Imsak atau Subuh?

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Imsak atau Subuh?

Choirin Fitri

Kontributor Suara Inqilabi

 

“Sahur, sahur, sahur,” sebuah suara bergema di tengah dinginnya malam. Tepatnya di sepertiga malam terakhir. Tentu belum masuk waktu subuh.

Ada yang pakai kentongan, alat musik lainnya, atau hanya mengandalkan spiker masjid untuk mengingatkan warga waktu sahur ini. Heeemmm, jika waktu sahur tiba, kamu semangat bangun atau tarik selimut dan tidur lagi?

Emang berat banget ya jika enggak biasa bangun dini hari, eh giliran Ramadan tiba tuntutan bangun lebih awal datang. Enggak heran jika untuk membiasakan bangun sahur bukan hal mudah. Namun, bukan berarti enggak bisa. Bisa kok, asal ada kemauan.

Btw, kenapa sih kudu bangun sahur? Yuk, cek!

1. Dalam sahur ada keberkahan

Anas bin Malik ra. berkata bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda,

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً

“Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah.” (HR Bukhari).

Nah, rugi banget dong kalau ada keberkahan kita enggak mengambilnya. Iya, enggak?

2. Malaikat berselawat pada orang yang mau sahur

Hadis ini dinukil dari Abu Sa’id Al-Khudri ra yang menyebut bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda:

السُّحُورُ أَكْلَةٌ بَرَكَةٌ فَلَا تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ

“Bersahur itu adalah suatu keberkahan, maka janganlah kamu meninggalkannya, walaupun hanya dengan seteguk air, karena Allah dan para malaikat berselawat atas orang-orang yang bersahur (makan sahur).” (HR Ahmad)

Wah, masyaallah keren banget ya sahur ini? Allah dan para malaikat lho yang memberi selawat pada kita yang mau bangun untuk santap sahur. Masak iya mau kamu tinggalin?

3. Pembeda Puasa Antara Muslim dengan Ahli Kitab

Diriwayatkan oleh Amr bin ‘Ash ra. yang menceritakan sabda Rasulullah saw.:

فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ

“Sesungguhnya perbedaan antara puasa kita dan puasa ahli kitab adalah makan sahur.” (HR Muslim)

Note ya, jika puasa kita ingin berbeda dengan ahli kitab, sahurlah!

4. Waktu Mustajab Membaca Doa

Salah satu waktu dikabulkannya doa adalah waktu sahur. Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad saw. bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

“Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Dia berfirman: “Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepadaKu, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Masyaallah, luar biasa bukan waktu sahur ini? Asli rugi banget jika kita enggan alias bermalas-malasan untuk makan sahur.

Lalu, batasan sahur itu apa sih? Imsak atau subuh?

Perlu dipahami ya bahwa batas waktu sahur adalah waktu dimana seseorang enggak diperbolehkan lagi menyantap makanan dan minuman, untukmu melakukan ibadah puasa. Kapan waktunya?

Ingat-ingat ya! Waktu imsak bukanlah batas waktu sahur. Istilah imsak ini hanya digunakan sebagai pengingat atau penanda yang memberitahukan bahwa waktu sahur akan segera berakhir. Biasanya jatuh 5-10 menit jelang azan subuh.

Batas sahur telah difirmankan Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 187 yang berbunyi:

وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ

“Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam.”

So, batas waktu sahur adalah azan subuh, bukan imsak. Pemahaman ini tercantum dalam hadis riwayat Bukhari, bunyinya:

عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : تَسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ. قُلْتُ : كَمْ كَانَ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالسَّحُورِ ؟ قَالَ : قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً.

“Dari Zaid bin Tsabit ra., ‘kami telah makan sahur bersama Nabi saw.. Kemudian ia mendirikan salat, aku berkata: berapakah lama jarak di antara azan dan sahur? Ia mengatakan: berjarak kira-kira waktu membaca 50 ayat.” (HR Bukhari)

Deal ya kita enggak pakai batasan imsak untuk sahur?

Wallahu a’lam bishshawwab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *