Eyang Wiranto, Naruto dan Semangat Pantang Menyerah

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Aziz Rohman

Eh, gaes. Beberapa hari ini berseliweran berita tentang Eyang Wiranto yang terkena musibah tertusuk pisau orang tak dikenal. Duh, jadi kasihan.. Moga cepat sembuh eyang ya.

Nah, satu hal yang menarik saat musibah ini terjadi adalah menurut berbagai macam sumber berita yang beredar. Diberitakan bahwa si penyerang ini menggunakan senjata ala Naruto. What’s? Beneran, googling aja kalo ente nggak percaya. Apa? Nggak punya kuota. Is, is, is… Situ kasihan amat. Ya udah dech, dengerin aja ocehan ane disindang. 😀

Eits, tapi sorry nih. Aku mau jujur aja. Ane mau minta maaf terlebih dahulu. Disini ane nggak mau ngebahas soal kejadian tertusuknya Eyang Wiranto dan berbagai macam kontroversi yang menurut kalian para netizen penuh dengan kejanggalan. Biarlah, itu menjadi ranah pihak-pihak terkait yang punya kapasitas dan keilmuan untuk menjawabnya. Aku mah apaan tuh…

Apakah kejadian itu begini, begitu ataupun begono. Rasanya ane nggak pantas menyimpulkan. Nggak punya kepakaran untuk menjadi seorang pakar, ahlinya ahli dengan modal kuota seuuprit aja. Hehehe…

Nah, maka dari itu. Baiknya kita bahas tentang Naruto aja yach. Oke? Lanjut bang…

Jika kalian suka serial ini. Tentu kalian tahu banget gimana perjalanan hidup Naruto. Dari si anak nakal, bandel, tukang buat masalah. Hingga menjadi ninja terhebat di jamannya. Selain itu, diapun mampu mewujudkan mimpinya untuk menjadi seorang Hokage.

Tuh kan, itu si Naruto saat masih SD. Di akademi ninja Konoha bodoh banget. Kerjaannya tidur mulu, saat ujian selalu gagal dan nggak pernah lulus. Tapi punya impian menjadi orang nomer satu di desa, menjadi seorang Hokage. Wkwkwk… Semua orang menertawakannya.

Kalian inget nggak. Saat tahap utama ujian Chuunin Neji Hyuga Vs Naruto Uzumaki. Semua orang menjagokan Hyuga Neji untuk memenangkan pertarungan. Saat pertarungan berlangsung dia berhasil menutup semua aliran chakra naruto, hingga ia merasa jumawa dan akan menang. Tapi, naruto emang jos gandos gaes. Semangat 45, pantang menyerah, ia menggunakan chakra kyuubi dan menyerang balik si neji. Neji menggunakan Kaiten untuk menahan serangan naruto hingga keduanya saling terlempar kebelakang. Lalu, neji yang sudah kehabisan chakra lebih dulu bangun daripada naruto, ia melihat naruto yang sudah terkapar. Merasa sudah menang, si Neji sombongnya gak ketulungan. Karena sombong, iapun akhirnya harus rela kalah. Kenapa? Gini nih ceritanya. Ternyata, yang ia lihat terkapar itu adalah bunshin naruto. Saat sudah merasa menang, tiba-tiba aja naruto keluar dari tanah. Naruto menyerang neji dari bawah tanah dan berhasil memukul neni. Akhirnya, Uzumaki Naruto pun menang dan Hyuga Neji kalah.

Dan itulah awal kisah Naruto memenangkan pertarungan. Dari yang sebelumnya di-bully, nggak punya teman dan dikucilkan. Tapi, karena tak mau menyerah akhirnya. Diapun bisa terus maju dan berkembang menjadi seorang Shinobi yang hebat. Bahkan, mampu untuk menjadi seorang Hokage. Meski banyak yang mencemoohnya dulu, dia cuek dan nggak peduli. Dia tetap semangat hingga akhirnya impian itu bisa dia wujudkan saat setelah dewasa.

Nah, apa sih pelajaran yang bisa kita ambil dari sini gaes. Tentunya adalah kalian harus semangat menggapai impian. Jangan mudah menyerah, apapun kata orang, cuek aja. Selama kamu yakin ada di jalan yang benar, istiqomahlah disana. Jika kamu sedang diatas angin, jangan sombong. Diatas langit, masih ada langit. Tidakkah kalian bisa ambil pelajaran dari si Neji tadi. Karena sombong, akhirnya diapun kalah saat ujian chuunin berlangsung.

Emang sih, itu hanyalah cerita dan fiktif belaka. Tapi, kalian cukup terhibur dan terinspirasi dari kisah hidup Naruto kan. Iya kan? Ngaku aja gpp kok 😀

Tapi gaes. Sejujurnya, kita itu juga punya teladan super hebat dan inspiratif sepanjang masa. Dan ini real, nyata. Bukan fiksi, bukan kaleng-kaleng. Siapa itu? Nabi kita, Muhammad Saw. Ingat, diawal dakwahnya. Semua membencinya, semua mengucilkannya. Dipersekusi, diboikot, dilempari batu, sampai diancam dibunuhpun. Beliau tetap Istiqomah di dalam dakwahnya. Meski pembesar Kafir Quraisy macam Abu Janda, eh… Maksud aku Abu Jahal suka marah-marah dan mengambil sikap otoriter. Dakwah must go on! Dakwah harus tetap jalan. Walaupun semua pembesar dan rezim Kafir Quraisy saat itu tidak menyukainya.

Jadi gaes, saat kamu sudah memiliki sebuah impian dan keyakinan. Bulatkan tekad, jangan kasih kendor. Ingat apa kata D’Masiv, Jangan Menyerah! Sesulit apapun jalan yang akan kamu tempuh. Insyaallah ada jalan keluar disana. Inna ma’al usri yusra.

Percayalah, jika kamu sudah hijrah dan sudah berada dalam jalan kebenaran. Tetaplah semangat, istiqomah dan jangan menyerah. Percayalah, Allah SWT akan senantiasa menyertaimu. Dia akan selalu menjagamu dan memberikan pertolongan kepadamu dari jalan yang tidak kamu sangka sebelumnya. Sebagaimana Dia memberikan pertolongan kepada Rasulullah SAW melalui suku aus dan khazraj. Yang pada kemudian hari mampu menjungkalkan kekuasaan rezim Kafir Quraisy yang memusuhi dakwah nabi. []

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *