Kriminalitas Remaja Kian Marak, Islam Kaffah Solusi Tuntas

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Kriminalitas Remaja Kian Marak, Islam Kaffah Solusi Tuntas

 

Neneng Gustiani

Kontributor Suara Inqilabi

 

Beberapa waktu lalu masyarakat digegerkan dengan kasus narkoba yang menjerat anak artis. RD (15) yang masih duduk di bangku SMP ditangkap jajaran Satuan Reserse Narkoba Polres Purwakarta (Kompas.com 12/3/2023) karena terbukti menjadi pengedar narkoba. Selang dua hari sebelumnya, terjadi kasus pembacokan kepada anak SMK hingga meninggal dunia di Bogor (Kompas.com 10/3/2023). Fakta-fakta di atas hanyalah sebagian kecil dari banyaknya kasus kriminalitas remaja yang terjadi. Jumlah kasus sebenarnya bisa jadi jauh lebih banyak dari yang dilaporkan. Tentu saja ini sangat mengkhawatirkan. Lantas, bagaimana dengan masa depan umat jika kualitas generasi mudanya seperti ini ? Tentunya harus segera dicari solusi tuntasnya agar jangan sampai umat ini terpuruk karena generasi mudanya.

Penyebab Kriminalitas Remaja
Ketika membahas tentang tindakan kriminal yang dilakukan oleh remaja, merupakan hal penting untuk mengetahui faktor-faktor apa saja baik internal maupun eksternal yang menyebabkan remaja melakukan tindakan kriminal. Faktor Internal yang mempengaruhi perilaku kriminalitas oleh remaja merupakan aspek yang berasal dari dalam diri remaja. Yang termasuk faktor ini diantaranya, Kemampuan adaptasi (penyesuaian) sosial dan menyelesaikan masalah yang rendah, Remaja yang melakukan kriminal umumnya memiliki kemampuan mengendalikan (kontrol) diri yang lemah. Selain itu Krisis jati diri remaja menjadi penyebab remaja terlibat perilaku kriminal. Mereka memiliki karakteristik yang labil, sulit dikendalikan, melawan dan memberontak, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, agresif, mudah terangsang, dan memiliki loyalitas yang tinggi. Ketika lingkungan pertama seorang anak adalah lingkungan keluarga, maka ketika menginjak masa remaja anak mulai mengenali dan berinteraksi dengan lingkungan selain lingkungan keluarganya.

Sementara untuk faktor di luar diri remaja yang mendorong remaja untuk melakukan tindakan kriminal, diantaranya, Pola asuh keluarga, Lingkungan teman sebaya, Sistem pendidikan yang sekuler, Pengaruh media massa dan media sosial, Lemahnya sanksi hukum dan abainya peran negara.

Islam Kaffah Solusi Tuntas Masalah Kriminalitas Remaja

Selama manusia diberi hak untuk membuat aturannya sendiri sebagaimana dalam sistem sekularisme demokrasi, maka berbagai permasalahan yang terjadi tidak akan terselesaikan dengan tuntas. Satu-satunya solusi tuntas untuk mengatasi masalah kriminalitas remaja hanyalah dengan penerapan Islam Kaffah, yaitu penerapan seluruh aturan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam segala aspek kehidupan.

Janji Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Al-Qur’an:

“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.” (TQS. al-A’raf [7]: 96)

Tindakan preventif (pencegahan) terjadinya tindakan kriminal yang dilakukan oleh remaja dilakukan melalui Penanaman akidah Islam pada anak-anak sejak dini. Sejak dini anak-anak sudah ditanamkan akidah Islam oleh kedua orangtuanya. Ditanamkan pada jiwa anak-anak bahwa sesungguhnya mereka adalah hamba bagi Al-Khalik, yakni Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sebagai hamba mereka harus terikat pada aturan-aturan Allah di seluruh aspek kehidupan. Tujuan hidup yang harus dikejar adalah ridha Allah yang hanya bisa diraih dengan keimanan dan ketakwaankepada-Nya.

Tindakan preventif lainnya adalah dengan penerapan sistem pendidikan berlandaskan akidah Islam. Sistem pendidikan berlandaskan akidah Islam yang diterapkan oleh institusi negara Khilafah memiliki tujuan mencetak generasi yang berkepribadian Islam (syakhsiyahIslamiyah). Sistem pendidikan Islam membentuk pola pikir dan pola sikap para peserta didik agar senantiasa selaras dengan islam.
Peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam mencegah tindakan kriminalitas remaja. Budaya amar makruf nahi mungkar di lingkungan keluarga dan masyarakat. Berbeda dengan sistem sekularisme yang menciptakan masyarakat yang individualisme dan tidak peduli dengan urusan umat, Islam justru memerintahkan aktivitas amar makruf nahi mungkar. Baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun negara. Aktivitas yang akan menjaga anggota masyarakat untuk senantiasa berada dalam kebaikan dengan melakukan amal shaleh dan mencegah dari perbuatan mungkar yang dilarang agama, termasuk tindakan kriminalitas.

Negara juga memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan pokok setiap individu secara layak. Islam memerintahkan agar negara Khilafah menjamin kebutuhan pokok tiap individu rakyatnya, seperti pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan. Dengan penerapan politik ekonomi Islam, negara akan mendapatkan sumber pemasukan yang melimpah, di antaranya dari hasil kepemilikan umum yang haram diserahkan kepada asing, untuk membiayai pendidikan dan kesehatan sehingga rakyat dapat menikmatinya secara gratis.

Bila terjadi Tindakan kriminalitas maka negara menegakkan sanksi kepada pelaku kriminalitas berdasarkan syariah Islam. Islam akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku kejahatan sesuai dengan jenis kejahatannya. Sanksi tegas itu akan menjadi penebus dosa (jawabir) bagi pelakunya sehingga iatidakakan disiksa lagi di akhirat nanti atas kejahatannya tersebut. Juga sebagai pencegah (zawajir) bagi anggota masyarakat lain untuk tidak melakukan kejahatan yang serupa. Dengan demikian, keamanan dan ketertiban masyarakat akan terwujud.
Sejatinya maraknya tindakan kriminal yang dilakukan remaja pada saat ini sebagai akibat dari diterapkannya aturan buatan manusia, yakni sistem sekularisme kapitalisme demokrasi. Tiada cara lain untuk mengatasinya kecuali dengan menerapkan syariah Islam secara kaffah oleh institusi negara Khilafah Islamiyah. Dengan Islam, remaja akan berada dalam jalan yang benar, yaitu sebagai hamba Allah yang senantiasa terikat pada aturan-aturan-Nya, juga sebagai agen perubahan di tengah masyarakat, dan calon pemimpin masa depan yang akan membawa umat ini menuju peradaban yang gemilang.

Wallaahu a’lam bishshawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *