buah dari Sistem Sekuler Kapitalis

Dina Maryani 

Ibu Rumah Tangga

 

Beberapa hari ini publik dikejutkan oleh tindakan amoral para pemuda. Kasus pertama penganiayaan yang dilakukan oleh anak pejabat pajak M (20) kepada anak petinggi GP ansor D (17), kejadian tersebut dilakukan di sebuah perumahan di Pesanggarahan Jakarta Selatan, Senin (22/02) sekitar pukul 20.30 WIB. Penganiayaan ini mengakibatkan David koma selama empat hari. Dikutip dari cnnindonesia.com (25/2/2023)

Kasus kedua yang tak kalah viral adalah siswi SMP J (14) di Bone Sulawesi Selatan, yang diperkosa oleh empat teman sekolahnya hingga berujung pada kematian. J mengalami sakit di bagian alat vital sampai susah duduk (kompas.com).

Kasus ketiga adalah kasus lima orang pemuda usia antara 18-19 tahun, yang melakukan pencurian serta kekerasan di Purwakarta, Rabu (22/02) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Lima pemuda ini melakukan pembacokan pada punggung korban sesudah itu merampas ponsel korban (jurnalporli.com).

Dari kasus-kasus yang dilakukan oleh pemuda tadi, ini hanya sedikit fakta yang tengah viral di media. Di luar sana masih banyak kasus yang tidak diungkapkan ke media.

Banyaknya kekerasan yang dilakukan oleh pemuda ini menunjukan ada yang salah dalam sistem kehidupan saat ini. Mulai dari sistem pendidikan yang gagal mendidik generasi yang berkepribadian Islam, peran keluarga yang lemah mendidik pemuda sehingga berprilaku tidak baik dan masyarakat yang rusak.

Semua itu adalah hasil dari paham sistem sekulerisme. Sekulerisme adalah paham yang memisahkan agama dari kehidupan. Agama hanya boleh mengurusi kehidupan pribadi saja, sedangkan untuk kepentingan umum mereka menggunakan akal manusia yang sifatnya lemah dan terbatas. Sehingga peraturan yang mereka buat hanya untuk kepentingan mereka saja.

Misalnya dalam sistem pendidikan sekulerisme tujuannya bukan lagi untuk menimba ilmu, tetapi untuk mencetak calon buruh yang terlatih. Ini adalah akibat dari sistem kapitalisme yang memandang bahwa kebahagiaan hanya berasal dari materi saja. Inilah yang mengakibatkan para pemuda kurang dalam pemahaman agama, sehingga dalam menyelesaikan masalah mereka bertindak seenaknya dan anarkis. Selain itu kesibukan orang tua yang bekerja menjadikan mereka abai dalam mendidik anak.

Abainya negara dalam membentengi pemuda, seharusnya negara membekali mereka dengan akidah yang kuat. Tapi dalam sistem kapitalisme sekulerisme ini negara gagal dalam hal itu.

Tidak heran jika saat ini banyak sekali kasus yang dilakukan oleh pemuda, dalam sistem ini pemuda cenderung menyelesaikan masalahnya dengan kekerasan dan anarkis.

Berbeda dengan sistem Islam. Keluarga akan berperan sebagai sekolah pertama bagi anaknya. Masyarakat Islam akan berprilaku amar ma’ruf nahi mungkar, sehingga mereka tidak akan bersikap individualis. Begitupun negara akan menjadi perisai bagi pemuda dengan menjadikan pemuda yang kuat akidahnya.

Dalam sistem pendidikan negara akan menerapkan kurikulum yang berlandaskan Islam untuk membentuk kepribadian Islam, wawasan Islam dan akidah Islam. Sehingga pemuda akan kuat kepribadiannya. Dalam sistem sosial negara akan mengatur interaksi antara laki-laki dan perempuan sehingga tidak akan terjadi pelanggaran hukum syari’at seperti pacaran, dengan begitu akan terhindar dari kasus pelecehan.

Sistem Islam akan menyelesaikan berbagai masalah yang dilakukan oleh para pemuda, sehingga akan membentuk pemuda yang kuat dan berakidah Islam yaitu pemuda yang berkepribadian Islam, pola pikir Islam dan pola sikap Islam. Dengan demikian mereka tidak akan melanggar hukum syari’at. Jika masih ada pemuda yang melanggar hukum syariat maka akan dikenakan sanksi tapi bagi pemuda yg sudah baligh saja.

Semua itu diupayakan karena pemuda adalah garda terdepan dalam membangun peradaban Islam di masa yang akan datang.

Wallahu’alambishawab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *