Kriminalitas Terus Berulang, Potret Generasi Makin Buram
Novita
(Muslimah Brebes)
Ketika kita menonton dan mendengarkan berita di berbagai media online, kita sering menjumpai cerita-cerita pembunuhan. Pembunuhan anak terhadap orang tua, orang tua membunuh anak, istri terhadap suami, dan lain-lain.
Meskipun Allah telah menganugerahi kita sifat-sifat cinta dan perasaan yang lembut, tetapi rasa kemanusiaan kita sebagai hamba ciptaan Allah telah hilang.
Namun yang terjadi saat ini adalah banyak orang yang tidak merasakan rasa kemanusiaan dalam jiwa dan hatinya.
Kemarahan yang tidak terkendali dapat dengan mudah menghilangkan nyawa orang yang kita sayangi yang merupakan bagian dari anggota keluarga.
Seperti yang terjadi baru-baru ini seorang ibu di bunuh oleh anak kandungnya sendiri. Kejadian tersebut tentu membuat geger masyarakat setempat, yaitu di Jln Sepakat RT 46 Kelurahan Baru Tengah, Kecamatan Balikpapan Barat, dan terjadi pada Jumat 23 Agustus 2024 sekitar pukul 21.13 WITA. ( www.procal.co )
Sementara di Cirebon, seorang anak melakukan penganiayaan terhadap bapak kandungnya hingga berujung pada kematian sang Ayah.
( www.metrotv.news )
Sungguh mengkhawatirkan melihat betapa mudahnya menghilangkan nyawa saat ini.Karena terbawa oleh emosi sesaat atau tidak memiliki kekuatan untuk menghadapi cobaan, mereka tidak dapat berpikir dengan tenang sehingga membuat mereka kehilangan akal sehatnya.
Kesulitan ekonomi dan gaya hidup dapat menjadi satu dari sekian faktor penyebab seseorang melakukan tindakan keji tersebut. Tingkat stres masyarakat terus meningkat sehingga mengakibatkan hilangnya naluri kepedulian.
Hal ini membuat mereka lebih cenderung meluapkan emosi dan bahkan melakukan perilaku sadis.
Sistem yang diterapkan pun mempunyai dampak besar terhadap kehidupan masyarakat saat ini.Karena dalam masyarakat sekuler, kepuasan fisik dan materi adalah prioritas utama, sehingga akan menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan untuk memuaskan keinginan hawa nafsu tersebut. Tentu saja hal ini juga dapat mempengaruhi pengendalian emosi masyarakat saat ini.
Sistem sanksi yang ada saat ini pun tidak membuat masyarakat jera, sehingga hal itu pula menyebabkan maraknya angka kriminal.
Memang begitulah potret sistem yang ada saat ini, karena semua bukan bersandar pada aturan Sang Pencipta, maka wajar saja jika faktanya sistem yang ada tidak dapat mengatasi problematika manusia, justru malah membuat masalah demi masalah terus bermunculan.
Tentu akan berbeda dengan sistem Islam. Karena,Islam bertujuan agar manusia menaati Allah SWT dan segenap aturan-aturan Nya.
Islam mengajarkan manusia untuk selalu mengendalikan hawa nafsunya sesuai aturan Islam.
Sistem pendidikan Islam pun mampu membentuk karakter yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, sehingga hal itu dapat menjauhkan diri dari kemaksiatan dan tindak kejahatan. Karena tentu akan berpikir dua kali dalam bertindak, sebab semua tentu akan dimintai pertanggungnawaban di akhirat kelak.
Dalam sistem Islam, negara berperan penting dalam menjamin pendidikan dan media informasi yang berkembang di masyarakat.
Sehingga hal tersebut dapat mengarahkan masyarakat pada cara berpikir yang benar, bahwa hidup tidak lebih dari sekedar ladang untuk beramal untuk menjamin kehidupan akhirat yang kekal.
Sehingga hal itu akan memunculkan rasa takut kepada Sang pembuat hukum yaitu Allah SWT, karena dorongan akidah yang kuat tersebut sehingga setiap individu akan selalu merasa di awasi dan di perhatikan gerak geriknya oleh Allah SWT.
Negara pun harus bisa menjamin kebutuhan masyarakat secara layak sebagai langkah awal agar masyarakat dapat meraih ketenangan dalam menjalani kehidupan. Lapangan pekerjaan bagi kaum laki-laki harus cukup, karena laki-laki mempunyai kewajiban untuk menafkahi anggota keluarganya. Tersedianya fasilitas pendidikan, kesehatan, juga transportasi yang murah dan memadai, serta jaminan rasa aman bagi setiap masyarakat. Sehingga hal tersebut merupakan salah satu kunci untuk menekan angka kriminalitas.
Islam pun mempunyai sistem sanksi yang tegas dan memberikan efek jera bagi siapapun pelaku kriminalitas. Hal itu untuk mencegah manusia melakukan tindakan yang dapat membuat murka Allah Ta’ala, sehingga tidak ada pula orang-orang yang akan berbuat hal yang sama. Sehingga mereka yang melakukan kemaksiatan dan kejahatan akan selalu berpikir seribu kali untuk melakukan hal tersebut.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu (melaksanakan) qisas berkenaan dengan orang yang dibunuh. Orang merdeka dengan orang merdeka, hamba sahaya dengan hamba sahaya, perempuan dengan perempuan. Tetapi barang siapa memperoleh maaf dari saudaranya, hendaklah dia mengikutinya dengan baik, dan membayar diat (tebusan) kepadanya dengan baik (pula). Yang demikian itu adalah keringanan dan rahmat dari Tuhanmu. Barang siapa melampaui batas setelah itu, maka ia akan mendapat azab yang sangat pedih.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 178)
Hukum qishas yang diterapkan dalam sistem IsIam bukan berarti IsIam tega dan tidak berperikemanusiaan, melainkan qishas tersebut bertujuan untuk memberikan contoh agar orang lain tidak melakukan lagi kemaksiatan atau kejahatan tersebut. Islam mengatur semua aspek kehidupan, sehingga untuk memecahkan semua problematika manusia saat ini,tentu dengan kembali menerapkan sistem Islam secara kaffah. Dengan penerapan sistem Islam kaffah untuk mewujudkan bahwa Islam satu satunya perisai umat yang hakiki.
Wallahu’alam Bish-shawwab.